saling terbuka

211 17 1
                                    

Sesampainya di rumah, mereka masuk satu persatu ke dalam rumah dengan rasa canggung.
Mereka memuju ke ruang tamu, posisi duduk mereka bersebelahan dengan adanya jarak.
xavier memulai percakapan

"Bagaimana hari hari mu bersama mereka?"

"Hmm, menyenangkan"

"Kalo denganku?"

"Sangat menyenangkan lebih dari mereka hehe " sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal dan tersenyum

"Apa yg membuatmu senang denganku?" Tanya xavier lagi

"Hm, ada banyakkk sampai aku tdk bisa menyebut satu satu tp intinya kau sangat baik juga setia akan tetapi kau terkadang cuek sekali" di akhiri muka yg cemberut dan melipat tangannya di depan dada

"Oh, begitu kah aku?, sekarang kau mau aku seperti apa?" Dengan senyuman tipis

"Tdk ada sih, jadi lah dirimu sendiri. Aku gk bisa maksa kamu jadi apa yg aku mau"

"Tau, tp kamu mau aku ngapain?"

"Nggak tau..." 

"Kalo gitu, aku melakukan apa yg ku lakukan itu boleh?"

"Iya.. , emngnya kenapa?" Sambil Memiringkan kepalanya

"Ke dirimu tdk apa apa?"

"I-iya..." dengan perasaan khawatir

Xavier berdiri lalu mengajak yin ke kamarnya, xavier mengatakan aku ingin menceritakan sesuatu itu yg xavier katakan

Sesampainya mereka di depan pintu

yin berbikir buruk jika xavier ingin melakukan itu.

Xavier membuka pintu dan masuk, xavier duduk di kasur dan mempersilahkan yin duduk di sampingnya.

"Apa kamu mau dengar ceritaku dulu? Sebenarnya dulu aku sudah punya seseorang tapi di ambil seseorang juga, dia adalah natan. Dulu aku suka padanya saat tidak ada kamu, dulu aku dan natan juga dekat tapi natan mengangapku sebagai teman saja. aku mengakui diriku padanya tapi di tolak olehnya, saat itu aku memaksanya untuk menyukaiku dan di situ aku bertemu dengan seseorang yang telah merebut apa yang aku sukai. Dia bernama amon dia dari bangsawan paxley, menurutku lawanku itu lebih kuat dari diriku dan akhirnya aku menyerah saja, dia.pernah mengatakan 'kau tidak bisa memaksakan seseorang untuk mencintaimu karna itu tidak akan membuat orang yang kau sukai senang' sehingga aku lebih baik mendengarnya dari pada harus berdebat dengannya dan pergi. Hingga di suatu saat aku menemukanmu , julian dan melisa kalian teman yang cukup baik hingga kita berteman dan berhubungan sampai sekarang. Aku cukup tau sekarang aku lebih suka denganmu karna kau menyukaiku juga dan sukaku di balas olehmu. Aku mencintaimu" setelah itu xavier memeluk dan mencium keningnya.

"Ah.., ya... aku juga.." menatap xavier.

Xavier senyum tipis dan mendorongnya pelan lalu memegang kedua tangannya.

"Aku tidak mau seperti ini" ucap yin, ia menutup mata dan berpaling dari xavier.

"Hanya sebentar saja ya" sambil memegang mukanya, ia memulai melumat bibir yin lalu mencium lehernya.

"Emm, tu-tunggu jangan sampai bawah.. aku tidak mau" ia merengek sambil memgelengkan kepalannya.

"Baiklah, maaf ya" memeluk dan memcium keningnya, xavier membantu yin duduk juga mempersilakan bercerita

Sekarang giliran yin yang bercerita
"Kurasa ceritaku tidak terlalu rumid haha" tawa kecil

"Saat partama kali aku menyukai seseorang juga dulu yang bernama wanwan, dia imut dan juga baik. Aku saat itu sedang bermain bersama wanwan tidak sengaja ada roh yang memasukkin diriku dan itu ternyata musuhnya teman wanwan yang bernama yu zhong, katanya melisa menyembukanku tetapi malah aku mempersulitnya haha, niatku sebenarnya ingin membantu tapi malah kena masalah.
Dan benar saja ada yang terjadi, ada alice datang dengan pasukannya dan ya kita bertemu. Aku melihatmu melawan mereka, kau sungguh keren aku mulai saat itu mengagummimu
Sedikit sedikit ada perasaan secara tiba. Tapi ku anggap kau sekedar teman karna ku pikir kamu tidak ingin semacam hubungan karna kau terlihat kaya?, kurasa begitu" dengan khas tawa kecilnya

"hehe, kupikir aku saja yang normal"

"Maksudmu aku tidak normal gitu?" Tanya xavier

"Ntah lah, aku mikir gitu tapi ndak tau hehe" menggaruk kepala yang tidak gatal

"Kalo aku dulu tidak normal maka sekarang normal?" Tanya xavier

"Kurasa tidak, karna denganku"

Xavier tertawa kecil apa yang di maksud yin

"Hahaha, baik lah aku faham, karna sudah malam mari kita tidur" ajak xavier

"Baiklah, aku akan kembali ke kamarku" ucapnya

Tetapi saat yin inggin pergi
tangganya di tahan oleh xavier.

"Kali ini kau boleh tidur di sini" tawar tidur bersama

"Ehh!? , tapi ti-tidak bisa saat itu aku tidak boleh tidur di kamarmu" ucap yin.

"Baiklah, sekarang kamu tidak bileh tidur di kamarmu" larangannya membuat senyum tipis di mukanya

"T-tunggu??, apaaa? Aku tidak bisa? Kenapa?" Sangat kebingungan

Karna xavier melihat yin yang kebingungan ia langsung menariknya ke dalam selimut dan memeluknya

"Sekarang ini kamarmu juga, mulai yang awal sudah bukan kamarmu"
Beritahunya

"Kenapa? Apa kamarnya kurang rapi atau apa?" Dengan perilaku bingung

"Astaga gak pekak amat nih anak" *batin xavier

"Terserah kamu, aku gak mau ngejawab sekarang" dengan melihat yin dan lalu mencium keningnya hingga tertidur lelap

"Ta-tapi kan... xavier??, hmmm okey"

Chu~

Yin mencium bibir xaviet dengan halus. Langsung mengelak pandanganya dari xavier

Xavier yang berpura pura tidur terlelap ia kini sedang ngeblus dan memikirkan hal kotor dangan yin

*
*
*
*
*
______________________________________

Sorry gaps yg ini pendek bet, udh buat tp ada ver aluxgren cmn ini kan xavier ma yin, klo di pikir pikir gpp kan?

Xavier X YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang