24. (!)

21 2 0
                                    

════╗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

════╗

˙ǝʇso̗ɹɐlɐɥɔ˙

╚════

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

"TuNggU~! SAKit! ALPHA! hnGH! NH~! Ber- berHEnTiiii~!"

"Hah! Omega rendahan kayak kamu berani beraninya nyuruh aku?! Kamu sendiri yang bolehin aku ngeluarin semua frustrasi ku, kamu mau ngingkarin kata kata kamu sendiri?!"

"BuuKan! MA-maksud-NYAAh~! AHhg! Pe-pELan.. Ka-Amu terlalu-! *hic* dalam..." Tidak lama setelah itu, Kielhr bisa merasakan knot Alphanya di dalam dirinya, cairan hangat yang sangat dia kenal itu kembali memenuhi dirinya. Semuanya terasa nikmat dan menyakitkan hingga yang ia liat hanyalah warna putih. Bayangan dirinya dengan anak kecil yang sedang bermain bersama memasuki pikirannya.

Rasa bahagia membasuh dirinya, tangan lentik itu di taruh di atas perut hangat, berharap kali ini dia benar benar bisa mengandung anak dari Alpha yang ia cintai itu. Saat Kielhr kembali sadar, Alphanya sudah tidak ada dengannya di atas ranjang tapi dia baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan jubah tidur miliknya.

"Al-alpha... bisa bantu aku menuju kamar mandi?

"Aku sudah lelah, minta bantu pelayan mu saja sana. Jangan lupa minum obat. Aku belum siap punya anak."

Rasa takut memenuhi matanya dan dia membawa tangannya kembali ke perutnya.

"B-baiklah.. T-tapi kita akan punya anak kan? Saat kamu sudah siap? Sampai kapan aku harus menunggu? Lalu, apa kita boleh ti-"

"Haaah! Sudah lah.. Kamu terlalu berisik, terserah kamu mau ngapain setelah ini. Jangan ganggu aku."

Pintu setengah di banting oleh pemuda tadi, membuat sang Omega yang sudah lemah terhentak. Air mata turun deras membasahi wajah cantiknya. Dengan susah payah ia menggerakan tubuhnya untuk memanggil para pelayan.

"Tuan muda memanggil kami?" Kini giliran mereka yang terhentak melihat keadaan kamar, tetapi keadaan tuan muda mereka lebih membutuhkan perhatian. Tubuhnya memiliki begitu banyak luka dan memar, air mata yang rasanya tidak berhenti turun dari kedua netra indah miliknya, serta senyuman khas yang menyambut mereka.

"Boleh tolong aku menuju kamar mandi? Aku tidak kuat untuk berjalan kesana. Lalu siapkan obat seperti biasanya. Aku belum siap." Tentu saja itu adalah kebohongan. Mereka kenal tuan mereka. Setelah bertukar lirikan, yang lebih tua diantara mereka berjalan mendekat dan yang lainnya pergi untuk menyiapkan obatnya.

"Terima Kasih Mel." Seru Kielhr pelan. Mel menyeka air mata miliknya sendiri lalu membantu sang Omega untuk mengeringkan tubuhnya yang telah dibersihkan sambil tersenyum. "Sama sama Tuan muda. Saya hanya melakukan tugas saya sebagai pelayan." Kielhr mengenakan baju tidur miliknya dan tiba tiba pandangannya teralih kepada kotak hadiah pernikahan nya dari 3 bulan yang lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

extras deserve to be happy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang