BAB 2

483 38 0
                                    

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦

❦𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 & 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧❦

🍁•---» 𝙰𝙲𝙲𝙸𝚂𝙼𝚄𝚂 «---•🍁

Tepat pukul 06.30 pagi Grizelle berangkat ke sekolah di antar supir pribadinya. Selama perjalanan, Grizelle terngiang-ngiang dengan cerita ibunya tadi malam
mengenai perjalanan kisah cinta antara ayah dan ibunya.

Bohong jika Grizelle berkata tidak membenci ayahnya yang tidak bertanggung jawab dan menyuruh ibunya untuk tutup mulut mengenai one night stand yang mereka lalukan malam itu.

Tapi rasa sayang yang gadis itu miliki untuk ayahnya jauh lebih besar daripada perasaaan benci, walaupun sepasang ayah dan anak itu belum pernah bertatap muka secara langsung.

Dan mungkin saja ayahnya tidak tahu mengenai kehadirannya di dunia ini karena ibunya tidak pernah mengizinkan dirinya untuk menemui sang ayah.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sore di mana jam tersebut sudah menunjukkan waktu pulang bagi siswa-siswi JIS (Jakarta International School).

Semua siswa-siswi terlihat bersemangat keluar kelas kecuali Grizelle yang terlihat murung.

Karena tadi ibunya mengirim pesan jika ia akan pulang malam karena masih ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan.

Mobil Hyundai palisade berwarna hitam sudah menunggu di depan gerbang sekolah, Grizelle berlari kecil untuk segera memasuki mobilnya.

Namun langkahnya terhenti saat dirinya menyaksikan sepasang ayah dan anak gadisnya yang terlihat sangat harmonis. Ya, mereka Zeline dan Rainer.

Kaki Grizelle seakan kaku dan tidak bisa digerakkan. Matanya sudah siap menumpahkan air mata. Ayahnya sangat tampan dan dirinya sangat mirip dengan pria itu.

Seketika Grizelle teringat akan Zeline yang pernah berkata kepadanya, jika dirinya sangat mirip dengan seseorang yang sangat di hormati dan di sayangi oleh gadis itu.

Dan itulah salah satu alasan Zeline membully Grizelle. Grizelle sangat paham maksud dari perkataan Zeline, jika dirinya sangat mirip dengan ayah Zeline yang juga merupakan ayahnya.

Saat ini juga Grizelle ingin berlari menuju ayahnya, memeluk tubuh pria itu dan mengatakan jika dirinya adalah putrinya juga. Putri yang kehadirannya tidak pernah ia ketahui. Putri dari seorang wanita yang telah ia renggut kehormatannya. Putri dari seorang wanita yang mencintai dirinya.

Saat Grizelle sibuk dengan pemikirannya, mata Rainer menangkap sosok Grizelle yang sedang menatap sendu ke arahnya. Rainer segera mengalihkan pandangannya dan menyuruh Zeline untuk segera masuk ke mobil.

"Pa? Papa? Papaa?" Zeline memandang wajah Rainer yang menatap kosong ke jendela mobil. Sudah 3 kali gadis itu mencoba memanggil ayahnya namun pria itu tak kunjung memberi jawaban.

"Pak eri, papa kenapa sih? Ada masalah ya di kantor?" Zeline bertanya pada supir pribadi ayahnya yang kini sedang mengemudikan mobil sang ayah.

"Gak ada kok non semua lancar-lancar aja. Tadi tuan Rainer bahagia banget bisa cepat menyelesaikan perkerjaannya dan bisa menjemput non Zeline di sekolah." Zeline memandang ayahnya lagi yang sejak masuk ke mobil terdiam tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Jarak dari sekolah Zeline ke mansionnya hanya memakan waktu 25 menit. Kini mobil mereka sudah berhenti di depan pintu masuk utama mansion Rasendriya. Rainer langsung turun dari mobil tanpa berkata sepatah kata pun. Zeline benar-benar dibuat kebingungan oleh tingkah sang ayah.

ACCISMUS - Back To The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang