Gila

4 1 0
                                    

Nara tersenyum puas setelah kini berhasil menuliskan naskah ending dari novel ke-10-nya yang berjudul Moon.

Menceritakan seorang putri kerajaan Halcyon yang hidup dengan memandang dunia kelabu.

Tak ada warna dan sangat menyesakkan. Padahal lingkungannya begitu indah. Rakyat damai dan tentram.

Kawasan kekuasaan Raja Van_ayahnya itu begitu indah dan sejuk, rerumputan hijau, pepohonan dan bunga-bunga yang bermekaran sungguh terlihat menakjubkan. Belum lagi tempat elit dikawasan kerajaan 'pantai triasih' yang konon katanya adalah pantai yang dapat mengabulkan harapan saat berendam disana. Sesuai makna kata triasih yang merupakan bahasa sanskerta yaitu harapan/keinginan. Hanya orang-orang dari kalangan bangsawan yang bisa memasuka area pantai triasih.

Wilayah kekuasaan ayahnya, merupakan wilayah terluas dan termaju. Rakyat memandang Raja ibarat Dewa yang memberi kedamaian. Sayang, bagi Moon ayahnya itu adalah iblis.

Bagaimana tidak? Saat Moon masih berusia 8 tahun Aura_Ibunya di bunuh oleh sang ayah tepat didepan matanya secara brutal. Ratu dituduh berselingkuh oleh Vilia_istri kedua Raja dengan salah satu prajurit yang merupakan tangan kanan Raja. Ibunya di jebak oleh Vilia dengan bekerjasama dengan prajurit itu.

Moon tahu itu. Tapi ia tak bisa apa -apa selain menangis. Ia melihat Vilia tersenyum licik. Setelahnya, Tangan kanan Raja itu diusir dari kerajaan dan entah ada dimana.

Singkatnya, Moon hidup mengurung diri di kamar setelah kejadian itu. Van tidak tahu harus bagaimana setelah kebablasan membunuh sang Ratu dihadapan anaknya.

Moon semakin tertutup dan dingin. Jarang sekali ia bicara, dan selalu menatap Van penuh aura permusuhan. Tak jarang ia bertengkar dengan Riana_saudara tirinya. Sebenarnya Riana yang memulai, namun sering kali Moon yang disalahkan oleh sang ayah. Hubungan semakin merenggang karena Vilia yang selalu memanasi sehingga Raja memandang Moon sebagai musuh. Tidak sendiri, Riana juga ikut andil dalam kelicikan ibunya.

9 tahun setelah kematian sang ibu, Moon tentu tidak diam saja. Apalagi ketika sang Ayah menjodohkan Riana dengan seorang pangeran yang dicintai Moon selama ini. Walau cintanya sama sekali tak di ketahui pangeran, namun Moon benar-benar tak bisa menerima. Ia ingin membongkar segalanya, membuat sang ayah bertekuk lutut dihadapannya, menyesali perbuatannya dan menghukum Ratu Vilia serta Riana. Dan perjodohan pun akan dibatalkan.

Selama bertahun-tahun mengumpulkan banyak bukti, Moon ingin segera mengakhiri drama ibu dan saudara tirinya. Sayang, Vilia mengetahui rencananya dan segera membalikkan situasi.

Dan endingnya, adalah penyesalan sang Raja yang membunuh Moon karena kesalah pahaman. Semua terbongkar setelah kematian Moon di tangan ayahnya sendiri. Raja menemukan sebuah kotak di kamar Moon sewaktu mengunjungi kamar mendiang putrinya itu, bohong jika ia mengatakan ia tak merindukan putrinya.

Penasaran Raja membuka kotak dan menemukan sebuah lukisan wajah seseorang yang tak asing baginya. Ya dia tangan kanan Raja dulu, yang menjadi penghancur hubungannya dengan Aura begitupun dengan Moon. Di bawah lukisan itu, terdapat tulisan tangan Moon.

'Ayah, jika ayah menemukan kotak ini Moon ingin ayah menemui orang ini. Dia menetap di wilayah perbatasan antara Wilayah Halcyon dan Wilayah Viveka. Cari dia ayah, ada yang ingin ia beri tahukan. Maaf. Aku memang sangat membencimu, tapi aku ingin ayah mengetahui kebenarannya'

Raja benar-benar pergi menemui mantan tangan kanannya itu, dan terkejut mendengar kebenaran yang selama ini tak ia ketahui.

Selama ini Istri kedua Raja merencanakan segalanya, dan bodohnya Raja percaya segala kelicikannya.

Moon & NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang