🚩O6 | jajan bukuu

171 31 17
                                    

aku warning dulu ya, i mentioned anime (sensor dikit) dan sedikit spoiler (anime), I also mentioned beberapa buku novel. bisa di skip kok, aku up 2 chapter soalnya.

.

seperti janji gempa beberapa waktu lalu, kini tiga adik tertua gempa sudah rapi dengan pakaian mereka. kebetulan yang luar biasa ice ada acara kelas—tadi sudah diantar halilintar dahulu—dan dua bungsu dipinjam yaya. jadilah mereka berempat kini sudah ada di gramedia setempat.

"mau mencar aja nyarinya?" tanya gempa pada tiga adiknya itu. "boleh, tapi aku sama kak gempa ya" jawab blaze sembari ambil tangan kanan gak gempa dan menggandengnya.

"curang! aku juga mau sama kak gempa!" balas taufan dan mengambil tangan kiri gempa buat digandeng juga.

"elah bocah ribet banget. tinggal jawab bareng semua aja juga"

"kak hali gak diajak" kompak keduanya menjawab. dan setelahnya mereka sama-sama mengaduh kesakitan sebab hali menjitak kepala mereka bersama.

gempa tertawa gemas. berikan usapan ke kepala mereka, dapati tatapan memohon dari anak ketiga dan keempat untuk memarahi si anak kedua. dan gempa tidak menuruti, kapan lagi lihat hali mengomel dengan raut emosi—setiap hari juga begitu dianya gem.

"jadi mau kemana dulu?" gempa bertanya.

"RAK KOMIK!" taufan dan blaze menjawab semangat. hali menggeleng kecil tak habis pikir. gempa terkekeh gemas.

"hali mau ikut ke rak komik?" tanya gempa. halilintar menggeleng. "aku mau cari novel" setelahnya si anak kedua berpisah jalan dengan saudaranya.

gempa diseret lembut oleh taufan di kiri dan blaze di kanan. kompak berhenti di depan jejeran komik-komik yang jadi incaran mereka.

"manga jujur kasihan ini boleh kak?" taufan bertanya. matanya mengkilau bak memakai efek buat merayu sang kakak. walaupun akhirnya mendapat gelengan tegas.

sebagai alumni penggemar jujur kasihan, dan merasakan betapa stresnya ia setelah mengikuti manga tersebut, gempa jelas tidak mau memberi izin.

takut sang adik sama traumanya dengan gempa. mana lagi adegan karakter favorit terbelah dua kembali terbayang di kepala. astaga, gempa mau nangis saja rasanya.

"lohh kenapaaa" blaze dan taufan sama-sama sedih. bertanya alasan apakah yang sang kakak punya hingga enggan memberi izin.

"kakak pernah baca, ceritanya bikin trauma. lagian kakak ada di rumah kok manganya" jawab gempa. taufan mengangguk pasrah.

"kalau ini kak" kali ini komik yang ditunjuk blaze lumayan normal. jadi gempa berikan izin untuk itu. walau agak kaget lihat sang adik mengambil seluruh series. rip dompet gempa.

gak apa, bisa minta ayah lagi.

"kak yang ini boleh?"

"yang ini?"

"ini boleh ya kak?"

gempa tertawa kecil. tidak bisa menjawab selain iya. gempa sebetulnya adalah orang yang hemat dan lumayan strict soal keuangan. tapi tidak apa lah, sekali-sekali menyenangkan saudara. lagipula ayah dan bunda mereka termasuk orang yang berkecukupan. selagi masih ada uang simpanan atau uang miliknya, gempa tidak akan mempermasalahkan.

kini keranjang mereka terisi setengah dengan komik yang beracakan susunnya. mereka selesai memilih komik, beranjak menuju kumpulan buku kkpk.

"ice gak suka baca komik, aku belikan buku kkpk boleh kak?" blaze mendongak, menatap kakaknya meminta izin kembali. mendengar blaze yang masih mengingat ice di rumah tidak bisa menahan gempa buat tersenyum.

fratres! - [ boboiboy local fic ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang