02

73 12 3
                                    

- let's dance▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅׄ ▬ׄ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- let's dance
▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅׄ ▬ׄ























╭╾̷͠╼̷ ʬʬʬ.𝐌00NL𝐈GHT╾̷͠╼̷╮
╰ֺ─̸̷─ֺ➠ bყ :: ﹫bᧉnjαmꪱn

Penelope kini berjalan mengendap-endap keluar dari dalam kediamannya menuju suatu tempat dengan wajah masamnya

"Ck, apa-apaan ini.. ia mengirimi surat di tengah malam seperti ini?" Ia berdecak kesal dan kini berjalan keluar dengan sebuah jubah diikuti tapak kaki kuda yang terdengar dengan seorang pria disana mengulurkan tangannya

"Lady kemari.." Penelope menatapnya dan kini menerima uluran tangannya lalu naik ke atas kuda hitam yang ditunggangi sang pangeran

"sebenarnya anda akan membawa saya kemana yang mulia?" tanyanya sembari kini menatap ke arah (M/N) yang kini berada di belakangnya memacu kudanya pergi dari sana

"Sebenarnya saya hanya bosan lalu mengajak anda pergi"

Penelope terdiam dengan urat-urat kesalnya yang menonjol, tidak habis pikir dengan kelakuan pangeran satu ini lalu menghela nafasnya

"jika begini bukankah ada baiknya saya pulang saja? Anda bilang urusan penting, tapi ini hanya akan membuat saya dalam masalah you're highness."

"saya mohon, untuk kali ini saja temanin saya." pintanya dengan wajah memelas layaknya anak kecil dan Penelope yang tak bisa berkata-kata hanya mengangguk kecil dan mau tak mau menyetujuinya

▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅׄ ▬ׄ

ʬʬʬ.𝐌00NL𝐈GHT

sekitar 35 menit keduanya sampai pada sebuah padang rumput luas dengan danau di tengah-tengahnya, (M/N} turun dari kudanya sembari kini membantu Penelope turun juga

"the moon.. is beautiful isn't?"

Penelope menatapnya sekilas dan kini menatap ke arah bulan sembari mengangguk kecil dan terdiam

"It's beautiful you're highness, but why you take me here?" tanyanya sembari kini menoleh dan menyadari yang sedari tadi (M/N) lihat bukan lah bulan melainkan Penelope

"Entahlah, saya hanya berpikir anda harus melihat lebih banyak hal-hal indah dari pada hal-hal yang buruk."

Penelope bungkam mendengar ucapan (M/N), ia berpikir bahwa sejauh ini ia hanya melihat sisi buruk dan resiko dari dunia ini tapi di satu sisi lain ada hal-hal yang begitu indah yang ia hampir saja lewatkan

Yahh- semua hal kecil memang indah apa lagi uang, benar? Ada baiknya kita lupakan bagian itu (⁠・⁠∀⁠・⁠)

menepis pikirannya Penelope tak sadar bahwa (M/N) kini mengulurkan tangan padanya "uh- ya?" Penelope menatapnya kebingungan dan memiringkan kepalanya sekilas

"dansa.. ayo berdansa dengan saya!"

ujarnya dengan wajah berbinar dan tertawa kecil sembari kini Penelope yang meneguk ludahnya kasar sembari mengangguk menerima uluran tangannya lalu satu tangan lainnya yang ia taruh di bahu (M/N)

"Tarian pertama anda?"

"ya.. paling pertama"

"saya merasa terhormat."

Penelope tersenyum kaku sembari kini mengikuti kemana langkah (M/N) bergerak membawanya berdansa, (M/N) sendiri kini menatap Penelope dengan tatapan berbinar dan memiringkan kepalanya.

"anda nampak begitu bersinar"

"bersinar? Apa maksudnya itu?

"maksud saya anda cantik, melebihi kata cantik" telinga Penelope memerah dan kini menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang malu

sedangkan (M/N) yang menatapnya kini tertawa dan memeluk Penelope secara tiba-tiba dengan erat

"Ah- saya tak bisa menahannya anda bertingkah sangat manis di depan saya"

'manis darimananya.. dasar pangeran aneh, tapi kau lebih manis tau.' batinnya sembari kini tersenyum dengan wajah memerah malu.

▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅׄ ▬ׄ

ʬʬʬ.𝐌00NL𝐈GHT

(M/N) kini membantu Penelope naik ke atas balkon kamarnya dan kini menatapnya sembari kini tersenyum menatap ke arah Penelope, membuat sang empu yang di tatap kebingungan karena pangeran satu ini tak kunjung pergi.

"Kenapa anda masih disini? pulang yang mulia, jika ada yang melihat bisa bahaya bagaimana jika nanti ada rumor—"

"Anda mengkhawatirkan saya?" tanyanya dengan Penelope yang kembali tersipu malu dan menggeleng cepat sembari kini menatapnya kesal

"Tidak, saya khawatir pada diri saya sendiri!"

"Haha.. anda sangatlah lucu nona."

(M/N) mendekat lalu mengecup pipi Penelope sekilas membuat Penelope terkejut dengan matanya yang terbelalak sempurna

"A- apa?"

"Sampai jumpa besok di acara perburuan nona"

ia melambaikan tangannya pada penelope yang terdiam mematung memegangi pipinya dengan wajah memerah, Penelope mengepalkan tangannya dan kini menatap ke arah lain menyembunyikan wajahnya menggunakan kedua tangannya

"Pangeran aneh!"

╭╾̷͠╼̷ ʬʬʬ.𝐌00NL𝐈GHT╾̷͠╼̷╮
╰ֺ─̸̷─ֺ➠ bყ :: ﹫bᧉnjαmꪱn

pendek yah? Iyah tw, karena aku kehabisan ide hehe

karakter ooc, gak sesuai alur asli dan mohon maaf karena Ben emang buatnya tuh semau Ben gitu

makasih juga buat kalian yang udah baca dan vote cerita ini walau sangat amat cringe anjay slibaw acikiwir
sayang deh sama kalian
😋💘

anyway, see you in the next chapter

𝐌OONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang