Pesanan

919 48 3
                                    

....

Para member Treasure telah menyelesaikan latihan mereka di gedung agensi pada pukul sebelas malam.

"Bang udah selesai semua, ga ada jadwal lain lagi kann?" Tanya Junkyu pada member tertua Treasure, Choi Hyunsuk.

"Udah kok tinggal balik ke dorm doang" Jawab Hyunsuk yang tengah sibuk merapikan barang-barangnya.

"Ya udah gua sama Jihoon duluan" Junkyu bangun dari duduknya menghampiri Jihoon yang tengah mengobrol dengan Asahi di bangku lain.

Junkyu menarik tangan Jihoon agar berdiri. "Ayo pulang" Kata Junkyu pada Jihoon yang telah berdiri, dia rengkuh pinggang Jihoon dengan posesif.

"Tunggu yang lain dulu"

"Pulang ji."

Jihoon menghela nafas berdebat dengan Junkyu tidak akan ada habisnya oleh karena itu Jihoon setuju. Jihoon lepas tangan kekar Junkyu dari pinggangnya mengambil tas selempangnya pada bangku yang dia duduki bersama Asahi tadi.

"Semuanya aku dan junkyu duluan ya" Pamit Jihoon yang dibalas anggukan oleh para member yang masih sibuk merapikan barang-barang mereka. Mereka terlampau biasa ketika Junkyu ingin pulang duluan, paling dia ingin pulang duluan karena merindukan kasurnya itu.

Setelah Jihoon berpamitan Junkyu kembali merengkuh pinggang Jihoon dengan posesif keluar dari gedung bersama.

Junkyu dan Jihoon sampai di luar gedung suasana sepi hanya ada taxi online yang Junkyu pesan tadi, karena memang biasanya pukul sepuluh malam para penggemar yang menunggu di luar gedung sudah pulang mereka jadi tidak khawatir harus bermesraan.

"Kok pake taxi?" Jihoon bertanya pada Junkyu cukup bingung kenapa Junkyu memesan taxi, kan ada mobil yang di siapkan agensi.

"Kasian kalo member lain harus nunggu di jemput lagi" Jawab Junkyu, membawa Jihoon mendekat pada taxi yang telah dia pesan.

Jihoon mengendus, kan sebaiknya mereka berdua menunggu member lain saja pulang bersama dengan mobil agensi walaupun sedikit lama namun tidak perlu mengeluarkan uang.

Junkyu melepas rengkuhan pada pinggang Jihoon, membuka pintu penumpang taxi untuk Jihoon. Junkyu meletakan tanganya pada kepala Jihoon, melindungi kepala Jihoon takut terbentur dengan pintu taxi saat masuk.

Setelah memastikan Jihoon duduk dengan baik Junkyu masuk ke dalam taxi duduk di samping Jihoon.

"Sesuai aplikasi ya mas"

Sang sopir taxi mengangguk sebagai jawaban dan menjalankan taxi nya menuju lokasi yang telah di pesan Junkyu.

"Ngantuk ya?" Tanya Junkyu yang melihat mata Jihoon bekedip-kedip.

"Tidur aja nanti kalo udah sampai aku bangunin" Junkyu membawa kepala Jihoon agar bersandar di bahu lebarnya.

Jihoon mengangguk sebagai jawaban. Jihoon menutup matanya untuk tertidur dengan kepalanya bersandar pada bahu lebar Junkyu.

Dua puluh menit perjalanan mereka pun sampai pada tujuan yang Junkyu pesan pada taxi online.

"Hai Ji bangun...kita udah sampai" Junkyu menepuk pelan pipi gembil Jihoon coba membangunkan.

Jihoon melenguh dalam tidurnya, karena ada yang menganggu tidurnya. Jihoon mengejapkan matanya mendongak melihat Junkyu tersenyum padanya mengatakan padanya tanpa suara kita udah sampai, Tampan pikirnya.

Jihoon keluar lebih dulu dari taxi tersebut menunggu Junkyu tengah bertransaksi dengan sopir taxi tentang bayaran.

Jihoon melihat sekeliling menyengit bingung pada sekitar bukanya sampai pada dorm mereka malah sampai pada hotel bintang lima, di hotel ini privasi mulai dari artis, idol, pengusaha dan pegawai negara di jaga tidak perlu khawatir akan terbongkarnya apa yang mereka lakukan di sini.

"Kenapa kita di sini?" Tanya Jihoon pada Junkyu ketika Junkyu sudah ada di samping dia. Bukanya menjawab Junkyu malah menarik Jihoon masuk dan berjalan menuju resepsionis.

"Permisi reservasi atas nama Kim Junkyu" Tanya Junkyu pada resepsionis yang tengah bertugas.

"Lantai sepuluh kamar nomor dua ratus empat" Beritahu resepsionis sebari menyerahkan kartu akses masuk kamar pada Junkyu.

"Pesanan saya sudah siap?" Tanya Junkyu sekali lagi.

"Sudah pak"

Telah puas Junkyu pun membawa Jihoon ke lantai sepuluh mengunakan lift untuk sampai pada kamarnya.

....

Memasuki kamar Junkyu sudah di cerca dengan omelan Jihoon yang menurutnya mengemaskan.

"Kok kamu ga bilang dulu kalo kita kesini, aku jadi ga ada persiapan"

"Maafin aku Ji....Ga bilang kamu dulu, aku takut kamu nanti nolak kalo aku bilang" Junkyu menarik Jihoon ke sofa yang tersedia pada kamar hotel, sudah tersedia di sana berbagai macam makanan dan minuman di meja.

"Nanti dulu marahnya mending kita makan" Junkyu mendudukkan Jihoon yang wajahnya masih merenggut kesal. Junkyu duduk di samping Jihoon mengambil minuman yang tersedia di sana dan meneguknya sedikit.

"Aku mau mandi dulu aja udah lengket banget badan ku" Jihoon melepas tas selempangnya menaruh asal pada sofa dan berdiri dari duduknya.

"KIM JUNKYU!!!" Jihoon berteriak marah pada Junkyu karena menumpahkan minumannya pada Jihoon, baju dan celana nya jadi basah. Lalu Jihoon berjalan masuk ke kamar mandi dengan kaki di hentakan karena kesal.

Junkyu hanya tersenyum miring, sepertinya rencanannya akan berhasil.

Lima belas menit Jihoon sudah menyelesaikan acara mandinya, Jihoon keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe yang memperlihatkan dada serta paha mulusnya. Jihoon tidak punya pilihan lain selain menggunakan bathrobe untuk ukuran perempuan, entah bagaimana hanya ada satu bathrobe dan satu handuk di dalam kamar mandi. Tidak mungkin Jihoon menggunakan handuk kan? Bisa-bisa setengah badan Jihoon akan terekspos.

Jihoon berjalan ke ranjang siap memukul si pemuda Kim sembari meremat lipatan pada bathrobe agar dadanya tidak terlalu terekspos. Dia masih kesal dengan Junkyu karena kejadian tadi, Junkyu menumpahkan minuman pada bajunya.

Sedangkan Junkyu di atas ranjang menopang kepalanya pada tangan agar lebih tinggi, tersenyum miring memperhatikan Jihoon.

Belum sempat Jihoon melayangkan pukulan pada Junkyu tangannya di tarik oleh pemuda Kim itu mengukungnya di atas ranjang membuat Jihoon tersentak kaget.

Junkyu menyeringai di atas Jihoon arah pandanganya mengarah pada meja samping kasur. Jihoon mengikuti arah pandang Junkyu dia kembali terkejut saat melihat apa yang ada di atas sana berbagai macam sex toys.

Pirasat Jihoon mulai tidak baik, Apa ini semua rencana Junkyu yang dia maksud pesanan mulai dari menumpahkan air pada baju Jihoon, bathrobe untuk perempuan dan berbagai macam sex toys. Jihoon mengutuk Kim mesum Junkyu karena telah mengelabuinya. Dia akan membalas Junkyu nanti, lihat saja. Sebelum itu Jihoon harus menyelamatkan diri dari Junkyu sebelum dia tidak akan dapat berjalan besok paginya.

A/N :  ini adalah draf ku lama banget baru kesampaian selesaiin, niatnya ada adegan 🔞 cuma ini akan ngundur up doang. Next time mungkin bikin adegan 🔞. Sebenarnya aku hiatus dari KPop jadi aku ga ada waktu untuk lanjutkan ini, cuma karena udh lama banget banget ga up aku jadi pengen publikasi.

KYUHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang