"Bunga, Bunga apa yang layu,"
"Bunga yang nggak disiram,"
"Bunga yang terkena sinar matahari,"
"Salah"
"Bunga tai,"
"Anjay, nggak tahu kan lo pada,"
Sipenanya tertawa pongah pada teman sekelasnya, jamkos yang tidak pernah datang dua kali itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh mereka, XI IPA 3 kelas Para LAZIO itu tengah mengadakan tebak-tebakan, dengan satu penanya yang mendapat giliran, tentu saja hal itu sangat disukai oleh mereka, selain asik mereka juga tidak bosan berada dikelas. Apalagi kelas mereka ini paling kompak dari pada yang lain, semua kelakuan nakal satu orang dikelas akan ditutupi serapat rapatnya oleh mereka, tak ayal XI IPA 3 mendapati julukan kelas para teladan.
Ya gimana nggak mau teladan yang nakal aja disembuyiin, satu contoh ya Romeo dan Beril.
Penanya pertama jatuh pada Romeo, berhubungan cowok itu agak gila-gila sinting jadilah pertanyaannya selalu membuat emosi.
"Gaada yang tahu kan"
"Apa an sih tai, lagian bunga apa yang layu,"
Beril cowok yang memiliki kesabaran setipis tahu dibelah menjadi dadu, sangatlah jengkel terhadap Romeo, tidak ada siapapun yang bisa mengupas habis emosinya selain Romeo dan kini cowok itu berhasil.
"Bund Tau nggak bunga apa," Romeo semakin sengaja memancing emosi teman-temannya dengan bertanya pada Bella, udah tau cewek itu paling kalem dikelas mana mau jawab pertanyaan yang buang-buang waktu itu.
"Bunga mati,"
Tanpa diduga Bella menjawab dengan santai, membuat Romeo bertepuk tangan heboh.
"Yeay akhirnya, ada yang tau jawab pertanyaan gua,"
Satu kelas kompak melengos malas. Romeo itu kalau nggak bikin kesel ya ngeselin, emang paket komplit.
"Udah-udah tinggal aja dia,"
Mereka Kembali memutar sapu, dan tepat mengarah pada Pevita. Yang main itu emang hampir satu kelas dengan menggunakan sapu sebagai ganti botol karena tidak ada yang mau meminjamkan mereka botol, hanya anak-anak kalem yang tidak ikut.
"Rafael ganteng,"
"Itu pertanyaan apa pernyataan sih Pev , ambigu amat,"
"Udah biarin dia bucin"
"Kasian ya cintanya bertepuk sebelah kaki,"
"Anjayy, kaki gak tuh,"
"Udah skip,"
"Orang, orang apa yang kaku,"
"mayat"
"es batu,"
"Kulkas"
"anjir yang ditanya orang bukan barang,"
"Goblok,"
Mereka kompak tertawa lagian ada-ada aja pertayaannya, bikin pinter enggak emosi iya, banyak negative nya tapi satu kelas suka, tidak ada yang merasa terganggu, malah terhibur karena suasa terasa hangat tidak kaku, dan dingin.
"Nyerah kan luu pada," Beril bertanya sembari menuju sosok yang mereka segani dikelas.
"Arez nih yang kaku, dia juga dingin kayak mantan,"
"Emang setan,"
"Ege anying,"
"Gumushh nggak sih pengen dibunuh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAZIO
Romancefollow sebelum membaca Enggak ada sinopsis kalau penasaran baca aja🦁