Jihoon melepaskan dasi yang menjerat lehernya, melempar diri keranjang dengan posisi terlentang kedua tangan di samping terbuka lebar salah satunya menggenggam dasi.
Jihoon menutup mata siap membawa diri kedalam mimpi sebelum notif headphone mengganggunya ia mengeram namun tetap membuka matanya dan melihat notif siapa yang menganggu tidurnya itu.
Ternyata sang bos Kim Junkyu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon sekali lagi mengeram kesal setelah membalas pesan sang bos.
Jihoon pulang larut malam karena harus menyelesaikan pekerjaan yang di tinggalkan oleh sang bos disebabkan kisah cinta belum selesai sang bos dengan sang mantan. Sekarang dia di minta untuk datang ke apart sang bos dirinya bahkan belum membersihkan diri dan menganti pakaian tapi harus meladeni permintaan sang bos dirinya sudah berusaha menolak namun dengan liciknya Junkyu sudah menjemputnya dan menunggu di depan rumahnya.
Jihoon bangun dari posisinya membuang dengan kesal dasi di genggamannya, melangkah keluar dari rumah untuk menemui sang bos.
Tiba di depan rumah jihoon melihat sang bos berdiri bersandar di depan mobil sport hitam nya.
Jihoon mendekati sang bos.
"Masuk" suara bariton Junkyu mengudara terdengar dengan jelas karena kesepian malam.
Tanpa perlawanan Jihoon masuk ke dalam mobil Junkyu.
Junkyu membawa mobil dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan yang sepi. Jihoon di sampingnya hanya mampu memegang erat sabuk pengaman dalam hati meramalkan doa semoga dia selamat.
Sampai di apartemen sang bos Jihoon di seret ke dalam kamar mandi menghempas tubuhnya pada bathub terisi setengah air. Tubuh Jihoon basah dan rambutnya lepek.
Bibirnya di cium dengan kasar tak beraturan tersirat akan kemarahan di dalam ciuman tersebut membuat Jihoon sulit untuk mengimbangi ciuman Junkyu padanya.
"Pak" suara Jihoon terendam dalam ciuman.
Jihoon memukul dada Junkyu mengisyaratkan bahwa dia mulai kekurangan oksigen.
Junkyu memutus ciuman mereka.
"Berani sekali kau berciuman dengan selingkuhan mu di toilet depan mata ku" Junkyu menatap Jihoon dengan tajam.
Jihoon di bawah sana menatap sayu kepada Junkyu dirinya masih terengah-engah meraup oksigen sebanyak-banyaknya dengan hati menyumpah serapah sang bos.
Jihoon benci Kim Junkyu dirinya selalu di jadikan pelampiasan sang bos karena belum move on dari sang mantan.
Sayangnya orang yang dia benci Kim Junkyu bos nya.
Jihoon kembali di bawa Junkyu ke dalam ciuman kasar namun kali ini lebih menuntun. Jihoon mengimbangi ciuman Junkyu mengalungkan tangannya pada leher sang bos menikmati ciuman tersebut.
Jihoon ingin menolak namun ia tak bisa, dia tidak mau di pecat kebutuhan di hidupnya yang mewah tidak bisa dia penuhi jika memberontak pada sang bos.
Siap tidak siap Jihoon harus siap ketika sang bos meminta Jihoon dateng ke apart nya.
Larut dalam ciuman Jihoon tak sadar dirinya dan sang bos sudah telanjang bulat.
Junkyu menegakkan tubuh Jihoon masuk ke dalam bathub membawa tubuhnya bersandar pada bathub sedangkan Jihoon ia sandarkam pada dada bidangnya.
Malam ini akan menjadi malam panjang Jihoon dan Junkyu.
Dari sini:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
