05🌺lima🌺

79 11 6
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Hargai penulis dengan cara vote, komen dan follow akun penulis yaaa.
Sama share juga Cerita ini ke teman teman kalian biar ramai dan bisa di bukukan.

◉⁠‿⁠◉

Mengagumi dalam diam adalah hal terindah tapi aku tak terlalu berharap
Biarlah doaku yang memiliki mu.
Melihat mu sekejap mata dalam pertemuan pertama membuat hati ini bergetar.

-M. Hamzah Fauzan-

Happy Reading
____________________________________

• assalamualaikum warahmatullahi •

🌹 Budayakan vote, komen dan share setelah membaca, atau lebih nyaman Readers vote saja gih dipersilahkan 🌹

***

"Assalamualaikum abba yai, umma. Salam Gus Hamzah sambil mencium tangan kedua orang tua yang hebat itu.

Wa'alaikumsalam nak." Jawab abba qorry dan umma Hanifa bersamaan dengan senyum indah di bibir orang tua hebat itu.

"Umma abba dapat salam dari ummi sama Abi." Ucap Gus Hamzah.

"Wa'alaikumsalam." Jawab abba yai qorry dan umma Hanifa.

Sekejap Gus Hamzah melirik ke arah Ning Nanda, ada getaran hebat yang ia rasakan ketika melihat Ning Nanda, ia belum pernah merasakan getaran seperti ini sebelumnya.

"Astagfirullah eh Alhamdulillah eh salah masyaAllah" batin Gus Hamzah.

Sedangkan Ning Nanda yang merasa di tatap dalam sekejap semakin menunduk kepalanya.

"Ekhem mba, istighfar eh Alhamdulillah ngucap mba." Ejek Manda.

"Diam manda." Peringat Nanda dengan suara pelan.

"Gus Hamzah dan para rombongan mari saya antar ke ruang rapat, kita diskusi dulu sebelum solat isya dan di kasih jamuan dan istirahat." Kata ustadz Vian selaku dewan pesantren.

"Nggih ustadz." Jawab Gus Hamzah.

"Tunggu dulu ustadz Vian, Gus Hamzah ikut kami sebentar ke ndalem nanti Gus Hamzah nyusul." Kata umma Hanifa.

"Nggih umma, silahkan." Kata ustadz Vian.

"Ustadz fa'i ustadzah tiara, ikut kami sebentar, biarkan dewan pesantren yang lain mengurusnya." Kata abba yai qorry.

"Nggih abba." Patuh ustadz fa'i dan ustadzah tiara.

Setelah itu rombongan yang berjumlah 20 kurang 1 orang itu ke ruang rapat dan Gus Hamzah ke ndalem

Saat ini Gus Hamzah, keluarga ndalem dan kedua ustadz ustadzah sedang berada di ruang tengah.

"Manda.. Nanda buatkan Gus Hamzah minuman sama cemilan gih, sekalian yang ada disini." Titah umma Hanifa.

"Nggih, Buna, ayok dek kami permisi." Izin Nanda.

"Gih silahkan." Ucap abba yai qorry.

Senyum Gus Hamzah mengembangkan tak kala mendengar suara lembut dari Nanda.

Bad girl & boy Agamis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang