01. Pertemuan

265 19 6
                                    

[saya tau kalian pandai menghargai karya seseorang]

⚠️Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Visualisasi para tokoh yang berada dalam cerita ini hanya saya pinjam. So, jangan membawa cerita ini ke dalam kehidupan mereka yang asli.

Happy reading, sweetheart

***

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!"
.
.
.
"AKAN LEBIH BAIK JIKA KAMU YANG MATI, ANAK SIALAN!"
.
.
.
"PEMBUNUH!"
.
.
.
"Jika bukan karena kau! Ini semua tidak akan terjadi!"
.
.
.
"Bunuh saja aku, ambil apa yang kau butuhkan. Karena pada dasarnya, kau adalah orang teregois dan biadab! Hanya demi tujuan dan ego mu, kau membunuh banyak orang"
.
.
.
"MATILAH KAU!"
...

"HAH—"

Pria muda itu terbangun dari tidur nyenyaknya, peluh membanjiri dahi nya, pun dengan nafasnya yang tersengal,

Jam menunjukkan pukul 02.33 dini hari, masih terlalu pagi untuk bangun dan beraktivitas. Ia menghela nafas dengan kasar, tangannya yang kekar terulur untuk mengambil air minum yang berada di atas nakas tepat di samping ranjang tidurnya.

Lagi-lagi mimpi itu datang menghantui dirinya. Sudah hampir 9 tahun, namun ia juga belum mendapatkan jawaban dari mimpi-mimpinya selama ini. Ia marah, ia frustasi dan ia merasa lelah.

Pria muda itu menghela nafas, "Akan benar-benar menyenangkan jika diriku ini berada di dalam neraka sungguhan"

Tok tok tok

Atensinya mengarah ke pintu kamarnya, ia mengernyit, merasa bingung. Siapa yang berani-beraninya mengetuk pintu kamarnya di jam dua dini hari?! Ia beranjak dari kasurnya—

"Ada apa?" Tanyanya setelah ia membuka pintu,

"Mohon maaf atas kelancangan saya yang telah membangunkan anda di pagi dini hari, Tuan muda Abisena. Namun, ada seseorang di bawah mencari anda, katanya beliau adalah teman anda. Beliau mendesak saya untuk memanggil anda"

Ia mengerutkan dahinya, mencari dirinya? Siapa? Dan wth-?! Jam 2 dini hari?! Orang gila mana yang mencariku di dini hari, sinting, "Siapa namanya?"

Pelayan pria itu menunduk, "Mohon maaf tuan, beliau tidak memberi tahu namanya"

Pria muda ini berdecak dengan kesal, karena sungguh, hari ini perasaannya sedang sangat tidak baik-baik saja akibat mimpi sialan itu dan sekarang ia harus menemui orang gila yang mencarinya di jam segini?! AH! Rasanya ia ingin menghancurkan kepala orang itu.

"Kau boleh kembali."

Pelayan pria tersebut pun pamit undur diri—

Dan pria muda ini berjalan ke arah ruang tamu untuk menemui si bedebah yang menganggu dirinya di pagi dini hari. Matanya menatap ke arah sofa, terdapat seorang pria muda dengan rambut berwarna blonde tengah terduduk dengan rasa tidak bersalahnya.

"Sangat tidak sopan bertamu di rumah orang sepagi ini, tuan." Ia berjalan menuruni tangga, salah satu tangannya di masukkan ke dalam celana trainingnya.

01. AKSATA: Before Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang