1. Hari Pertama

87 11 3
                                    

Hari ini adalah Hari pertama masuk kuliah dari seorang gadis, yang jiwanya masih berada di SMA. Tak terasa bahwa dirinya sudah semakin dewasa, dan bukan lagi sebagai bocah ingusan.

Waktu sangat cepat berlalu, membuatnya berpikir bahwa ia harus merubah sifat kekanakannya itu, dan mencoba mengembangkan diri di masa perkuliahan ini. Intinya, sebisa mungkin ia harus keluar dari zona nyamannya.

Namanya Nina Tanasya, orang lain biasa memanggilnya Nina. Rambut panjang dan ukuran badan ramping sudah menjadi ciri khas seorang Nina. Saat ini umurnya masih 18 tahun.

Biasanya tahun pertama kuliah, KRS sudah ditentukan oleh Universitas nya langsung. Akan tetapi, setelah tahun kedua dan seterusnya para mahasiswa diminta untuk memilih dan mengambil KRS sesuai ketentuan semester.

Kelas pertama Nina dimulai pada pukul 08:00 pagi, yang dimana mata kuliahnya adalah bahasa Inggris. Hari pertama dan kelas pertama, namun sepertinya ia akan sedikit terlambat. Bagaimana tidak, busway yang ditunggu belum datang juga. Sial.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya busway pun datang. Di waktu yang bersamaan, Nina hanya bisa beristighfar agar diberi kemudahan dan kelancaran.

Jam sudah menunjukkan angka 07:40 pagi, untung saja masih tersisa 20 menit sebelum kelas dimulai. Selama perjalanan, amarah Nina mulai meluap dan gelisah.

Dirasa busway telah berhenti sesuai halte tujuan Nina, ia pun keluar dari halte tersebut. Kemudian ia mulai mencari angkot yang lewat di depannya. Tidak lama juga, angkot pun datang membuat Nina dengan cepat menaiki kendaraan itu. Namun Naas menimpanya, angkot itu malah ngetem.

Sial, sekarang sudah tepat pukul 08:00 yang seharusnya kelas di mulai.

08:02

08:03

08:05

Sudah gila.

Sudah sekian lama menunggu, akhirnya angkot pun mulai bergerak sedikit walaupun berhenti lagi. Kabarnya sedang terjadi perbaikan jalan yang membuat kendaraan sulit untuk bergerak, atau dengan artian macet. Nina hanya bisa pasrah dengan kejadian mendadak ini.

Setiap saat Nina selalu mengecek ponselnya untuk melihat tulisan yang tertera di layar. Nihil, isi grup kelasnya memang sepi. Ditambah Nina masih belum mempunyai teman, jadi tidak ada seorangpun yang memberikan informasi.

Angkot berhenti tepat di depan kampus, kemudian ia langsung berlari dan mencari kelas yang berada di lantai dua. Sudah pukul 08:20 yang pasti dosen akan marah kepadanya nanti, pikir Nina.

Saat membuka knop pintu dan mendapati seluruh isi kelas menatapnya, membuat Nina dengan terburu-buru duduk di tempat yang kosong. Hanya satu pertanyaan yang terlintas di kepala Nina.

"Maaf mau nanya" ucap Nina.

"Iya?" Seseorang itu berada di sebelah Nina.

"Dosen nya mana ya?" Nina bertanya.

"Dosennya belum dateng," jawab orang itu.

Anjrit.

. . .

"Ok everyone, my class is over, jadi tugas yang sudah bapak kasih bagi yang belum tolong taruh di meja bapak saja. See you next week," terlihat setelah melontarkan kalimat tersebut, Dosen itu langsung keluar dari kelas.

Kelas mulai berisik dari yang sibuk berkenalan satu sama lain hingga saling berteman dimedia sosial.

"Nin, lo belum kan ya?" Suara perempuan disebelah Nina, ia malah lupa siapa namanya, padahal sebelumnya Nina sudah berkenalan.

Sangat mencerminkan sifat seorang Nina, pelupa dan juga masa bodo. Nina berusaha untuk merubah sifat jelek itu di perkuliahan ini.

"Iya, nih," Nina menjawab sembari sibuk menulis, takut-takut nanti ditinggal.

"Yaudah kita tungguin, sekalian," Nina merasa lega dengan ucapan salah satu yang ternyata sejak tadi berdiri di depan mejanya.

"Makasih ya, ini gua dikit lagi kok," saut Nina merasa bersalah.

Tidak sia-sia Nina nulis secara cepat, walaupun bentuk tulisannya seperti ceker ayam. Setelah selesai menunggu Nina, mereka berlima keluar dari kelas untuk mencari ruangan sang dosen.

"Kalian tau ruangannya dimana?" tanya gadis yang Nina tidak tahu namanya. Maklum, belum kenalan.

"Enggak," jawab dua orang bersamaan.

"Tau, dikit," jawab satu gadis selain dari dua orang sebelumnya.

Nina masih mengekor bersama empat gadis yang sedang mencari ruangan sang dosen.

"Itu kali ya," ujar salah satu dari mereka yang sepertinya tahu letak dimana ruangan dosen tersebut, yang sembari menunjuk ke arah ujung ruangan. Kami semua mengikuti arah tunjuk itu.

Mendekati ruangan tersebut dan kemudian kertas dikumpulkan menjadi satu, sebab hanya dua orang yang sebagai perwakilan mencoba masuk ke ruangan dosen. Tentu saja untuk memastikannya.

Dan ternyata, dugaan mereka benar.

Setelah selesai mengumpulkan tugas, salah satu dari kami mengusulkan untuk makan siang bersama. Ya, kami pun setuju.

Sesekali kami berkenalan lalu menanyakan hal-hal perkuliahan dan persoalan yang tidak penting, seperti tim bubur diaduk atau tim bubur tidak diaduk. Perbincangan itu terus berlanjut sampai kami berencana untuk pergi ke sebuah mall terdekat.

Ya, pada akhirnya Nina sudah mempunyai teman. Diantaranya ialah Dewi, Luna, Adora, dan Rani. Perlu diketahui, pertemanan kami bermula dari telat mengumpulkan tugas.

Lima gadis sedang menunggu jemputan mobil yang tak kunjung datang. Lokasi nya tidak jauh dari kampus mereka. Namun, tiba saja seorang laki laki menabrak keras pundak Nina, dari arah berlawanan.

"Santai aja dong," ucap Nina dengan sewot kepada laki-laki tadi yang menabraknya. Akan tetapi, tidak ada jawaban dari sang lawan. Sepertinya tidak didengar oleh laki-laki itu.

"Ka!" teriak seorang perempuan sembari mengejar laki-laki tadi, melewati Nina beserta keempat teman-temannya.

. . .

Hallow !!!

Hayoo, siapa yang disini tertampar dengan culture shock perkuliahan juga🤣

Anw, semoga kalian suka yaa

Bye byee

By Writtmrtn

Love-Hate Relationship (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang