Deras keringat mulai bercucuran. Suara hembusan nafas terengah-engah mulai terdengar keras. Detak Jantungnya punl mulai berdeguk kencang. Ketakutannya mulai menjadi-jadi. Hembusan angin sore terasa begitu dingin dikulitnya.
Sebuah daun kecil yang tergiur dengan hembusan tenang sang angin, mulai perlahan terbang mengikuti arus. Angin mulai berhenti berhembus. Daun kecil itupun terjatuh tepat dipipi kiri gadis yang tengah larut dalam mimpinya. Tiba-tiba,, Gadis itu terbangun dari tidurnya dengan nafas yang masih terengah-engah. Ia menempelkan tangan kanannya tepat didadanya sembari berkata dalam hati "Alhamdulillah,, itu hanya mimpi."
Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan mulai menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Jam dinding terus berdetak mencari sebuah perhatian. Gadis itu pun mulai menengok kearah jam dinding. Ekspresinya pun berubah kaget melihat jam menunjukkan pukul 15.00 WIB. Ia bergegas pergi ke kamar mandi. Karena merasa dikejar sang waktu, ia tak menyadari ada tutup bolpoin tergeletak di lantai kamar tidurnya. Kaki yang melangkah cepat itupun menginjak tutup bolpoin tersebut hingga diapun terjatuh.
"Aduuhh... Sakitnya. Oh,, Kakiku yang malang." Rintihnya.
Dengan sedikit sempoyongan, gadis itu mempersiapkan diri.
15 menit kemudian...
Dengan cepat tangan gadis itu merapikan buku-buku yang berserakan diatas meja belajarnya. Ia meraih tas merah yang tergantung di tembok dekat pintu kamar tidurnya dan mengambil handphoe android yang ada diatas mejanya. Masih dengan sedikit sempoyongan, gadis itu beranjak pergi meninggalkan tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Wajah Kebahagiaan
RandomKehidupan ini memang sudah ditentukan. suka-dukanya tak akan pernah terlepas. setiap insan pasti pernah mengalami kehidupan yang penuh dengan duka. hanya saja masa yang membuat mereka berbeda. semua akan indah pada waktunya. akan berbeda nuansa keb...