Bila itu Terjadi Lagi

142 27 22
                                    

Typo bertebaran

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by Lidwinsetya
_

______________________________________

🥀🥀Happy reding🥀🥀

"Kehidupan di dunia tidak selalu harus di paksakan, terkadang musibah yang menimpa menjadi sebuah pelajaran luar biasa, dari hati yang tidak baik-baik saja, sampai pada kehidupan yang membuat diri lebih dewasa. Sampai menyadari bahwa tidak semua keinginan harus di kabulkan saat itu juga"

~ Seandainya Kamu~

Kehidupan bukan hanya untuk bersenang-senang, ada saatnya dimana letak lelah dan tak ingin hidup menghampiri bagian hati lalu berkata untuk menyerah. Jangan katakan, bagaimana seseorang memilih untuk mundur ketika yang di rasa tak lagi sesuai dengan ingin-nya. Begitupun dengan kehidupan seorang dokter anak bernama Gazala Nisa Albagaz. Seringnya terluka, tersakiti, dikhianati bahkan mungkin bisa lebih dari itu. Membuat gadis yang sudah menginjak usia setengah perjalanan kehidupan manusia pada umumnya, tak lagi memiliki gairah hidup setelah penolakan Ayahnya pada laki-laki yang meminta dirinya untuk menjadi seorang istri.

"Mbak, Ayah tidak ingin memaksa kamu untuk menerima pak Andito secepat ini. Ayah, perlu waktu untuk menyiapkan hati ketika lelaki yang datang pada Ayah harus siap dengan segala masa lalu Ayah dan keluarga kita. Mungkin Mbak lebih tahu apa yang menjadi kekhawatiran Ayah. Mbak lebih tahu Ayah dibanding diri Ayah sendiri. Apa yang membuat Ayah lebih protektif dan selektif dalam memilih pasangan hidup untuk anak Ayah." Zain berkata lirih. Namun syarat akam makna yang tersirat.

"Mbak, maafin jika Amma juga belum bisa menerima khitbah pak Andito. Amma, masih ingin mengenal orangnya lebih dari itu, bukan hanya saat ini saja, butuh beberapa waktu agar Amma yakin  dengan beliau.  Pak Andito datang di saat kami masih terlalu syok mendengar kabar kedekatan kalian yang Amma rasa sangat mendadak sekali. Amma tidak menyalahkan Mbak perihal berita di luaran sana. Amma percaya sama Mbak, Mbak bisa menjaga  marwah Mbak sebagai perempuan shalihah. Tapi, untuk membuktikan keseriusan beliau Amma harus lebih serius memikirkan nya. Bukan Amma gak sayang sama Mbak. Bukan itu Mbak. Tapi, bentuk kekhawatiran Amma terhadap kehidupan putri yang Amma sangat cintai membuat Amma harys berpikir berulang kali" Aila menggenggam tangan putrinya. Putri yang ia besarkan tanpa membedakan kasih sayang walaupun Gazala hadir bukan dari rahimnya.

"Ayah, bukan tidak ingin menerima Beliau sebagai suami Mbak, kelak, jika memang dia jodoh Mbak,  tidak akan kemana, bukan? Mbak, Ayah harap Mbak gak marah dengan penolakan Ayah tempo hari terhadap Pak Andito." Zain menatap ke arah putrinya penuh penyesalan.

Seandainya Kamu 4 (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang