chapter 9

7.3K 507 23
                                    


"HUWAAAA, hiks! Ini kenapa tidak bisa digerakin. Huhuhu, nono~, nono dimana? Injun takut. Hiks! "
Suara teriakan juga isakan renjun terdengar di sebuah ruangan yg semua dinding sampai ke langit-langit ruangannya tersebut adalah kaca mirror, lantai ruangan tersebut berwarna putih yg terdapat genangan air setinggi mata kaki yg memang sengaja ditumpahkan.

Sejak awal renjun bangun setelah dibius semalam, ia sudah menempati ruangan tersebut dengan bagian pinggang kebawah yg tidak bisa digerakin seperti orang lumpuh. tanpa di beritahukan, renjun sudah tau jika ia sedang menjalani hukuman. Tapi! Kenapa harus ruangan ini? Kenapa juga harus dikasih serum lumpuh yg memang bekerja selama 1 minggu. Bedebah sialan, ingin sekali renjun mengumpat.

"Huhuhu, mama injun sayang, semoga mama bertahan didalam sana" Haechan menempelkan wajahnya kekaca pengawasan yg memang satu arah. jadi hanya mereka yg bisa melihat renjun sedangkan renjun tidak bisa melihat mereka.

Jungwoo memutar mata nya malas. "Cih! Padahal dia salah satu oknum yg membuat mama berada didalam sana" Gumam jungwoo dengan suara berbisik tapi bisa ditangkap samar-samar oleh pendengar haechan.

"Siapa tuh yg berbicara?" Seru haechan dengan suara datarnya.

"Aku. kenapa?" Tantang jungwoo dengan dagu yg sedikit dinaikan, haechan memandang jungwoo yg sedikit tinggi dri nya.

"Ya! tidak ada" Jawab haechan yg kembali dengan mode prik nya. Mungkin memang benar jika haechan memiliki kepribadian DID.

Haechan kembali lagi fokus memandang mama renjun yg masih nangis didalam sana walaupun nangisnya tidak sekuat tadi, keluarga lain sedang duduk disofa yg memang disiapkan diruangan pengawasan lengkap dengan kopi juga jus yg menemani mereka.

Renjun sendiri masih menangis pilu, ia sedang meratapi nasib nya yg begitu nakal dan susah diatur, didalam hati renjun sedang ber'andai-andai.

'Andai injun tidak nakal'

'Andai injun nurut sama Hyung jaemin'

'Andai injun tidak tergoda sama makanan itu'

'Andai injun tidak masuk ke gucci'

Pokoknya masih banyak andai-andai yg renjun ucapkan di dalam hati. Begitulah renjun. awalnya menyesal diawal tapi saat hukumannya telah usai pasti berbuat nakal lagi, begitu seterusnya.

"Hiks! Nono, nono dengar tidak?hiks! Injun tidak mau disini nono hiks! Keluarin injun. " Nama orang yg selalu renjun sebut sekarang sedang menyeruput kopi sambil memandang kearah renjun.
Sebenarnya Jeno tidak tega menempatkan renjun diruangan kaca tersebut, tapi mau bagaimana lagi? Itu adalah satu-satunya hukuman yg cocok buat istri nakalnya itu.

"Sampai kapan mama berada diruangan itu? " Tanya Lucas yg masih menatap kearah renjun yg masih sesenggukan didalam sanah.

"1 minggu" Bukan Jeno yg menjawab, melainkan johnny.

"Lama sekali, daddy!"

"Jika begitu, apa kau ingin menemani baby injun selama masa hukuman nya didalam sana, haechan? " Jaehyun menyeringai melihat haechan yg tiba-tiba berwajah datar.

Haechan berdehem lalu duduk disofa yg berada disamping lucas, lalu merebut gelas wine yg akan disesap oleh lucas.

Tangisan renjun sudah berhenti, yg terdengar hanyalah sesenggukan. Beruntung hidung renjun masih dipasang canal cannula.

Renjun celingak celinguk kesana kemari tapi yg hanya bisa ia lihat adalah pantulan wajah dia sendiri dikaca, bisa jadi orang gila renjun jika terlalu lama berada diruangan ini.

Cklek.

Salah satu kaca terbuka yg menjadi akses jalan masuk dan keluar. Jeno memasuki ruangan tersebut dengan mampan yg berada ditangan nya, disisi kanan Jeno terdapat mark yg tampang wajahnya sama datar nya seperti adik ipar nya itu.

cute mommy & possessive familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang