2. Jeanne A.

39 5 1
                                    

[saya tau kalian pandai menghargai karya seseorang]

⚠️Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Visualisasi para tokoh yang berada dalam cerita ini hanya saya pinjam. So, jangan membawa cerita ini ke dalam kehidupan mereka yang asli.

Happy reading, sweetheart

***

"Jeanne Alkeana, dokter cantik itu"


"Je, sendirian aja"

Tepukan di bahunya membuat Jeanne sedikit terkejut. Gadis dengan seragam dokter nya itu tersenyum sesaat setelah melihat bahwa rekan kerja nya lah yang menepuk bahunya.

"Ya mau gimana lagi" Ucap Jeanne membalas.

"Hari ini UGD kayanya sibuk banget ya, daritadi enggak berenti-berenti dah tu pasien" Ucap Naura—asisten dokter Mahendra sekaligus teman seperjuangan Jeanne.

Jeanne terkekeh, ia jadi merasa kasihan kepada petugas yang menjaga UGD. Pasalnya sebelum nya ada yang berbicara sembarangan di dalam UGD tersebut. Ia yakin, setelah ini koas itu akan di tandai oleh para petugas UGD.

"Kok ketawa sih? Apa yang lucu coba" tanya Naura sambil menyeruput kopi yang ia pesan di kantin bawah Adiwangsa's Hospital.

"UGD si seharusnya ngga se-rame ini kalo salah satu koas tadi engga ngomong pantangan yang ada di situ"

Naura bingung, Jeanne pun menoleh ke arah Naura, "pernah denger? Bahwa didalam rumah sakit khususnya UGD ada perkataan yang sangat di tentang?" Perkataan Jeanne membuat Naura berpikir.

Oh! Ia ingat!

"HAH? Serius? Koas? HAHAHA" Naura tertawa mengingat apa yang akan terjadi kepada koas itu kedepannya, "duh kasihan banget tuh koas, abis ini jelas ditandai tuh anak. Dek koas, dek koas" sambungnya dengan gelengan kepala. Merasa heran.

"Lo abis ini ada jadwal?"

"Seharusnya sih enggak ada, tapi nggak tau deh"

"Jalan yuk? Jarang banget sekarang kita jalan-jalan bareng. Sibuk terus"

Jeanne berpikir sejenak, "kayanya gak bisa deh. Ada janji" tuturnya.

"Janji? Sama siapa?"

"Kepo!"

Jeanne berdiri dari duduknya dan membuang cup kopi nya ke dalam kotak sampah yang berada tak jauh dari tempat duduknya tadi. Sudah jam 13.43 WIB, waktunya pemeriksaan.

"Mau kemana?" Tanya Naura

"Ada pemeriksaan di kamar VIP sama bangsal kamar nomor 3, duluan ya Naur."

Naura hanya menatap punggung Jeanne yang semakin lama semakin tidak terlihat terbelah oleh bangunan megah di depannya. Ia menghela nafas, lelah.

***

Jeanne melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimana akan ia periksa. Gadis muda dengan rambut di ikat kuda, jas dokter yang kebesaran, dan stetoskop yang melingkar di lehernya serta asisten yang selalu siap di belakangnya.

01. AKSATA: Before Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang