Bertengkar
Pagi yang cerah, burung berkicau dengan ria, sang surya menampakkan sinarnya dengan gembira. Ya, cuaca hari ini cukup panas bukan cukup tapi MEMANG SANGAT PANAS.
"Brengsek, mbak Rara AC nya kenapa di matikan." Keluh Jiera saat bulir bulir keringat mulai berjatuhan dan perlahan membuat seragam mereka basah.
Hari ini, Selasa, 23 Febuari 2022, geng kesayangan kita, Ajinomoto terlambat masuk sekolah membuat mereka harus di hukum hormat sampai istirahat pertama.
"Ji, lo pacaran sama Arkenzi?" Tanya Naraya, jujur dia masih terkejut dengan fakta yang dia dapatkan kemarin.
Jiera dengan semangat mengangguk. Naraya dan Asaka hanya bisa tersenyum melihat respon temannya.
"Terus kenapa lo kemarin nangis nangis ngadu sama kita, 'Saka, Nara. Arkenzi, dia jahat banget huhuu...'"
Jiera tertawa kecil, "itu karena Enzi ga sengaja hancurin boneka Boboiboy gue."
"Lagian harusnya Jiera nanya sama Saka, kok Saka bisa jadian sama Aiden?"
"Oh itu, rahasia dong." Jawab Asaka sembari memberikan wink ke Naraya dan Jiera.
"HEI KALIAN! HORMAT YANG BENER, JANGAN GHIBAH TERUS!" Tegur pak Aldi, selaku guru BK Smanca.
"Iyah pak." Jawab Ajinomoto dengan malas
Sebenarnya tadi pagi, Asaka di tawarin tumpangan sama Aiden tapi Asaka lebih milih berangkat sama kedua sahabat make bis umum. Namun di tengah perjalanan mereka kejebak macet, akhirnya jadi telat deh.
Kringg
Kringg
Kringg
Akhirnya bel istirahat berbunyi, Ajinomoto dengan cepat berlari untuk meneduh di bawah pohon mangga yang ada di dekat lapangan.
Mereka bertiga dengan kompak bersandar di bawah pohon mangga sambil mengatur pernafasan.
"Panas banget gilak" Naraya mengipas kan tangannya begitupun dengan Jiera dan Asaka.
°•°•°•°
Sedangkan di sisi lain, Aiden baru saja keluar dari kelas di ikuti dengan Arkenzi dan Ben di belakangnya. Aiden berjalan menuju kelas kekasihnya, IPS X 4. Namun saat sampai di sana, ia sama sekali tak melihat kekasihnya, bahkan Arkenzi pun sama.
Akhirnya merekapun pergi ke kantin berharap melihat Ajinomoto disana. Clarista, gadis itu menghampiri Aiden dan teman temannya yang berjalan menuju kantin.
"Aiden, kita bareng yuk!" Ucap Clarista dengan semangat namun tak di hiraukan oleh Aiden.
"Lo siapa?" Tanya Ben, pasalnya hanya geng Ajinomoto yang berani mendekati mereka terutama Aiden, dan gadis ini?
"Aku anak teman papa nya Aiden, Clarista Robertino."
Ben dan Arkenzi tak memperdulikannya sementara Aiden sudah pergi duluan. Aiden tak sengaja melihat siluet tiga orang gadis yang tengah bersandar di pohon mangga dekat lapangan, dia pun berinisiatif untuk pergi ke sana.
Ben dan Arkenzi yang menyadari kepergian Aiden pun langsung pergi menyusulnya. Di ikuti oleh Clarista di belakang mereka.
°•°•°•°
"Weh, lo pada tau gak, ternyata Altair dan Alister itu adeknya Aiden loh..." Pergosipan di mulai
Asaka pun menjawab, "tau kok. Kalian baru tau ya?"
Lagi lagi, Jiera dan Naraya di buat terkejut dengan ucapan Asaka. "Lo sebenarnya siapanya Aiden, Ka? Kenapa lo selalu menyembunyikan sesuatu dari kita?"
"Gue engga bermaksud begitu, Nar." Naraya diam, dia lebih memilih pergi saat melihat Aiden berjalan mendekat ke arah mereka di iringi dengan dua orang yang Naraya yakini adalah Arkenzi dan Ben serta satu orang gadis.
"Nar....gue engga bermak-" Asaka menghentikan ucapannya saat melihat Naraya pergi, dia melihat dari matanya. Tatapan kecewa Naraya.
"NAR!!" Asaka menyusul Naraya yang telah menjauh, mengabaikan Aiden yang berjalan ke arahnya.
"Loh loh loh! Babe!!" Panggil Aiden sedikit berteriak.
Arkenzi menatap ke arah kekasihnya seolah meminta penjelasan, "Tadi kita mau ghibah soal Alister dan Altair, lalu aku bilang 'weh, lo pada tau gak? Ternyata Alister dan Altair adeknya Aiden...' lalu Saka jawab 'tau kok. Kalian baru tau ya?' habis itu Naraya tanya sambil minta penjelasan, Naraya hanya terheran kenapa Saka seolah-olah tau semua soal Aiden dan keluarganya apalagi saat kemarin Aiden bilang Saka mantannya." Jelas Jiera
Aiden mengusap wajahnya kasar, sungguh dirinya tak bermaksud membuat persahabatan kekasihnya menjadi hancur.
°•°•°•°
Kini Asaka sampai di taman belakang, ia melihat Naraya yang tengah memberi makan Rusa, kucing yang selalu berada di taman belakang.
"Nara..." Naraya menoleh, ia tersenyum ke arah Asaka. Asaka berjalan menghampiri Naraya, dia duduk di samping Naraya.
"Maaf. Saka nggak bermaksud buat menyembunyikan ini semua. Jika Nara berfikir kalau Aiden adalah sosok yang selalu Saka bicarakan saat kita di kantin, itu benar. Dia adalah sosok yang selalu Asaka ceritakan." Asaka menghela nafas lalu melanjutkan ucapannya.
"Suatu hari, saat Asaka kelas 9 semester 1, Asa nggak sengaja menciduk Aiden yang lagi jalan berduaan sama cewe. Asa marah, setelah melabraknya Asaka langsung pergi begitu saja. Beberapa jam setelahnya, Aiden menemui Asaka lalu memberikan penjelasan yang ternyata sama persis dengan ucapan cewe yang jalan sama Aiden. Kembar juga datang untuk berusaha menjelaskan juga, namun, Asaka malah pergi. Keesokkannya, Asaka mendengar kabar bahwa Aiden pindah sekolah."
Naraya senantiasa mendengarkan penjelasan sahabatnya sambil mengelus-elus Rusa. "Sa, gue cuman khawatir soal keadaan lo."
"Gue cuman punya kalian. Lo tau kan keluarga gue kaya gimana? Mami sama papi gue pisah, mereka ga pernah peduli sama gue. Gue cuman punya kalian, Sa. Gue takut kalian ninggalin gue."
Asaka terdiam sejenak, lalu gadis itu memeluk Naraya dengan erat. "I'll be right here."
Naraya pun membalas pelukan tersebut.
Aiden hanya bisa menatap dari balik tembok. Dia tersenyum tipis lalu memotret momen mereka dan mengirimnya ke seseorang.
"Mending lo cepetan balik deh, dia makin nempel sama pacar gue, anjing."
Setelah mengirimkan pesan, Aiden memasukkan handphone miliknya ke saku dan menghampiri dua gadis yang masih berpelukan itu.
"Udah selesai cosplay Teletubbies nya?"
"Kalau dipikir-pikir, mata nggak rabun kan." Jawab Nara dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDENASAKA: Ex
Dla nastolatkówIni tentang Asaka yang tak pernah menyangka akan kembali menjalin hubungan dengan mantannya.