part 5

16 1 0
                                    

Della berdiri di atas tangga kecil di dekat kelasnya sambil menoleh kearah gerbang sekolah yang tampak ramai dengan siswa/siswi yang berdatangan. tak seberapa lama sosok yang dia tunggu akhirnya tiba yaitu keylan, sahabatnya.

keylan berjalan sambil merangkul tas ranselnya dipunggung, dengan pandangan kebawah yang tak lain yaitu menunduk. bahkan della yang memiliki kekurangan dalam penglihatan pun bisa mengenali keylan dengan gaya berjalan dan postur tubuhnya.

dikelas, della mengeluarkan sebuah gantungan tas berbentuk boneka beruang, keylan pun menerima barang tersebut.

Pelajaran telah berlangsung, yaitu pelajaran matematika. tampak keylan yang sedang fokus mendengarkan penjelasan guru, begitu juga dengan della. yahhh, walaupun gak ngerti sama sekali.

keylan fokus mengerjakan soal dengan kemampuan yang dia ketahui, raut wajahnya serius, tangannya sangat lincah dalam menulis dan menghitung rumus-rumus.

Sedangkan disebelah nya terlihat seorang gadis yang sedang termenung menatap soal-soal matematika, dengan raut wajah yang tertekan. namun saat menoleh ke arah keylan yang sedang serius, ia pun meminta keylan mengajarinya.

Namun setelah berkali-kali diajarkan, della tetap tidak mengerti hingga membuat keylan geram dan emosi. della yang tidak merasa bersalah hanya bisa cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Jam istirahat telah berbunyi, mereka berdua berjalan menuju kantin langganan mereka. membeli dua porsi mie ayam kesukaan, beberapa cemilan manis, dan dua kelas minuman. lalu berjalan menuju tempat yang jauh dari kerumunan atau sepi. sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan sky view.

Disela-sela ketenangan itu keylan mulai membuka bicara, dia bercerita tentang masa kecilnya. tentang dimana dia dan ayahnya memancing bersama, dia yang rewel meminta jajan, yah walaupun tujuan sebenarnya itu bukan jajan, tapi penjaga toko tersebut yang katanya adalah anak laki-laki seumuran nya.

Dia mengatakan bahwa itu sangat memalukan untuk diingat. della tertawa mendengar hal itu, namun menurutnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang memalukan, apalagi diusianya yang belum memasuki masa remaja.

Mereka berdua lalu bernyanyi bersama, lagu yang berjudul resah jadi luka, lalu dengan sengaja merekam suara mereka berdua. yang mereka pikir bakalan bagus nan estetik, namun nyatanya.... jelek:)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang