CEO DAN PA NYA

BAB 22

Becky bangun dengan rasa sakit di antara kedua kakinya, tetapi kali ini dia bahagia, tidak menjijikkan dan penuh kebencian. Dia merasa aman dalam pelukan Freen. Pelukan hangatnya membuat dia melupakan masa lalunya.

Sisi lain

"Aku tidak akan meninggalkanmu, Freen... Bahkan jika kamu ingin pergi." Seorang gadis tersenyum jahat dan menggambar tanda silang pada foto yang dia pegang tidak lain adalah foto Becky.

A/N: Siapa dia? Tebakan apapun!

Kembali ke pasangan kita yang cantik.
Akhirnya, Becky menemukan orang yang dengannya dia merasa nyaman, aman, dan sehat. Selama bertahun-tahun dia mencari orang seperti dia yang mencintai dan merawatnya menyelamatkannya dari masa lalunya yang kelam.

Dia terus memuja Freen ketika dia akan menyingkir saat tidur ... Becky memblokirnya dan menggerakkan jarinya dari kepala ke dada.

Freen menangkap basah tangannya dan memegang tangannya, Becky geli Freen dengan tangan lainnya dan keduanya meledak menggelitik, berlari, dan saling melempar bantal membuat mereka dan ruangan berantakan dan kotor.

"Ha ha ha." Mereka tertawa terbahak-bahak.

"Selamat pagi."

"Pagi, apakah tidurmu nyenyak?"

"Bagaimana tidak, tentu saja, aku tidur dengan damai... Tadi malam sangat berharga."
kedamaian... Tadi malam sangat berharga."

"Apakah kamu ingin melakukannya lagi?"

"Bukankah sudah 5-7 putaran ketika kamu bangun di tengah tidur? Kamu mematahkan punggungku. Kamu masih serakah dan terangsang. Ratu Bernafsu!"

"Kenapa tidak... Apakah itu dosa?"

"Apakah kamu serius?"

"Ya, tapi sebelum itu mari kita menikah hari ini."

"Apa, Hari ini? ...bagaimana mungkin dalam satu hari, kita harus mengatur dan mengundang orang kan?"

"Semuanya mungkin jika kita membuatnya mungkin daripada membuat alasan."

"Mengapa begitu terburu-buru?"

"Aku tidak sabar untuk menjadikanmu milikku
secara resmi dan bermimpi mengumpulkan 10 set pemain sepak bola bersamamu."

Pertama Becky tidak mengerti apa yang dikatakan Freen, lalu tiba-tiba hal itu berkedip di benaknya dan matanya akan keluar.

"Apakah kepalamu baru saja terbentur benda tajam?"

Freen menarik pinggangnya dan berkata, "Ya, aku terkena ujung tajam hatimu."

"Kamu.." Becky mencubit lengan Freen dan berlari mendorongnya ke tempat tidur.

"Hai sayang, balas aku."

"Untuk apa?"

"Pernikahan, malam ini?"

Becky meminta pernikahan sederhana di teras tanpa tamu dan orang dekat.

Freen menyetujuinya karena dia tahu
mengapa dia ingin pernikahan mereka seperti itu dan memutuskan untuk menikah lagi dengan megah setelah dia menembak kejahatan.

Seperti yang dia katakan... Mereka menikah di teras.

Pada malam hari.

Becky mendekorasi kamar mereka dengan kelopak merah, mawar, dan lilin kecil.

Freen terpesona melihat pemandangan itu.

"Wow, luar biasa kapan dan bagaimana kamu membuat ini nona?"

"Saat kamu sibuk menata teras."

Freen berbalik untuk melihat satu-satunya suaranya yang terdengar tetapi dia tidak terlihat.

Kemudian dia mendengar suara klik dari kunci pintu.

"Aku di sini, Ratu Terangsangku"
Freen menoleh ke samping dari mana suara itu datang dan tercengang melihatnya mengenakan pakaian dalam yang mempesona.

Becky perlahan bergerak ke arah Freen dan menariknya ke arahnya, dia lalu meremas bibir Freen.

Freen menjadi kosong bahkan untuk bereaksi.

"Apakah kamu takut padaku?" "Tidak sayang, kurasa aku salah..."

"Eh?"

"Kamu bukan orang yang aku cintai."

"Jadi kau tidak menyukaiku hah?"

"Tidak, tidak, aku suka sisimu yang ini, tapi aku sedang tidak ingin bercumbu."

"Apa? Kalau begitu cium saja aku." Kata Becky mendekati Freen sambil cemberut padanya
"Tidak sayang, kurasa aku salah..."

"Eh?"

"Kamu bukan orang yang aku cintai."

"Jadi kau tidak menyukaiku hah?"

"Tidak, tidak, aku suka sisimu yang ini, tapi aku sedang tidak ingin bercumbu."

"Apa? Kalau begitu cium saja aku." kata Becky

mendekati Freen sambil cemberut padanya

bibir.

"Saya minta maaf." Freen pindah ke tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut sambil mengucapkan selamat malam kepada Becky.