BAB 2

2.1K 147 3
                                    

Freen mempekerjakan Becky berita menyebar dalam waktu singkat di seluruh kantor.

Ketika Becky sampai di bawah, dia mendengar sekelompok gadis bergosip tentang dia.

Seperti, mengapa bos memilih gadis aneh jelek ini,

Apakah dia memiliki kemampuan untuk bekerja untuk bos sebagai PA

Apa yang dia lakukan sehingga orang lain gagal mendapatkan pekerjaan ini tetapi dia... bagaimana dia mendapatkannya? dll dll...

Sedangkan yang gagal dan tidak mendapat kesempatan untuk menghadiri wawancara curing
Becky dalam pikiran mereka sambil menatapnya ... Kecemburuan dan kemarahan terlihat di wajah mereka.

Mereka memberikan tatapan aneh.

Becky dapat memahami perasaan mereka dan dia bingung bagaimana dia mendapatkan pekerjaan ini.

Nueng bisa melakukan semua ini dan merasa kasihan padanya. Dia bisa merasakan bahwa Becky terluka dengan cara orang lain memperlakukannya.

Nueng maju dan angkat bicara.

"Jangan khawatir, mereka hanya iri karena kamu mendapat posisi ini. Ini pertama kalinya dia ingin menyewa PA dan itu juga tanpa persyaratan."

"Ohhhhhh"

“Nueng, milikmu”
"Becky"

"Mmm .... bisakah aku menjadi temanmu?" Becky bertanya dengan ragu-ragu.

"Tentu saja, mengapa kamu begitu malu untuk bertanya?" Kata Nueng meraih tangannya.

Terima kasih." (Mereka bersalaman) Wajah Becky menjadi merah.

"Shiiiiya..." Nueng mengeluarkan cangkir dengan mematikan mesin kopi.

(Cangkir kopi sudah terisi dan sisanya mengalir ke lantai) "Maaf, apakah sakit?" tanya Becky

yang membuat Nueng terkekeh.

"Kamu bisa menahannya tidak peduli seberapa panas kopinya."

"Eh?"

"Ini yang bebas panas." Becky tersenyum canggung.
"Oke, mari kita bicara nanti, aku akan menemuimu saat jam makan siang

"Selamat tinggal

"Selamat tinggal"

Becky pergi kosong ke kabin Freen.

Dia mengetuk sebelum dia masuk dan masuk begitu dia mendapat izin dari Freen.

Matanya menjadi buram, dia bisa melihat segala sesuatu di sekitar triplenya.

Kakinya tersandung tetapi dia berhasil mencapai Freen tetapi ...

Kegelapan menelannya dan cangkir itu jatuh ke tanah ketika dia kehilangan pegangannya.

Itu pecah berkeping-keping memercikkan kopi ke lantai.
Itu pecah berkeping-keping memercikkan kopi ke lantai.

Sedangkan

Becky hampir jatuh tetapi Freen menangkapnya di saat yang tepat dalam pelukannya.

Dia menepuk pipinya dan menggosok telapak tangan dan kakinya. Tidak ada gunanya bahkan setelah dia memercikkan air padanya.

Freen berusaha tenang dan bergegas ke rumah sakit dengan Becky di pelukannya.

(Rumah sakit yang dekat dengan perusahaan tempat dokternya bekerja)

 CEO  DAN PA NYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang