Sewaktu masih kecil, aku merasa pernah ditipu oleh Meggy Z.
Aku mendengar salah satu lagunya di mobil Kijang Super milik ayahku, ketika kami pulang kampung saat mendekati lebaran.
Semalam sebelum perjalanan, aku memakan banyak permen dan cokelat yang seharusnya menjadi oleh-oleh untuk sepupu. Itu lantas menjadi sumber penyakit gigiku.
Sepanjang perjalan aku terus mengeluh kesakitan. Sudah puasa ditambah jalanan macet dan bising karena ada perbaikan jalan yang selalu dikerjakan saat mendekati lebaran. Jalanan tersebut sudah lama berlubang dan tidak rata, setelah menelan banyak korban baru dikerjakan.
Pemda tolol.
Pikirku waktu itu karena tidak tahan dengan rasa sakit pada gigiku. Serta ketika melihat jalanan berlubang mengingatkanku tentang gigiku yang juga memiliki lubang.
Selagi macet, ayahku mengganti siaran radio setelah mendengar berita kondisi perjalanan saat mudik lebaran menjadi musik. Lalu, munculah lagu itu.
"Daripada sakit hati
lebih baik sakit gigi ini"
Lagu tolol.
Ayahku menyanyikannya sambil menghisap Samsu. Dia menyanyikannya sambil bernostalgia kehidupannya dulu. Semua yang sudah diceritakannya sudah pernah kudengar, ceritanya pasti itu-itu saja, tidak ada sesuatu yang baru.
Mobil kami berjalan sebentar lalu kembali berhenti dalam waktu yang cukup lama.
Orang-orang di depan kami mulai keluar dari mobil sambil merenggangkan tubuhnya. Mereka mulai didatangi oleh para penjaja.
Penjaja tersebut menawarkan berbagai makanan, minuman, dan mainan. Lalu, ada juga pengamen dan pengemis yang bergantian mendatangi tiap mobil. Pengamen tersebut hanya membawa botol yang berisi beras, lalu menggoyangkan botol tersebut dan bernyanyi dengan tidak jelas. Setelah mendapatkan uang atau ditolak, dia langsung pergi. Ada juga pengemis yang menjual rasa iba dari orang lain, dia membawa bayi mendatangi satu per satu mobil dengan wajah memelas.
Hal yang membuatku kesal dengan mereka ketika mendatangi mobil kami, lalu mengetuk kaca mobil yang membuat kepalaku semakin sakit pada setiap ketukan yang ada.
Orang-orang tolol.
Hanya saja semua itu hanyalah cerita dari masa lalu. Kenangan yang mengisi lembaran buku kehidupanku. Kenapa aku bisa mengingatnya? karena kenangan itu yang menjadi penanda halaman pada buku tersebut. Ketika di masa depan pemicunya muncul, aku tinggal membuka halaman tersebut tanpa harus repot menggalinya karena sudah ada penandanya.
Saat aku sudah dewasa, aku menyadari bahwa kenangan masa lalu bisa membuatmu semakin kuat. Namun, bisa juga membuatmu semakin lemah. Tergantung dari perspektif yang kamu lihat.
Manusia hanya bisa melihat dari satu sisi, karena mereka sudah terbiasa dari kecil, dibiasakan bahwa orang yang lebih tua selalu benar. Karena itu anak kecil mudah dibohongi oleh orang dewasa.
Padahal, tidak semua orang yang lebih tua itu benar. Mereka hanya malas untuk menjelaskan satu hal dari sudut pandang yang berbeda kepada anak kecil. Orang dewasa tersebut menyederhanakan suatu penjelasan dengan alasan agar mudah dimengerti anak kecil, padahal sebenarnya itu hanya salah satu alibi untuk meringankan tugas mereka.
Di saat dewasalah aku baru mengerti mengapa Meggy Z lebih memilih sakit gigi ketimbang sakit hati.
Di Stasiun Gubeng aku memahami hal tersebut.
Surabaya bukanlah tempat kelahiranku.
Bukan pula tempat tinggalku.
Bukan pula tempat kerjaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Depan Stasiun Gubeng
Proză scurtăDi depan Stasiun Gubeng aku bertemu dengannya lagi setelah sekian waktu lamanya.