Boboiboy milik Monsta, meminjam karakternya saja untuk kepentingan cerita.
Alur cerita murni dari pemilik akun
Rate : T 17+
Genre : action, family, brother sibling, friendship, Hurt/Comfort.
Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, tidak berhubungan dengan cerita original.
***
"Tidak perlu omong kosong, tindakanmu membuktikan padaku, ada rasa sayang meski kau bilang benci berkali-kali."
***
Mereka melihat bebatuan besar datang dari arah luar benteng, menghantam tempat pijakan pertama.
Beruntung Halilintar bergerak cepat menarik Blaze, dan Ice menjauh, manik ruby itu menatap waspada, sembari tangannya mengeluarkan pedang miliknya untuk berjaga, asalnya dari daerah puncak bakar beku.
"Ini bara, mereka berniat melakukan adu domba kembali," sadar Blaze melihat bentuk batu itu.
"Bagus! Mereka mulai menampakan diri!" gumam Halilintar.
"Kapten! Izinkan kami," ucap Ice.
"Lakukan! Cari mereka, jangan sampai lolos!" Dengan diberikannya izin ketiganya bergerak ke arah puncak bakar beku mencari pelaku utama.
Blaze bisa merasa lega karena suhu di puncak bakar beku tidak akan menyulitkannya dalam bertarung, dan tepat mereka menemukan dua robot besar cangih yang bersiap melemparkan bebatuan.
"Ah ... Bedebah pecundang! Akan aku habisi kalian," kesal Blaze.
Tangannya bergerak ke atas semakin lama menciptakan bola api yang semakin memanas, dan membesar.
"Terima ini, bola api maksimal!"
Ketiganya tersentak mendapati robot itu mengeluarkan kuasa api, dan es, tingkat kedua elemental.
"Ada yang memprogram kekuatan mereka," waspada Ice.
Tanganya yang berbalut es sejak tadi mengepulkan uap dingin siap melancarkan ledakan beku kapan saja.
Halilintar yang berada di belakang menyipitkan matanya tersadar akan sesuatu di balik puncak bakar beku.
"Blaze, Ice, kalian ingin berada di tim yang berbeda bukan?"
Pertanyaan di saat ini bukan sesuatu yang pas, namun Halilintar tetap melanjutkannya.
"Kalau begitu bekerja sama lah kali ini untuk mengalahkan robot-robot itu, kalau berhasil aku tidak akan pernah menyatukan kalian dalam tim lagi."
"Kalian urus di sini, aku akan menangkap biang onarnya!" Tanpa menunggu balasan, Halilintar sudah menghilang dengan kecepatan kilatnya.
Blaze, dan Ice menatap satu sama lain, namun atensi keduanya segera beralihkan oleh kuasa api yang melesat ke arah mereka.
"Dinding es!"
Ice berhasil menahan serangan itu, namun dari arah samping robot dengan kuasa es memberikan serangan tombak es tajam.
"Cakra api!"
Blaze menghancurkan lima tombak es sekaligus, namun lagi-lagi bongkahan batu besar mengarah padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/260122864-288-k409479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Batas Sisi (TAMAT)
ActionBukan Taufan, tapi Halilintar. Semua bermula dari takdir yang terus ditentang oleh dirinya, mau bagaimana pun dia berusaha mendapatkan akhir yang bahagia. Pada akhirnya skenario hidupnya akan berjalan sesuai yang ditulis oleh semesta. Sekalipun bena...