[0.0.2]

34 17 3
                                    

⚠️ TERDAPAT KATA-KATA KASAR JADI HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!
⚠️ADEGAN HANYA CERITA FIKSI/BELAKA, TIDAK UNTUK DITIRU!
⚠️+15
⚠️TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA HARAP DIMAKLUMI
⚠️TERDAPAT KATA TIDAK BAKU DAN KATA BAKU
⚠️TIDAK BOLEH MENJIPLAK KARYA INI!
⚠️JIKA TERJADI KESAMAAN NAMA TOKOH/ALUR CERITA ITU HANYA KEBETULAN!
⚠️ CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR!

Selamat membaca 🤗

Selamat membaca 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||0.0.2||What really happened?🕊️||Meilani||

~'Terimalah dirimu apa adanya. Kecuali kau pembunuh'~

🕊️🕊️🕊️

Meilani menghampiri kamar Syeila untuk mengajaknya makan siang,
saat Meilani mengetuk pintu kamar anak nya tak ada jawaban dari dalam ia pun membuka pintu kamar dan ternyata pintu tak terkunci, ia terkejut melihat anaknya sudah tak bernyawa dan berlumuran darah
ia menangis dengan sangat keras membuat maid-maid dan security langsung menghampiri majikan nya.

Maid-maid dan security sangat terkejut melihat anak majikan nya sudah tak bernyawa lagi, security langsung menghubungi rumah sakit dan maid-maid menenangkan majikan nya.

"Kamu kenapa nak bisa sampai seperti ini" ucap Meilani sambil menangis sesenggukan.

"SYEILAAA!!!" teriak Meilani lalu ia memeluk jasad sang anak.

"Udah Bu iklhasin non Syeila, dia udah tenang disana" ucap salah satu maid untuk menenangkan majikan nya.

🕊️🕊️🕊️

Hari pemakaman pun tiba, acara pemakaman hanya di hadiri keluarga besar dan orang-orang penting.

Meilani tak henti-hentinya menangis, ia tak rela anak semata wayangnya meninggalkan nya begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meilani tak henti-hentinya menangis, ia tak rela anak semata wayangnya meninggalkan nya begitu saja. Tiba-tiba Meilani pingsan lalu ia dibawa oleh bodyguard nya ke kamarnya, Meilani dikelilingi oleh keluarganya terutama ibunya sambil mengelus-elus kepala Meilani "yang ikhlas nak, bocah tengil kesayangan ku sudah tenang disana" ucap Tantri sambil menangis.

WHO? [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang