B 1

5 2 0
                                    

Berita kematian seorang siswi dari SMA AIR LANGHAM, menjadi topik hangat di sekolah itu sendiri. Pasalnya siswi tersebut tidak pernah punya masalah dengan siswa/siswi yang berpengaruh di sekolahan tersebut, tetapi hanyalah seorang gadis malang yang suka membatu, menolong, ramah dan selalu ceria.

Di wajahnya yang ceria tak ada seorangpun tau bahwa ia menjadi tulang punggung keluarganya, sore malam bekerja untuk menghidupi  kehidupan sehari-hari dan membayar hutang ayahnya karena kalah judi.

Hidup yang cukup sederhana, sekolah di sekolahan elit membuat gadis itu bersyukur. Ia bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.

"Gadis yang malang"
"kasihan kok gitu, liat mayatnya jadi pengen mutah"
"diam diam ternyata banyak masalah dan musuh"
terdengar argumen-argumen dari beberapa siswa/siswi yang mendengar, karena kematian salah satu siswi disana.

"GAZAMMM" teriak seorang pemuda sambil berlari mendekati pemilik nama yang sedang berjalan ke arah kantin, diikuti temannya dengan berjalan santai.

"hmm, kenapa za (erza) ? " kaki panjang itu berhenti melangkah dan menekok ke belakang, saat mendengar namanya dipanggil.

" lu udah tau berita kematian fanya? " tanya pemuda yang berlari sambil meneriaki nama gazam.

"fanya? " bingung gazan.

"siswi, 11 MIPA 2" jawab pemuda yang ngikuti erza.

"oh" boe gazam sambil melangkagkan kakinya yang sempat tertunda karena teriakan erza.

"lambat lu jun(juna) . tau kan gas? " jawabnya sambil mengikuti langkah gazam, yang ga tau melangkah kemana.

"lu lari njir" Ucapnya sambil menoyor pala reza ke depan.

"lu pikir gw gas elpiji?. kagak lah, emang matinya gimana?" kesal gazam, sebab dipanggil gas oleh erza.

"dih gitu aja kalian baper" erza

"serah lu" kompak juna dan gazam, setelah itu meninggalkan erza yang sedang mengatur nafasnya.

"WOIII, TUNGGU ANYING" teriak erza, karena ditinggal ke kelas oleh kedua temannya.

"KELAMAAN LO NYA" dibalas teriakan oleh juna yang hampir menghilang di belokan lorong sekolahan.

"hah... hah.. hah.. tega banget kalian ninggal cowo tampan kek gw. nanti kalok gw diculik, kalian yang repot" erza mencoba mengatur nafasnya saat sudah ada di bangku samping kanannya juna, samping kirinya jendela dan belakangnya gazam.

"narsis amat lu" jawab juna karena bosan akan sifat pd erza. sedangkan gazam hanya mengangkat bahu untuk menanggap erza.

"ga ada yang mau jawab pertanyaan gw tadi? " gazam

"nanti istirahat aja, bentar lagi masuk" ujar erza sambil mendudukkan bokongnya dan menyimpan tas di atas meja. sudah tidak ada tanggapan lagi dari gazam dan juna, mereka duduk dengan tenang dan benar saja suara bel terdengar.



___________________________________________

Di sebuah distrik kepolisian sedang ricuh karena kembalinya pembunuhan dengan motif yang hampir sama dengan yang sebelumnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ErgazamWhere stories live. Discover now