Happy Reading~
Pagi itu cuaca terlihat lebih buruk dari kemarin, awan hitam yang berada di atas seolah sudah siap untuk menjatuhkan air kapan saja. Dan di saat seperti itu, seorang siswa terlihat berlarian dari gerbang menuju gedung sekolahnya.
Yudistira, panggil saja Ayud. Seorang siswa kelas 12 yang setahun lagi akan segera melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ayud itu tidak terlalu tinggi tapi tidak terlalu pendek. Tidak percaya? Tanyakan saja pada Pak Hui, guru Matematika di sekolah ini. Ya setidaknya ketika mengajar Pak Hui harus mengadah untuk melihat Ayud.
Dengan porsi badan yang ideal, Ayud ini di bekali wajah yang indah. Hm, katakan saja indah ya. Karena jika di katakan tampan iya, di katakan cantik apalagi. Selain itu, Ayud juga merupakan siswa teladan, nilai yang selalu memenuhi ekspetasi orang tua, sikap yang sangat disenangi guru, kebaikan yang sangat luar biasa di mata temannya. Ekhm, mungkin di garis bawahi saja, kebaikan di mata Adrian.
Kenapa hanya Adrian? Alasannya Ayud ini orangnya introvert. Introvert loh ya bukan anti sosial. Dia bisa bergaul tapi energinya cepat habis, dan kalau energinya habis, duh cewek pms aja kalah. Tapi lagi-lagi tertanda, kalau untuk Adrian itu tidak. Karena sedang selemas apapun, kalau Adrian butuh bantuan, Ayud pasti ada.
Nah, karena sifat introvertnya ini, dia hanya memiliki lingkup pertemanan yang bisa di hitung menggunakan jari. Dia punya prinsip "sedikit teman tapi tulus itu lebih baik dari pada banyak teman namun penuh akal bulus." Dan ya itu terbukti, meski hanya segelintir orang, tapi jika Ayud ada masalah, mereka pasti akan selalu menolongnya.
Ketika berjalan ke kelas, Ayud ini akan selalu menggunakan earphone. Bukan tanpa alasan, dia itu suka keadaan yang membuatnya bisa merasa senang dan tenang, ketika tidak meggunakan earphone dia merasa gelisah dan gugup ketika melewati orang lain. Selain selalu menggunakan earphone, dia juga suka menggunakan jaket kebesaran berwarna abu-abu dengan tambahan tas selempang ala cowok korea. Ketika mengatakan tentang ini, perempuan mana yang tidak luluh melihatnya.
Seperti sekarang, beberapa mata terlihat tertuju padanya. Seorang introvert dengan wajah yang begitu indah dan manis. Sungguh idaman wanita– dan em.... Pria? Maybe.
Langkahnya yang tidak panjang, namun cepat itu membuat rambutnya terlihat bergerak melawan arah, pemandangan yang terlihat sangat indah di pagi hari. Meski cuaca sedang buruk.
Ketika masuk ke kelas pun, semua mata tertuju padanya, namun Ayud memilih mengabaikan dan berjalan untuk duduk di salah satu kursi yang kosong di ujung paling depan. Di sana terlihat Ridho duduk seorang diri sambil menopang dagu melihat kearahnya.
"Tumben sendiri lo kak, mana kak Adrian?" Tanya Ridho. Kala itu di belakangnya, Geon dan Yudha langsung ikut menoleh ke arah Ayud.
For Your Information, Ridho ini sebenarnya dua tingkat di bawah Ayud, tapi karena waktu kecil saat Ayud sekolah, Ridho juga menangis mau sekolah bareng Ayud, dan ya alhasil dia sekelas bersama Ayud. Meski ayahnya sempat mengeluarkan beberapa uang agar Ridho di izinkan sekolah meski di bawah umur.
Karena itu lah, Ridho tetap memanggil yang lain sebagai Kak. Karena perbedaan usia mereka.
"Bolos, habis mabuk kemarin." Ayud menjawab dengan santai sembari mengambil tempat di sebelah Ridho dan mengeluarkan buku-buku pembelajarannya. Tentunya tidak lupa melepas earphonenya saat Ridho bertanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite Our Love
FanfictionBinHao / HaoBin [ BXB ] "Suatu saat gue bakal berdiri lagi disini dan ngeliat lo tanpa sedikit pun rasa suka!" "Gue gak normal, gue juga gak gay, gue cuman suka lo aja!" "Gue.... Gue minta maaf!"