Telah kembali ditemukan sebuah mayat dibawah sebuah jembatan didaerah xxx kelurahan xxxxx kecamatan xxxxx kota xxxx. Ciri-ciri mayat ini sama seperti mayat sebelum-sebelumnya. Pucat dan diduga mati karena kehabisan darah, ditemukan dua buah lubang dibagian lehernya. Apakah Vampire benar-benar ada? Dugaan makhluk mitos ini semakin bermunculan, untuk pemirsa sekalian jagalah diri dengan baik jangan keluar rumah jika tidak penting. Kita tidak tau makhluk bertaring yang haus akan darah kapan akan muncul.
Aku menatap tajam televisi yang menyiarkan sebuah berita terbaru mengenai vampir. Hal ini membuat ku sakit kepala, siapa lagi yang berulah, sudah ku katakan populasi kami yang semakin sedikit tidak boleh sampai diketahui keberadaannya oleh manusia.
"Y/N!" Aku menoleh dengan senyum tipis menatap pria cantik yang sedang berlari kecil dengan sebuah gitar di punggungnya "Udah siap?" Tanya ku dan dijawab anggukan olehnya "Motor aman kan gue taruh di rumah lu?"
Aku mengangguk lalu membuka pintu mobil mempersilahkan dia masuk terlebih dahulu "Ayo, udah pada nunggu"
Setelah itu perjalanan pun kami lakukan. Kami merupakan anggota band yang cukup terkenal di Indonesia, kami baru mendebutkan diri sekitar satu seperempat tahun, dan kini kami akan melakukan konser disalah satu acara musik.
Perjalanan cukup lama karena memakan waktu hingga satu jam sepertiga. Anggota band kami sudah menunggu, ku fikir cukup lama karena wajah mereka terlihat marah "Riko lama" ucapku spontan seraya menunjuk dirinya yang berada disamping kanan ku.
"Lah kok gue anjir" protes nya namun sebelum terjadi perang dunia, vocalis kami melerai aku dan Riko. Akan sangat buruk jika pertengkaran ini semakin menjadi-jadi "Berantem aja, by the way gitar elektrik lu aman buat dimainin kan Y/N?" celetuk drummer kami
Aku mengangguk "Ayo siap-siap gue mau nyesuain volume gitar gue dulu" kami pun bersiap-siap tidak ingin terlalu lama berleha-leha, konser ini cukup penting, tidak lucu jika tiba-tiba tali senar ku putus, atau masalah lainnya yang mungkin saja bisa terjadi.
"Lu livestream kapan Rik?" Tanya ku berbasa-basi seraya memeriksa setiap senar gitar milik ku "Hm? Besok atau Lusa, kenapa?" Aku mengangguk "Gue fans lu njir, kek gak tau aja cok, gue mau nontonin lu lah" ucap ku seraya beralih pada volume gitar elektrik ku.
"Ahahahahahaha anjir what the fck, ayo kapan-kapan main valo bareng bro" aku menggeleng, jujur saja kalau malam aku cukup sibuk, aku bahkan hanya mendengarkan stream nya melalui earphone tanpa bisa menonton melalui layar pc ku dirumah, kenapa tidak pagi atau siang? Jam tidur ofc.
"Lima menit lagi mulai tampil!" Teriak salah satu staff mengingatkan "Ayo" ucap ku membangkitkan diri seraya mengulurkan tangan padanya "Sabar cok belum selesai nyetel senar"
Senyuman ku memudar, ayolah aku mencoba untuk sedikit romantis disini "Lama lu"
"Sabar jancok!" Aku menghela nafas mencoba bersabar "Nahhh ayo ahahahaha" ia pun bangkit meraih tangan ku yang sedari awal terulur untuknya. Mari berdoa untuk malam ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
***
"Aku meriank! Aku meriank! Merindukan kasih sayang!!! YEYYYY!!! WUWWWWW!!"
Teriak vokalis kami dengan penuh semangat membuat kami semua terkekeh melihat keceriaan nya "Ey-yo! Selamat malam gusiii udah makan belum?!" Tanya nya kepada para penonton "BELOMMMMMM!!!" Teriak seluruh penonton semangat.
"Oh okey, yang penting masih semangat ya kan? Baru lima lagu gak mungkin udah lemes dong? Kita bakalan-"
GUBRAK!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yukki Riko
FanfictionKumpulan Oneshoot sebagai hadiah ulang tahun Yukki Riko yang ke 18 Tahun. I hope you like it. By the way, Happy Birthday! Semoga yang di semoga kan dapat tersemogakan. Aku mendoakan yang terbaik untuk mu. Yang belum tau, Yukki Riko tuh vtuber indo...