bab 10

1.9K 147 21
                                    

Diam bukan berarti kalah
-serena-

Serena diam di balkon kamar Ratara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serena diam di balkon kamar Ratara. Mamah dan papahnya pergi entah kemana,yang pasti rumah Serena terkunci rapi dan mamahnya menitipkan Serena ke Ratara.

Keasyikan melamun Serena sampai tidak sadar kalau Ratara sudah berada di belakangnya. Serena terperanjat karna ada lengan yang bertenteng nyaman di perutnya, tanpa menoleh pun Serena tau kalau itu Ratara.

Ratara menaruh dagunya di bahu Serena. "Ngapain?" tanya Ratara lirih tepat di samping kupingnya, Serena diam tidak menjawab ataupun menolak.

"Na... Sebenernya cuman ini yang aku mau, kamu nurut dan ada di sini sama aku" masih dengan suara lirihnya Ratara berkata sambil mengeratkan pelukannya.

Serena mencoba tenang walau ia ingin sekali menonjok dan mendorong Ratara jatuh dari apartemennya yang ada di lantai 10.

"Lepas" Serena mulai risi, Ratara terlalu erat memeluknya. "Lepas Tara!" Panik Serena saat Ratara bukannya melepas malah menghirup leher Serena.

"Tara! Gw serius, lepas sekarang juga!" Serena mendadak lemas, ada apa dengannya? Serena merasa akhir akhir ini dia melemah di hadapan Ratara, kadang Serena juga takut dengan Ratara.

Serena benar benar tidak nyaman sekarang, dengan usaha maksimal Serena melepaskan diri dari Ratara. "Lepas Setan!"

"Diem!"

Serena tak menurut, Serena tetap menggerakkan tubuhnya di pelukan Ratara. "Lepasin gw RATARA!" teriak Serena semakin panik karna Ratara mulai membawanya masuk kembali ke dalam kamar.

"Sttt... Aku gak bakal ngapa ngapain kamu kok" Serena diam, semakin ia memberontak maka semakin cepat tenaganya habis. "G-gw laper" alibinya, ya! itu hanya alibi yang di berikan Serena agar Ratara melepaskan pelukannya.

Melihat Ratara yang masih diam tidak menghiraukannya, Serena juga ikut diam. Hari sudah mulai menggelap, Serena juga sudah lelah karna terus memberontak.

Serena janji sehabis ini Serena akan kembali aktif karate, bukan hanya karate tapi juga boxing akan ia ikuti mulai sekarang.

Serena juga berencana membeli semprotan cabai yang suka di beli oleh cewe cewe untuk melindungi diri.

"Ta.. gw laper,pegel pengen duduk" sekali lagi Serena mencoba kali ini dia beralibi sambil jujur, laparnya hanya alibi tapi rasa pegal di kakinya bukan alibi. Ratara berjalan masih dengan memeluk Serena, Ratara duduk di pinggiran kasur yang artinya Serena juga mau tak mau harus duduk di pangkuan Ratara. "G-gw bisa duduk sendiri!" Serena mencoba duduk di sebelah Ratara tapi Ratara masih diam memeluk erat perutnya.

DASI ABU (SERENA & RATARA) //HIATUS//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang