BAB 2

6 0 0
                                    

Aku terbangun karena mendengar dering dari hpku.

"Siapa yang nelpon Mel?" Tanya Dilla dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Kak Nia, Dil"

"Angkat lah, kayaknya penting makanya dari tadi nelpon terus"

"Lanjut tidur gih, aku tau kau masih ngantuk kan" tidak mendapat jawaban aku menoleh kesamping melihat kearahnya yang ternyata sudah kembali tertidur.

Aku membuka aplikasi WhatsApp dan melihat beberapa chat yang masuk. Mataku tertuju pada satu nomor asing yang tidak aku kenal.

Room Chat
Hai
Aku yang di WP cari member GC hehe

Iya

Btw umurnya berapa yak

Baru 22, bulan kemaren
Syaratnya diatas 20 kan?
Jadi, masih memadailah walaupun bocil

Wahaha, emangnya bocil kah umur segitu?
Btw berarti kamu ada gc sendiri

Orang-orang sekitarku masih ngatain aku bocil
Bukan, itu GC pacarku. Aku cuma bantu promosiin doang
Tapi akunya di keluarin si doi dari GC karna kita berdua lagi ada masalah
Makanya nyari GC lagi

Oalah, kenapa sampe di keluarin dah
Masih baru bikin semalam btw grupnya

Ntah lah kak, gatau dah sama moodnya cewek, serba salah aja aku
Btw membernya udah berapa orang?

Wkwkwkwkwk masalah yang sangat sepele sekali ya
Membernya masih belasan orang

Cewek kan emang gitu, masalah sepele di besar-besarin
Kuy lah kak masukin aja

Btw kamu orang mana?

Orang Medan
Kamu orang mana?

Jawa
Masuk lewat link itu ya

Eh iya namanya siapa biar di save

Aku marsel

Oke kak

Kamu bantuin cari member yak

Aman boss

Yowes, nanti tak jadiin admin ya, biar rame gitu

Oke

Real life

"Ayang fokus kali" ucap Vini sembari memelukku dari belakang.

"Kaget njir"

"Siapa suruh fokus kali dari tadi. Chat dari siapa sih?"

"Dari admin gc yang ku komen di WP semalam" jelasku singkat.

"Jadi masuk?" Aku hanya menanggapinya dengan anggukan kepala. "Btw dah jam berapa?"

"Dah hampir jam 11, siap-siap gih biar kita berangkat"

"Oi, Dilla kebo bangun lu, dah jam 11 nih. Bisa telat kita nanti"

"Mandi duluan aja Vin, biar aku aja yang bangunin dia"

"Oke deh, Mel. Kutinggal mandi ya" aku menganggukkan kepala sebagai jawaban. Ia turun dari tempat tidur dan berlalu begitu saja meninggalkan kamar

"Dil bangun" ucapku sembari menggoyangkan badannya dengan lembut. "Dil bangun yok, nanti siang banget berangkatnya"

"Lima menit lagi ya, Mel. Aku masih ngantuk banget"

"Nanti kejebak macet ihhh" ucapku sembari merengek

i lucky to have you (I Love You) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang