Chap.3 (Gang Rumah)

820 83 37
                                    

©Boboiboy hanya milik Monsta, Author cuma meminjam karakternya saja

Cast utama: Solar/Boboiboy Solar

Genre: Brotherhood/Brothership, Horor -gak horor-horor amat-, Family, Angst -dikit-, Humor -dikit-

Warning: Typo merajalela, adegan berdarah, ceritanya gak nyambung, alurnya berantakan, Boboiboy no power, gak ada unsur romance karena author gak suka
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~Happy Reading~

___________________________________

Kring kring kring

Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi. Banyak para murid yang berbondong-bondong untuk pulang ke rumah. Walau ada beberapa murid yang menetap di sekolah karena ada kegiatan seperti ekskul atau kegiatan OSIS.

Di kelas XI Jujur hanya ada Solar yang sedang merapikan peralatan sekolah miliknya. Dirinya memilih untuk menunggu sekolah sepi dulu baru pulang, dirinya tak suka berdesakkan. Walau dari mata orang biasa Solar sendirian di kelas itu, tapi beda dengan Solar. Dirinya ditemani oleh sosok anak kecil yang tadi pagi Solar tendang karena menertawakan dirinya.

Anak kecil itu gak marah kok udah ditendang Solar, cuma kesel dikit aja. Anak sekecil nan gemeshin -mata mu gemesh- kek dia malah ditendang. Ye kan! Anda-nya yang gak berakhlak. Solar mah cuma nganggap anak kecil itu sebagai angin. Walau anak kecil itu asik berceloteh ria, Solar cuma diam tak menanggapi.

Loh? Solar pulang sendirian? Ya iya lah, seringnya sih sama Gopal. Cuma Gopal izin pulang cepet gegara udah kelaparan banget, mana Mak-nya masak kari ayam, mana mau Gopal lambat pulang. Lalu saudaranya Solar? Mereka mah pas lonceng berbunyi udah ngilang entah kemana, meninggalkan Solar sendirian. Solar mah udah biasa juga ditinggalkan, udah terlalu sering jadi terbiasa.
Setelah selesai membereskan barang-barangnya, Solar bergegas keluar kelas untuk pulang.

Rumah para Elemental itu gak jauh-jauh amat dari sekolah, cuma kalo mau jalur cepat itu harus ngelewatin gang. Itu loh, gang Pak Senin Koboi yang ada kucing gilanya yang sekarang udah gak gila gegara kemakan biskuit Yaya sebanyak 3 biskuit, terus gak sengaja kesetrum listrik (Ai ubah karena disini para Elemental gak punya kekuatan). Gang itu sepi kan? Jarang banget ada yang lewat gang tersebut, mana satu-satunya jalan tercepat menuju rumah. 

Solar hari ini milih buat lewat jalan tersebut, biar cepet nyampe. Soalnya ada kerjaan yang harus Solar kerjakan secepatnya. Kalo lewat jalan lain kudu muter, mana jauh bat lagi, yaahh.... gak jauh-jauh amat lah, cuma perlu 30 menit, tapi kalo lewat gang ini cuma perlu 10 menit (Ai ngasal, harap maklum).

Solar menatap horor gang yang ada didepannya. Ayo lah! Suasananya yang suram, hawa negatif yang menguar, dan juga asap hitam yang ada di gang tersebut. Mana ada beberapa makhluk mengerikan lagi. Ada yang setengah badan, kepalanya hilang entah kemana, tangannya ilang sebelah, dan ada yang wajahnya hancur dan berdarah-darah.

Solar bukannya takut, tapi hawa negatif yang ada disana sungguh membuat Solar merinding disko. Do'a kan Solar semoga selama sampai tujuan dengan tubuh yang utuh tanpa ada anggota badan yang terlepas. Ai terlalu berlebihan :v. Intinya do'a kan Solar selamat aja.

"E—emhh... m—misi, Solar numpang lewat yaaa.... Solar gak ganggu kok, cuma mo pulang aja," kata Solar meminta izin.

Karena tak ada respon, Solar pun memberanikan diri berjalan. Awalnya sih aman-aman aja, sampai ada tangan yang memegang tangan Solar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mata Perak [Boboiboy Solar] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang