Bab 1

355 62 19
                                    

Kini (Name) berjalan membelah jalan tak peduli dengan mobil dan motor yang lewat, ia akan tetap berjalan di sana, karna memang hobinya

"Astaga (Name)! Jangan berjalan di tengah jalan,, kau mau ter tabrak?!" Pekik Jeongmin khawatir di campur heran pada sepupu ber otak miring nya itu

Kalian tau? Mobil dan motor terpaksa lebih memilih jalan pinggir trotoar, banyak yang menegur aksi ekstrim (name). Namun gadis itu malah

Tin tin!

"Hoyy dasar anak jaman sekarang! Kau jika ingin mati jangan disini bangs*at" teriak seorang bapak bapak yang ingin lewat tapi karna (name) di tengah jalan mana mungkin ia menancap gas?

(Name) berdecak kesal "bac*ot ishhh! Udah tua banyak tingkah lo pak!!" Sarkasnya frontal membuat Bapak bapak itu maupun Jeongmin terkejut

Jeongmin tersenyum kikuk lalu menarik (name) ke pinggir jalan agar bapak bapak itu bisa lewat

"Ma-maaf, kami yang salah! Silahkan lewat pak" ucap Jeongmin membungkuk sopan dengan senyuman tertera di wajahnya

"Dasar!" Bariton bapak bapak itu lalu pergi dengan ekspresi kesal

Jeongmin menghela nafas lega, lalu menatap (name) "kau selalu saja seperti ini, ayo pulang kaki mu bisa pegal jika terus berdiri" ajak Jeongmin lalu diberi anggukan oleh (name)

"E-ehhhhh kak, ayah kakak ada di rumah?"

Langkah Jeongmin terhenti lalu berbalik, ia tersenyum "Tidak, dia pergi entahlah aku juga tidak tau" jawabnya lalu memegang pergelangan tangan (name) untuk pergi

Jeongmin diam diam melirik (name) saat berjalan, ia jadi teringat saat kematian ibu gadis itu dan saat pertumpahan darah itu terjadi, Jeongmin tersenyum kecut. Jeongmin takkan membiarkan sepupunya itu masuk kembali pada sel penjara itu

"Di sini?" Tanya (name) pada Jeongmin

Kini mereka sedang berdiri di rumah kumuh yang seperti tak terjaga, perlahan (name) memegang kenop pintu itu

Tapi ternyata dari dalam sudah ada seseorang yang membuka pintu, seketika jantung Jeongmin berolahraga, begitupun (name)

Tapi sepertinya keberuntungan masih ada di pihak mereka, saat pintu terbuka lebar ternyata itu adalah ibu Jeongmin

"Wahh siapa ini?! Nak (name)? Jeongmin kok gak bilang sama ibu kalo (name) bakal datang!"

Jeongmin dan (name) menghela nafas lega ketika ternyata itu bukan ayahnya Jeongmin

Bikin senam jantung aja bejir!!

Merekapun masuk, dan ibu jeongmin izin untuk pergi terlebih dahulu ke toko membeli beberapa barang

"Kak jungmin" panggil (name) membuat sang empu yang merasa terpanggil menoleh

"Ada apa?"

(Name) terdiam sejenak, lalu menatap serius pada jeongmin "Sekolah kakak baik baik saja?" Tanyanya, sontak jeongmin langsung tersenyum kikuk

Jeongmin bingung harus berkata jujur atau bohong, ia juga yakin ingin berbohong juga pasti (name) akan mengetahuinya terlebih lagi dia kan orang kaya. Pikir jeongmin

"E-emm,, ya begitulah. Mereka membuatku kesal"

(Name) yang mendrngar itu mengangguk "Oke, besok aku mulai sekolah di sekolah yang sama seperti kakak" celetuknya membuat Jeongmin terkrjut

Bisa gawat jika (name) sekolah di (Lupa ancritt nama sekolahnya jungmin apa ya sama si rambut nenek itu loh🗿)  Bukan apa apa tapi (name) itu cuplas ceplos, bisa ditebak apa yang akan terjadi jika (name) membalaskan dendam pada Juhyeon dan circle circlenya pasti mereka akan segera tepar di rumah sakit, atau kuburan

Freedom is a state of mind 《Ff FDTF》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang