++

6 2 4
                                    

"Ayo!  Kutemani kamu , agar tidak jadi orang menyedihkan pril!"

"Kata siapa?! Enak saja kalau ngomong!"

Rifada. Namanya.. Dia satu-satunya teman dekatku yang tak dekat denganku.

Kehidupanku dan kehidupannya berbanding terbalik semacam yin dan yang. Tentu saja aku yang menjadi hitamnya.

Dari dulu sebenarnya aku tak kaget kalau kehidupanku menyedihkan. Sudah dari dulu aku jadi sosok menyedihkan.

Tau kenapa?
Dari dulu aku selalu memaksa diriku untuk menjadi sosok yang lain, tapi aku tak sadar, yang kusadari aku hanya ingin dikasihani.

Dari dulu memang aku kesepian . Sendiri sudah menjadi cri khas kehidupanku. Ditinggalkan apalagi , perusak, penghancur,  dan semacamnya lah.

Sudah menjadi karakterku
-
-

"Kenapa kamu gapernah nangis didepanku sih? "

Pertanyaan yang paling sulit untuk kujawab. Sebenarnya aku ini anak yang cengeng Rif.

Asal kamu tau aja... Hahahah, tapi keadaannya tak sama, aku lebih hancur dari dulu. Aku sudah rusak .

Kalaupun aku tidak rusak, aku pasti sakit. Dari dulu aku selalu ingin bercerita semua hal kepadamu.

Bagaimana rasanya saat aku ingin mati.
Bagaimana saat aku mencoba mati.
Bagaimana rasanya saat melihat ibuku dengan selingkuhannya.
Bagaimana rasanya saat ayahku putus asa.
Bagaimana rasanya menjadi menyedihkan dan menjijikkan.
Bagaimana rasanya didoakan untuk mati oleh semua orang.

Aku ingin cerita sebenarnya. Tapi selalu ku urungkan. Kehidupanku benar-benar menyedihkan dan menjijikkan.

Aku takut.. Takut, saat kamu tau semuanya kamu akan menjadi seperti mereka .

Meski kamu berkata mustahil, rasanya aku tak percaya. Kamu begitu indah dengan segala kelebihanmu. Dan aku akan tetap menyedihkan dengan kekuranganku.

ITU FAKTAnya dan aku tak akan menyangkalnya. Meski kita sama-sama menghadapi orang tua dan keluarga yang kolot.

Kamu tetap akan indah dan aku tetap menyedihkan.

Aku malu, saat temanku menjadi sesuatu yang indah,aku tetap  menjadi menyedihkan. Aku ingin kamu tetap indah , dan biarkan aku menjadi buruk.

Karna memang begitu jalannya, tapi aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, selain dirimu sebagai temanku.

Maaf karna orang menyedihkan ini tetap ingin menjadi temanmu ya...

c e r i m èTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang