Bertemu

9 1 1
                                    


"KAN GUE UDAH PERNAH BILANG GOBLOK, ORANG KEK GITU GA USAH DI KEJAR!" Jiera Anastasya, gadis itu makin menangis dengan keras ketika sahabatnya Asaka Rachiela dan Naraya Amazandera memarahinya.

Asaka benar benar tak habis fikri dengan sahabatnya ini, bisa bisanya Jiera ngejar cowo setan kaya Arkenzi. Naraya hanya memandang datar sahabatnya itu, di kasih tau bantah, di biarin mewek. Serba salah dia.

"Samperin ke kelasnya, terus tampol rainya!" Usul Asaka

Jiera menggelengkan kepalanya, matanya sudah sembab karena kebanyakan nangis. "Jangan goblok, ntar image gue di hadapan dia makin jelek bangke hiks srot."

"Jangan cosplay yeen, muka lo lebih cocok jadi pelakor." Jiera menatap tajam ke arah Naraya, enak aja muka cantiknya di samain sama muka pelakor yang tebel make up-nya 10 cm.

"Hapus ingus lo anjir, jijik bangsat. Ayo samperin Arkenzi di kelasnya." Jiera mengelap ingusnya dengan tisu yang ia dapatkan dari Naraya. Setelah selesai dengan permasalahan 'ingus'. Kini mereka bertiga sedang berjalan bersama menuju kelas Arkenzi di iringi dengan canda tawa, supaya bisa menghibur Jiera.

SMAN CAKRAWIRAYA 1 atau yang lebih di kenal dengan Smanca adalah sekolah bergengsi yang berada di daerah Jakarta. Sekolah incaran dan favorit para remaja, Smanca juga di kenal  dengan muridnya yang berprestasi dan kaya-raya.

Salah satu murid Smanca yaitu, Asaka, Jiera, dan Naraya. Ketiga gadis itu di kenal kalangan anak anak Smanca dengan sebutan 'Ajinomoto' karena nama mereka jika di sambungkan harusnya 'Ajina' tapi anak anak Smanca memplesetkan nya menjadi Ajinomoto.

Selain populer karena selalu bersama sama setiap pergi, Ajinomoto juga di kenal dengan keberanian mereka melawat kakak kelas, kepintaran mereka di setiap lomba akademik maupun non akademik, dan tingkah mereka yang terkadang kadang membuat kita malu jika melihatnya.

Ajinomoto hanya berisi 3 orang saja, yaitu Asaka Rachiela, Jiera Anastasya, dan Naraya Amazandera. Dan mereka adalah sahabat forever kalau kata Jiera.

Kini, Ajinomoto telah sampai di depan pintu kelas dengan papan nama 'XI IPA 2'. Pintu kelas itu di tendang dengan kasar oleh Asaka, dan nampaklah, para siswa-siswi kelas XI IPS 2 yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang ngobrol atau ghibah, makeup, turu, menyanyi, dan bermain Uno.

"Widih, apa hal yang membuat penyedap masakan datang kemari?" Ucap Ben, salah satu teman Arkenzi.

"Ban motor diem aja. Lo cuman beban." Balas Naraya dengan sinis

"HUAAA KENZII" Jiera langsung berlari ke arah Arkenzi yang menatap mereka dan menubruknya dengan sedikit keras. Kenzi yang sudah ancang-ancang pun memeluk tubuh gadis yang lebih pendek sedikit darinya itu sembari mengelus-elus punggung Jiera.

Asaka dan Naraya melongo melihat tingkah sahabatnya, apa apaan itu?!

"JIERA ANASTASYA!!!" Teriakkan maut Asaka membuat seisi kelas menutup telinganya. Mereka langsung menghentikan kegiatan masing-masing. Yang tertidur aja langsung bangun, salah satunya adalah Aiden Lorenzo.

Cowo yang di kenal akan ketampanannya di Smanca. Aiden menatap mantannya dengan ekspresi yang terkejut namun itu hanya berlangsung beberapa detik aja. Iya, kalian ga salah baca dan saya ga typo, Aiden Lorenzo adalah MANTAN Asaka Rachiela, cewe yang terkenal galak dan susah di dekati.

Mereka berdua itu pacaran dari kelas 5 esde sampai 8 esempe. Keduanya putus saat kelas 8 semester 2 karena Asaka ngelihat Aiden jalan berduaan sama seorang cewe, langsung dah tu di putusin setelah mendengar penjelasan dari Aiden dan cewe itu, habis itu Aiden hilang gitu aja ga ada kabar sampai Asaka kelas 10. Oh iya, Aiden sama Asaka beda 1 tahun, jadi saat Asaka kelas 8 berarti Aiden kelas 9.

"LO PAC-" Naraya langsung membekap mulut Asaka. Bisa bisa roboh kelas ini jika Asaka berteriak lagi.

"Asa?"

Asaka menoleh, matanya terbelalak, tangannya sontak langsung menghempaskan tangan Naraya yang berada di mulutnya dengan kasar.

"Apa bangsat." Aiden merenggut tak suka mendengar jawaban dari Asaka

"Kenapa lo harus muncul lagi? Ga puas nyakitin gue hah?! Udah bahagia gue bisa pertahanankan hubungan kita sampai 5 tahun lamanya, lo malah seenaknya selingkuh, enak gak selingkuh nya? Ka Lorenzo?" Asaka tersenyum miring saat melihat raut wajah kesal Aiden. Entah mengapa, saat melihat Aiden dirinya langsung teringat akan kejadian itu.

"Itu ga seperti yang kamu bayangkan Asa! Cewe itu yang ngajak aku ketemu!"

Asaka lagi lagi tersenyum miring mendengar ucapan Aiden, "Basi bangsat, gue udah dengerin penjelasan lo dan selingkuhan Lo itu. Dan ba! Semuanya sama! KALAU EMANG LO YANG DI AJAK KETEMU HARUSNYA LO BISA NOLAK BANGSAT! DAN KALAU UDAH BOSAN ITU BILANG, GA USAH SELINGKUH SEGALA!" Asaka keluar kelas dengan tangan mengepal. Tujuannya saat ini adalah rooftop sekolah.

Aiden menatap kepergian Asaka, Aiden benar benar tak bermaksud untuk membuat mantannya sakit hati dulu.

"Lo kenal Asaka?" Tanya Ben

"Mantan gue." Ucap Aiden dengan santai

"APA?!" Teriak Jiera, Naraya, Arkenzi, dan Ben bersama serta seluruh anak kelas XI IPA 2 yang memandang tak percaya ke arah Aiden.

Aiden tanpa berucap sedikitpun langsung melenggang pergi keluar kelas. Tujuannya saat ini adalah Rooftop, tempat yang di tuju Asaka sebelumya.

______

Sesampainya di rooftop, Asaka, gadis itu menumpahkan segala hal yang ia tahan selama ini, menangis, hanya itu yang bisa di lakukan Asaka.

"Lo jahat, Iden. Lo jahat..." Asaka menangis dengan keras, dia menatap ke arah langit, memori tentang dirinya dan Aiden berputar di kepalanya. Seluruh masa-masa dimana dia menemukan seseorang yang benar benar membuatnya bahagia terputar di kepalanya.

"Bubu, Iden jahat..." Asaka menyembunyikan wajahnya di kedua tangannya, dia berjongkok dan tangisannya terdengar semakin keras.

Aiden, lelaki itu sebenarnya sudah sedari tadi sampai di rooftop namun dia mengurungkan niatnya untuk membuka pintu rooftop. Dia mendengar semuanya, keluh kesah Asaka, hatinya terasa sangat sakit saat Asaka menyebut dirinya jahat. Ya, Aiden sebenarnya masih menyayangi Asaka. Selalu.

"Babe..." Pintu rooftop terbuka, Aiden melihat Asaka menangis dengan keras meskipun wajahnya tertutupi oleh lengannya.

"Sayang?" Panggil Aiden sekali lagi

Asaka tak memperdulikan panggilan Aiden. Aiden yang merasa di abaikan pun perlahan-lahan menghampiri Asaka.

Dia mengelus-elus surai panjang gadis itu, tangisan Asaka yang tadinya keras kini hanya terdengar isakan kecil saja.

"Iden, lo jahat, lo jahat!" Racau Asaka dalam isaknya.

"Iya iya, Iden jahat, Iden minta maaf ya?" Aiden mengangkat tubuh Asaka, menggendongnya ala bridal style. Asaka sontak langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Aiden dan  menyembunyikan wajah sembab nya di dada Aiden.

Aiden pergi membawa Asaka untuk pulang ke rumahnya, tak peduli dengan tatapan aneh dan kebingungan para siswa-siswi. Yang dia inginkan hanya satu, kekasihnya kembali.

Ingat, prinsip keluarga Lorenzo adalah, jika kamu sudah memiliki kekasih, maka dia harus menjadi pendamping mu selamanya, tidak boleh orang lain, harus dia.

_________

AIDENASAKA: ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang