ᴘʀᴏʟᴏɢ

1.9K 206 7
                                    

Terlihat (name) sedang membantu mamanya memasak untuk makan malam nanti. Akan tetapi (name) juga sedari tadi khawatir, karena kembarannya, Budi, dari tadi belum datang ke rumah

Sebenarnya (name) dan Budi sama sekolah, akan tetapi Budi menyuruh (name) pulang duluan aja, soalnya dia ada sesuatu yang diurusin

'njir Budi lama amat datangnya, pasti lagi ngeroyokin para preman di gang sempit lagi'batin (name) dengan wajah kesalnya, sudah beberapa kali Budi sudah melakukan ini

Terdengar suara telepon dari hp mamanya, lantas ibunya pun mengangkat telepon tersebut

"Assalamualaikum, iya pak ada apa?"tanya mamanya di telepon
"Oh begitu *hembus napas* baik pak kami segera kesitu"ucapan itu pun berakhir

"Siapa itu ma?"tanya (name)
"Pak polisi, dia bilang Budi ada masalah lagi"jawab mamanya, (name) yang mendengar ini hanya menghembuskan napasnya pelan

"Yaudah panggil Om Danang, kita pergi ke kantor polisi"suruh mamanya lantas mereka pun bersiap-siap untuk pergi kesana

***

Terlihat (name), mamanya, dan om Danang telah sampai disitu.
Mamanya sedang berbicara dengan pak polisi, sedangkan Om danang dan (name) duduk di samping Budi yang babak belur seraya menatap ke lantai, (Name) yang ada di sampingnya pun mulai mengobati lukanya tersebut

"Kali ini lu kenapa?"tanya (name) yang masih memperbani luka budi
"Gue pengen lewat doang, eh, malah dikeroyokin, jadi gue lawan mereka lah"bisik pelan Budi

"Astaga.... Kenapa lu nggak lewat jalan lain aja? udah tau gangnya itu penuh preman masih aja pengen lewat"

"Cuman jalan itu yang bisa gue lewatin, tidak ada jalan yang lain lagi selain jalan itu"

(Name) pun sudah memperbani luka-luka Budi, sekarang tinggal menunggu mamanya yang masih berbicara dengan pakpol

"Baik pak, saya berjanji Budi tidak akan terlibat perkelahian lagi"mama
"Baiklah, Budi saya kasih kesempatan satu kali lagi ya bu. Jika si Budi tertangkap lagi, ibu udah ga bisa pakai pasai anak dibawah umur lagi dan Budi tetap harus diproses secara umum"pakpol

"Iya saya mengerti pak terima kasih banyak"

Budi yang mendengar ini merasa bersalah, (name) yang melihat wajah kakaknya pun hanya bisa menepuk bahunya saja

•Kembali di rumah•

Sudah sampai dirumah mamanya lantas memarahi Budi di kamarnya, sedangkan (name) hanya menatap kakaknya kasian, mengintip di pintu kamarnya

"Budi... Budi! Lihat mama!Budi... Tolong bantu kesehatan mental mama dong. Mama gak bisa! Terus terusan dengar omongan tetangga tiap kali mereka tau kamu dipanggil polisi lagi!"ucap mamanya seraya memijat hidungnya "Udah jelek banget cap keluarga kita di mata orang-orang sini!"

"Bukan aku yang mulai duluan ma! Tapi mereka!"Budi

"Ya, tapi bukan itu yang dilihat sama polisi!"

"Terus Budi harus ditindas lagi gitu? Kayak waktu SMP? Kalau papa disini dia pasti bakal ngerti!"

"Papa kamu udah nggak ada!"

Ruangan pun jadi senyap

"Mama.... Sebenarnya (name) sengaja ninggalin kak Budi di gang² sempit jadi... Seharusnya (name) yang disalahin"ucap (name) keluar dari persembunyiannya

"Ini bukan salah (name), memang budi yang menyuruh (name) buat pulang duluan supaya (name) nggak dilukain orang lain!"Budi

"Sudah cukup kalian berdua!*menghembuskan nafas kasar* Mama tau (name) ingin mencoba menyalahkan dirimu sendiri supaya Budi tidak dimarahin, tapi mama sudah tau bagaimana sikap kalian"

Sekali lagi senyap, (Name) hanya menatap ke bawah dengan perasaan sedih

"(Name), duduk sini"sesuai perintahnya, (name) duduk di kasur tepat di samping Budi

"Tolong kalian berdua, hargain semua usaha mama selama ini buat membesarkan kalian. Kehidupan kita sekarang ini udah jauh lebih enak dibandingkan pas kalian masuk SMP dulu, kalian tau itu kan? Kematian papa kalian bertahun-tahun yang lalu juga berat banget buat mama dan nasihat dari papamu juga gak salah. Tapi namanya hidup, ya kita tetap harus melangkah ke depan, walaupun harus ngorbanin perasaan sekali pun. Karena ada yang lebih penting daripada yang udah meninggal"ucap mamanya seraya mengacak rambut mereka berdua pelan-pelan

"Yaitu mengurus yang masih hidup. Mama tau jika Budi dan (name) itu anak yang baik. Hanya saja, karena lingkungannya saja yang maksa kalian jadi seperti ini. Maka dari itu, mama sama om Danang udah sepakat pindah dari sini"mereka berdua yang mendengar ini pun terkejut

"Pindah!?/pindah?"
"Mama kok nggak ngasih tau kita kalau kita bakalan pindah?"
"Kok dadakan banget ma? Kemana?"Budi

"Jadi... Om Danang Minggu lalu dapat promosi kerja dan penempatannya itu di Jayakarta. Yah itung-itung juga jadi tiket keluar kita dari sini"mama

"Sekolah kami gimana?"(name)

"Udah diurus kok sama om Danang. Kebetulan.... Om Danang kenal sama kepala sekolah SMK 'cipta Wiyata'. Nah di SMK itu ada jurusan yang sama kayak jurusan kalian sekarang ini, kalian bisa lanjut disana"

"Budi dan (name) janji yah sama mama, di sekolah yang baru nanti... Budi dan (name) harus berubah jadi lebih baik. Jangan berantem-berantem lagi, mama khawatir. Udah cukup mama kehilangan pria dan gadis berharga di hidup mama"

Mereka bertiga pun berpelukan Teletubbies:)

"Iya ma/iya ma"
"Kami janji nggak bakal berantem lagi/kami janji nggak bakal berantem lagi"

Mang eyak?

<===========================>

Jangan lupa bintang 🌟

•𝐭𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞𝐦𝐚𝐤𝐞𝐫 𝐱 𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫! 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang