"Penerimaan bergilir dibatalkan.""Apa?!"
Informasi mendadak dari Bu Park mengejutkan seisi kelas. Siapa yang akan menduga hal sebesar dan sepenting itu untuk diumumkan secara sangat mendadak. Penerimaan bergilir adalah salah satu kesempatan mereka untuk mendapat tempat terlebih dahulu dengan nilai rapor sejak kelas 10. Tapi sekarang mereka mendengar jika itu dibatalkan. Ini adalah mimpi buruk setiap siswa dan orang tua di semenanjung Korea.
"Apa ada masalah?" Soocheol berbalik untuk bertanya pada Jia.
"Mungkin," jawab Jia mengedikkan bahu, juga tidak tahu tentang faktanya.
Youngsoo mengangkat tangannya, "Bu Park, apa itu benar?"
"Apa yang terjadi?" Taeman ikut bertanya.
"Apa kamu benar-benar yakin?" Soyoon yang duduk di depan Taeman menanyakan ulang kebenaran informasi itu.
"Apa itu berlaku untuk semua SMA?" tanya Soonyi yang khawatir hanya SMA Sungjin yang membatalkannya.
"Apa yang terjadi pada mereka yang sudah mendaftar?" tambah Joonhee.
"Tunggu sebentar."
"Ini omong kosong."
"Tidak mungkin, kan?"
Suasana kelas menjadi semakin tidak kondusif. Mereka saling bertanya padahal sama-sama tidak mengetahui apa-apa. Bu Park memandang mereka tak tega. Dia tidak tahu harus menjelaskan mulai dari mana. Mau bagaimana pun juga ini adalah keputusan pemerintah, dia tidak bisa merubahnya.
"Tidak, membatalkan pendaftaran awal saja tidak cukup. Bukankah lebih baik lagi kalau CSAT dibatalkan?" Ilha mengatakan ide gilanya.
Heerak tersenyum lebar, "Itu yang kita inginkan." Dia menyetujuinya dan keduanya melakukan tos sambil tertawa.
Jia menoleh ke belakang saat mendengar percakapan antara Ilha dan Heerak, "Apa mereka sudah gila?"
"Maukah kalian mendengarkanku?" Bu Park berusaha meninggikan suaranya agar terdengar oleh seluruh siswa, "Hanya penerimaan bergilir yang dibatalkan. CSAT akan diadakan sesuai jadwal."
"Lalu..." Bu Park berhenti bicara. Menghela nafas saat melihat semua orang masih sibuk berbicara pada temannya dan tidak mendengarkan dirinya.
"Ssttt!" Jia memberikan peringatan agar mereka diam.
Kelas berubah hening karena sadar mereka baru saja mengabaikan wali kelas mereka di depan. Bu Park membuang nafas lega, "Terimakasih, Jia."
Bu Park berjalan ke rak yang ada di bawah layar televisi untuk mengambil remote control. Dia melihat jam sebelum menyalakan televisinya, "Akan kujelaskan perlahan jika kalian berkonsentrasi."
Sebuah acara berita lalu muncul menampilkan berita terkini tentang pernyataan Menteri Pertahanan Nasional. Seorang pembawa berita laki-laki menjelaskan, "Menteri Pertahanan Nasional akan merilis pernyataan mengenai Pasukan Cadangan Pelajar."
"Kami akan mendatangi reporter yang ada di lokasi."
"Oh Eunji akan melaporkan."
Layar berganti ke seorang reporter wanita yang kini sudah berada di luar ruang konferensi pers Kementrian Pertahanan Nasional. Puluhan reporter sudah siap untuk mencatat apa yang dikatakan Menteri Pertahanan Nasional.
"Pengumuman darurat akan segera dibuat."
Kamera menyorot pada Park Sangman, Menteri Pertahanan Nasional yang baru saja naik ke podium diikuti beberapa anggota militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall From The Sky
FanfictionSaat bola-bola di langit mulai mengkhawatirkan, pemerintah meminta murid kelas 12 menjadi pasukan cadangan. Dengan iming-iming tambahan nilai ujian, siapa yang tidak setuju dengan tugas setelah pulang sekolah? 𝗔𝗟𝗟 𝗥𝗜𝗚𝗛𝗧𝗦 𝗥𝗘𝗦𝗘𝗥𝗩𝗘𝗗. ꒰...