Yunho benar-benar ingin menikahi Jaejoong tetapi ia belum mendapatkan restu dari calon ayah mertuanya kerena menurut pria bermarga Kim tersebut, Yunho adalah pria sesat yang sudah menjerumuskan Jaejoong.
Pengusiran secara kasar, mendengarkan cacian dan bahkan dipukul menggunakan pemukul baseball pun Yunho pernah merasakan ketika ia secara pribadi menemui ayah Jaejoong untuk meminta restu. Yunho bahkan harus masuk IGD karena pemukulan tersebut. Tetapi ia tidak pernah menyerah untuk membuktikan bahwa ia adalah pasangan yang baik bagi Jaejoong.
“Kau mau kemana?” tanya Jaejoong yang heran melihat penampilan rapi Yunho pagi-pagi buta seperti ini.
“Menemui ayah mertua.”
Jaejoong tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Tidak!” ia khawatir ayahnya akan memukuli Yunho.
Yunho meraih bagian belakang kepala Jaejoong, mencium bibir penuh Jaejoong sebelum tersenyum. “Aku benar-benar ingin memberikan rasa aman padamu. Aku tidak berencana hidup seperti ini selamanya. Aku ingin memberimu status…”
“Ayahku bisa membunuhmu!” ucap Jaejoong. Nada suaranya agak putus asa.
“Aku tahu….” Sahut Yunho dengan tenang. “Jangan khawatir…”
“Aku akan ikut bersamamu.”
“Tidak!” Yunho menolak. Ia tidak ingin Jaejoong bersedih untuknya karena itu ia memilih berangkat sendiri.
“Kenapa?”
“Aku tidak mau kau membenci ayah mertuaku hanya karena dia memukuliku nanti.”
Jaejoong mendengus. “Seolah-olah kau adalah menantunya yang baik.”
“Memang…” jawab Yunho dengan bangga.
“Aku akan mengantarmu sampai pintu…”
“Oke…”
Rumah yang ditinggali Yunho dan Jaejoong berada dikawasan yang cukup elit. Meskipun agak padat tetapi sebenarnya setiap rumah dikawasan tersebut memiliki tanah yang sangat luas serta tembok pembatas mengelilingi setiap jengkal tanah.
Jaejoong membuka pintu gerbang rumah mereka, matanya menyipit melihat sebuah mobil terparkir beberapa meter dari gerbang rumahnya. Mesipun jarang melihat mobil tersebut tetapi Jaejoong tahu pasti siapa pemilik mobil tersebut.
“Dasar stalker…” cibir Jaejoong.
Yunho keluar sambil mengendarai mobil, kemudian keluar dari mobil untuk mencium bibir Jaejoong sebelum pergi.
Jaejoong menatap mobil aneh yang terpakir tidak jauh dari rumahnya, berjalan menuju mobil tersebut dan mengetuk pintu mobil beberapa saat sebelum kaca diturunkan.
“Apakah kau perlu melihat Yunho meniduriku agar kau bisa melepaskan obsesimu pada Yunho?” tanya Jaejoong.
Boa mencengkeram stir mobil dengan erat.
“Jangan mempermalukan dirimu sendiri. Yunho tidak tampan, dia bertambah gendut, tidur dengan mulut terbuka dan mendengkur keras. Yunho benar-benar tidak setampan kelihatannya…” ucap Jaejoong. “Jika dia memiliki minat padamu, dia akan secara terbuuka mendekatimu tetapi dia menjaga jarak darimu, kan? Apakah kau tidak lelah menginginkan priaku?”
Mulut Boa mengerucut, ia melirik Jaejoong tajam sebelum memberikan sebuah surat undangan kepadanya. Tanpa mendebat Jaejoong, Boa pergi begitu saja.
Jaejoong membaca undangan yang diberikan Boa, undangan pesta pembukaan toko perhiasan...
❤️❤️❤️
❤️❤️❤️
10 April 2023
NaraYuuki
❤️❤️❤️
❤️❤️❤️