Bab 5 : Ada apa dengan Artis dan Idol?

48 10 4
                                    

Sejak dulu sudah terkenal dengan perdebatan mengapa seorang idol bisa menjadi artis padahal akting mereka lebih banyak rata-rata hingga ke urutan bawah sekaligus. Tetapi mereka, dengan menampilkan wajah yang rupawan saja, sudah bisa mendapatkan posisi main role yang banyak diidamkan oleh banyak artis mendatang. Semuanya terlalu instan jika dilihat, akan tetapi, dibalik semuanya, tidak ada yang tahu bagaimana beban yang sedang dihadapi artis tersebut.

Mungkin itu yang harus Wonjung pikirkan sewaktu melihat Felix dan usahanya dalam berakting. Laki-laki dengan freckles yang tertutup oleh make upnya siang itu, cukup menarik perhatian Wonjung selepas omongan jahatnya untuk cowok itu di beberapa minggu yang lalu. Felix tampaknya punya bakat untuk itu, namun ekspresinya yang tidak sinkron dengan kalimat yang diucapkan, membuat Wonjung lebih kepada bingung sekaligus jengkel.

Semuanya terlihat mudah, tapi kenapa cowok itu mempersulitnya?

"Ternyata, Felix di awal debut masih terkendalam bahasa Korea loh," ucap Boreum yang tiba-tiba muncul berdiri di sampingnya. Memberikan sedikit hentakan pada Wonjung yang langsung menoleh.

"Hah?"

"Felix, dia itu emang terkendala bahasa. Lahir dan tinggal di Aussie, wajar sih kalau bahasa Koreanya gak selancar kita."

"Bukannya dia orang korea asli?" Wonjung kini bertanya dengan nada menaik satu tingkat, rasa penasarannya semakin meningkat.

Perempuan yang wajahnya tampak jutek mengikuti perannya dalam drama itu, kini tampak lebih lembut dan perhatian kepada teman-teman barunya dalam drama ini. "Yeah, dia orang Korea asli. Tapi tinggal di Aussie, Wonjung-ah. Kamu jangan terlalu keras sama dia, deh," ucap Boreum padanya.

Wonjung berdecak. "Aku tidak bermaksud begitu, sungguh! Hanya saja, cara dia belajar membuatku jengkel!"

"Kalau gitu, bantu saja Felix."

"Hah?"

"Nanti aku bantuin, biar kamu bisa ajarin Felix buat berakting lebih baik lagi. Cowok itu punya potensi loh. Anak-anak itu, meskipun idol terkenal dan sudah go internasional banget, mereka punya potensi yang kuat buat terjun di dunia kita. Aku paling tertarik sama Kim Seungmin, sih. Dia udah cocok main drama lainnya. Kayaknya ... kalau dia jadi lawan mainku lagi, aku bakal seneng banget."

Maka hari ini, di waktu yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Wonjung. Cowok itu berinteraksi sambil mengajarkan Felix cara untuk memahami ucapannya dan tindakannya dalam drama. Cowok itu mungkin bisa berekspresi di luar kamera seperti saat ini, tapi waktu di depan sutradara, dia akan bergerak seperti manekin.

Kaku sekali.

"Bukan begitu!" kali ini Wonjung agak keras berbicara, membuat Felix tersentak dan Boreum menepuk jidat. "Ah, maksudnya, aku tidak marah padamu. Ini hanya kekesalan karena kamu kelihatan takut banget," ucapnya seperti menunjukkan pembelaan demi tidak mengibarkan peperangan di antara teman-teman Felix yang sudah siap siaga berdiri menarik anak itik di hadapannya ini.

"Jangan anggap kamera itu kamera asli."

"Eh?" Felix tampak kebingungan.

Wonjung kembali berbicara. "Maksudku, kamu mungkin berpikir 'oh aku di depan kamera, aku harus mengucapkan semua kata dinaskah dengan jelas dan tunjukan ekspresi' bukan begitu, Felix. Tapi, kamu bisa berbicara seakan tidak ada kamera di sana. Seakan kamu memang tokoh itu dan saat ini kamu bukan idol, tapi siswa SMA jurusan musik dan tari. Paham maksudku?"

Felix berdiri lebih tegap dan dia mengangguk dengan yakin. "Oke."

"Oke. Jadi bicaralah, ikuti apa yang harus kamu lakukan sebagai diri kamu saat ini. Dalam sekolah ini. Bukan Lee Felix, tapi Park Dosan. Oke?"

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang