"Kita berdua punya cinta, Tapi, dunia juga punya sebuah norma yang menjadi penghalang terbesar diantara kita berdua."
"hei soobin!. Apa kau ingin ikut bersama kami?." tawar taehyun pada pemuda manis yang tengah membereskan barang - barangnya.
"maaf taehyun, sepertinya hari ini tidak bisa, aku harus cepat pulang. Ibuku bisa marah nanti." ucap soobin dengan lembut, membuat sang empu mengangguk mengerti.
Soobin pun berjalan melewati koridor sekolah. Entah kenapa, hari ini dirinya merasa sunyi. Seperti ada sesuatu yang menghilang dari dirinya.
Tunggu, Kemana dia pergi?. Apa dia membolos lagi?.sial, dia selalu membuatku cemas. Awas saja kau choi yeonjun sialan!.
Flashback...ON!
"aku membencimu, soobin!!. Aku berharap tidak akan bertemu dengan orang sepertimu lagi!!. Ingat itu!!" bentak yeonjun, dan membuat soobin terdiam.
Dirinya nampak shock akibat bentakan dari yeonjun yang kini sudah berlari keluar kelas.Meninggalkan soobin yang tengah menunduk. Menahan air matanya yang mulai jatuh."yeonjun, kau salah paham."
Hingga jam pelajaran berakhir, yeonjun sama sekali tak menampakan batang hidungnya.
Membuat soobin merasa cemas, namun, karena terlalu fokus pada pelajaran, membuat soobin lupa dengan hilang nya keberadaan yeonjun.
Saat ini, soobin berlari dengan cemas.
Keringatnya panas dingin sekarang.
Jantungnya berdetak sangat kencang."yeonjun, kau dimana bodoh!!" teriak soobin dalam batin. Merutuki nasibnya yang kini mulai mencari keberadaan yeonjun.
Dirinya takut, yeonjun akan dibully dengan kaka kelas yang sering menjahili dan membully yeonjun.
Saat sudah sampai digedung sekolah yang terbengkalai, dirinya mendengar suara isakan didalam sana. Membuat soobin dengan perlahan memasuki gedung tersebut.
Bisa dilihat, yeonjun yang tengah diikat disebuah ruangan yang kotor, dikelilingi oleh 4 siswa. Soobin bersembunyi dibalik sebuah lemari usang.
Pov yeonjun :
"mamah, tolong yeonjun," batin yeonjun menangis.menatap takut pada keempat siswa yang tengah tersenyum padanya. Yang kini sudah dipenuhi luka lebam akibat pukulan dari ke empat siswa itu.
"soobin, maafin yeonjun."
*Brakk!!!!
Pintu terbuka. Menampilkan empat orang dewasa, dan membuat keempat siswa yang hendak melukai yeonjun lagi pun langsung kabur. menyelamatkan diri mereka, Namun berhasil ditangkap oleh keempat orang dewasa tersebut. Dan langsung dibawa pergi.
"yeonjun!!" panggil soobin, seraya menghampiri yeonjun, yang sudah menangis.
Soobin membuka tali ikat yang mengikat tangan, dan kaki yeonjun. Tak lupa melepaskan plester yang menempel dibibir sang empu.
Yeonjun langsung memeluk soobin dengan erat. Badannya terasa kaku. Air mata sudah tak bisa ditahan oleh keduanya.
"soobin, maafin yeonjun."ucap yeonjun seraya terisak. Membuat soobin mengelus punggung yeonjun lembut.
"kita pulang ya, jangan takut, ada soobin disini." ucap soobin menenangkan yeonjun.
"ayo naik." perintah soobin, supaya yeonjun naik kedalam gendongan dipunggungnya.
Yeonjun pun perlahan menaiki punggung soobin.
Mereka pun keluar dari gedung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
1821
Historical FictionΦ Captain Choi And Teacher Soobin Φ "Kamu adalah pikiran terakhir dalam pikiranku, sebelum tertidur dan pikiran pertama ketika diriku bangun setiap pagi." "Aku tahu, aku jatuh cinta padamu, karena kenyataanku akhirnya lebih indah dari mimpiku." "Ci...