Suara decitan papan tulis mengisi ruang kelas besar ini. Aku terus fokus menjelaskan materi dengan kerutan yang tak luntur menghiasi pelipis. Ingin segera ku akhiri kelas ini namun dering suara yang ku tunggu tak kunjung berbunyi.
Aku berbalik menatap satu demi satu siswa siswi yang ada. Mereka tampak lesu dan tidak dalam mood yang baik sama seperti ku. Mataku terus menelusuri seisi ruangan dengan tetap diam tanpa bersuara membuat murid-murid ku sedikit tegang takut tiba-tiba aku menunjuk salah satu dari mereka.
Hingga atensi ku teralih pada seorang siswi berambut hitam legam di ujung ruang kelas. Wajahnya sesekali tertunduk dengan mata yang terpejam. Aku menghela nafas perlahan, lalu mengakhiri kelas tanpa menunggu bell berdering lima menit yang akan datang.
Aku tetap duduk dibangku kelas ku, menatap lurus ke arah siswi berambut pendek berwarna hitam legam itu yang kini hanya tersisa dialah di kelas. Ya, aku menyuruh teman-teman nya untuk tidak menganggu tidur nyenyak nya.
Waktu menjelang senja ini memang sangat sejuk, angin sepoi-sepoi masuk melalui jendela terbuka menerpa rambut halus lebat milik siswi itu.
Ku hampiri dirinya, lalu duduk dihadapannya. Menelisik setiap wajah sempurna nya yang tampak halus dengan pipi yang sedikit merona. Ku perhatikan bulu matanya cukup lentik, dan bibirnya....
PLAK!
Ku tampar diri ku sendiri dengan cukup kencang 'Apa yang baru saja ku fikirkan?!' ucap ku dalam hati "Bapak? Kenapa pak? Loh kok saya sendiri?!"
Aku menoleh perlahan ke arahnya "Teman-teman kamu sudah pulang dari tadi"
Dia membalas tatapan ku dengan terkejut "Lah?! Kenapa saya gak dibangunin?!" Aku perhatikan dia yang tampak terburu-buru merapihkan meja nya, wajah paniknya cukup menghibur untuk ku "Saya yang nyuruh mereka buat gak ganggu mimpi indah kamu, sekalian saya mau ngomong sesuatu sama kamu"
Seketika ia menghentikan gerak tangannya. Dengan kaku ia menoleh ke arah ku "Ngomong sesuatu?" Ku anggukan kepala ku membalas pertanyaan dari nya "Duduk"
"Yah pak, jangan hukum saya pak, saya ngantuk berat pak jadi enggak kuat pas denger—"
"DU.DUK." Perintah ku dengan tegas yang dengan segera ia laksanakan. Wajahnya tertunduk dengan bibir yang di gigit kecil oleh nya 'Ck. Dia sangat imut ketika ketakutan'
Aku berdeham membersihkan tenggorokan ku, lalu membuka selembaran kertas absen yang ku bawa "Siapa namamu?"
"Y-yukki riko pak" suaranya terdengar halus dan dengan sangat sopan menyapa indra pendengaran ku. Sebagai informasi aku adalah guru baru disekolah ini. Guru muda yang baru saja menginjak 28 tahun. Memang mengerikan aku bisa tertarik pada siswi berumur 17 tahun dihadapan ku ini.
"Yukki ya.. nama yang cantik" ucap ku memunji namun dengan cepat dipotong oleh nya "Riko saja pak, teman-teman saya biasa manggil saya Riko" Ku alihkan pandangan ku menatap nya bingung "Riko? Cowo banget, padahal nama kamu cantik"
"Ya kan saya emang—"
"RIK! AYO BALIK! LU MASIH TID- dur.. Sore pak" Aku berdecak kesal melihat seorang siswa muncul diambang pintu. Menganggu.
"Fin? Pak saya boleh pulang sekarang enggak pak? Udah sore juga pak, bapak juga harus pulang kan?" Aku menoleh menatap dirinya yang kini juga menatapku dengan wajah yang memohon. Aku tersentak kaget lalu menghela nafas gusar "Ya, silakan pulang besok temuin saya. Saya belum selesai bicara, kamu sudah ketinggalan materi saya selama dua pekan ini karena puas tertidur"
Ia terkekeh pelan sambil menyambar tas nya "Siap pak" meraih tangan ku lalu menempel kannya pada pipi halus miliknya "Pulang duluan ya pak, selamat sore!" Ia dengan cepat berlari menghampiri siswa diambang pintu yang terus menunggunya dengan sabar. Ada sedikit rasa kesal ketika melihatnya yang tertawa kecil pada siswa itu, namun aku mencoba menahannya dan tetap memendamkan nya seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yukki Riko
ספרות חובביםKumpulan Oneshoot sebagai hadiah ulang tahun Yukki Riko yang ke 18 Tahun. I hope you like it. By the way, Happy Birthday! Semoga yang di semoga kan dapat tersemogakan. Aku mendoakan yang terbaik untuk mu. Yang belum tau, Yukki Riko tuh vtuber indo...