Part 4

271 20 7
                                    

"Tadaimaaaa" ucap Yuu saat memasuki rumahnya dan di ikuti oleh Mika.

   "Rumahmu sepi Yuu-chan, dimana orang tuamu?"

   "Entah, baguslah kalau begitu. Aku tidak tahu dimana mereka. Ayo ke kamarku saja!" Ajak Yuu dan di angguki oleh Mika.

"Hehe, maaf Mika kamarku sedikit berantakan. Aku akan membereskannya dulu. Duduklah dimana yang kau suka," ucap Yuu saat sampai di kamarnya.

Yaaa kamarnya saat ini cukup berantakan. Yuu melangkah mulai mengambil barang-barang yang berserakan.

"Aku akan membantumu, Yuu-chan," ujar Mika ingin membantu temannya itu.

"Ehh, tidak perlu Mika. Kau tamuku, lebih baik kau duduk manis disini," tolak Yuu sambil mendorong Mika ke ranjangnya dan mendudukkannya.

Mika diam tidak melawan lebih baik dia diam dan saja turuti perintah Yuu, apalagi berdebat dengan Yuu tidak akan ada habisnya.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Yuu selesai membersihkan kamarnya. Yuu merebahkan dirinya di samping Mika, lalu menutupi matanya menggunakan lengannya.

"Ahhh, akhirnya selesai," gumam Yuu lega.

"Yuu-chan,"

"Hm?"

"Yuu-chan,"

"Ada apa Mika?"

"Yuu-chan,"

"Huh, ada ap— Mika?! A-apa yang kau lakukan?!" Ucap Yuu terkejut melihat Mika sudah diatasnya.

"Kau mengabaikanku," lirih Mika.

"Huh?"

"Mari bermain, Yuu-chan," ujar Mika sambil memegang dagu Yuu dan mendekatkan wajahnya ke wajah Yuu.

Yuu bergeming, ia memejamkan matanya berusaha terlepas dari tatapan Mika yabg yang menatapnya intens. Jantung Yuu berdegup lebih cepat dari biasanya, bisa dipastikan saat ini pipinya pasti memerah. Apa yang akan Mika lakukan padaku?!

"HAHAHAHA!"

Yuu membuka matanya saat mendengar tawa di kamarnya. Yang ia lihat Mika tengah tertawa seolah mengejeknya. Tunggu bukankah tadi Mika ingin menciumnya?! Kenapa malah dirinya tertawa?!

"Apa yang kau lakukan padaku hah?!" Kesal Yuu menahan amarahnya. Sungguh ia benar-benar malu.

Malas menanggapi Mika, Yuu menutupi wajahnya yang merah seperti kepiting rebus menggunakan kedua telapak tangannya. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang.

Mika mulai menghentikan tawanya lalu beranjak mendekati Yuu. Ia mencoba melepaskan telapak tangan Yuu yang menghalangi wajah manis Yuu. Lalu Mika mengangkat dagu Yuu agar dapat menatapnya.

"Yuu-chan marah?"

Bukannya menjawab Yuu malah membuang pandangannya dari Mika dan menatap hal yang lebih menarik dari vampir dihadapannya ini.

"Yuu-chan ingin kucium, hm?"

"Tidak! Ma-maksudku bukan begitu!"

"Ahhh berarti Yuu-chan ingin kucium kan?"

"Su-sudah kubilang bukan itu!"

"Lalu?"

Kriuuukk!

Mika menatap perut Yuu, ia terkekeh pelan melihat Yuu masih membuang pandangan dari dirinya. "Yuu-chan lapar?"

Yuu berdecak sebal entah sudah berapa kali ia harus malu dihadapan vampir seperti Mika. Ia yakin pasti wajahnya sudah seratus persen memerah.

Love Her Through DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang