CHAPTER 1

1.7K 144 7
                                        

Seekor beruang jantan akan menghabiskan waktu berhari-hari untuk membuntuti betina incarannya dari kejauhan, sebelum akhirnya menjalani proses kawin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seekor beruang jantan akan menghabiskan waktu berhari-hari untuk membuntuti betina incarannya dari kejauhan, sebelum akhirnya menjalani proses kawin. Nggak jauh berbeda, gue--meski bukan beruang, juga menjalani hal serupa.

Halo, perkenalkan. Nama gue Lee Donghyuck--sekali lagi bukan beruang. Gue adalah mahasiswa sastra Inggris semester 4 yang lagi mau menceritakan sebuah percobaan, dalam mendekati gebetan gue yang bernama Huang Renjun. 

Kalau kalian nggak percaya sama yang namanya cinta pada pandangan pertama. Mungkin nggak akan relate sama cerita gue ini. But anyway, gue di sini nggak akan memaksa kalian buat percaya sama hal yang belum pernah kalian alami.

Di sini gue hanya akan menceritakan bagaimana usaha gue dalam mendekati Renjun, berkenalan, sampai akhirnya kita jadian.

Iya, gue jadian. Jangan iri. Karena iri tanda jomblo tak mampu.

Sebelum nembak Renjun (dengan sangat tidak romantis) di bioskop pada Sabtu malam, tanggal 29 Juni 2021, tepat pukul 1.30 tengah malam usai film selesai diputar. Gue melewati serangkaian PDKT sama calon jodoh gue ini empat bulan lamanya.

Mengintai dari kejauhan, mencuri pandang dari balik buku novel karangan Agatha Christie yang gue pinjem dari Kak Jungwoo, hingga memberanikan diri buat ngajak kenalan.

Bukan rahasia kalau Renjun itu bunga kampus paling menawan. Beijing Beauty--kalau kata Jeno, meski Renjun sebenarnya dari Jillin. 

Fisiknya tinggi semampai, ramping, mata sejernih mentari, senyumannya semanis sukrosa, tawanya renyah, kalau cemberut pipinya terlihat menggemaskan, baik banget kayak malaikat, dan lain-lain, dan lain-lain. Psst.. kalau dibikin hiperbola semua, kalian pasti sebel sama gue.

Sebelum gue nekat nembak Renjun, gue mendengar kabar yang kemudian dikonfirmasi oleh Kak Doyoung-- orang paling julid seantero kampus, kalau ada beberapa nama (kala itu) yang jadi pesaing gue. Mereka yang gue anggep pesaing kelas berat, gue sebut 'dewa'.

Dewa pertama namanya Jung Jaehyun. Gue menjuluki dia dewa pantai selatan. Ganteng banget. Gue sempet jiper, dan ga percaya diri kalau harus bersaing sama dia. 

Dewa kedua, Na Jaemin. Julukannya dewa angin timur. Ganteng. Ya, oke lah (ini biar gue pede aja), anak tunggal kaya raya punya yacht sendiri dan sering ngajak temen-temennya hang out mewah. Jujur gue sih sirik abis sama si Jaemin, mana seangkatan pula. Tapi nasib beda banget. 

Dan dewa ketiga namanya Mark Lee. Dewa pantai barat, ganteng, bule, gaul mampus. Tagline buat dia, di mana ada party di situ ada Mark Lee.

Ini kayaknya nggak usah diterusin ya, cuma bikin gue minder kalau inget nama sama muka mereka. Udah ya. Next!

Saat pertama kali berkenalan dengan seorang Huang Renjun, hal yang paling penting yang gue pikirin adalah bagaimana caranya bisa mendapatkan perhatian dari si manis ini. 

Book Guide No. 623Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang