Yeji dan jaemin hanya terdiam melihat aku yang sudah bisa berseda gurau dengan mark.
"hemm, sudah akrab lagi mark?" tanya jaemin sambil melipat tangannya. "sudah jan ganggu ara ya min awas aja"ujar mark yang sudah menatap tajam jaemin. jaemin pun hanya menganggukan kepalanya. "ara, kamu knapa?" tanya yeji sambil memegang tangannya ara. ara pun menepis tangan yeji yang ingin menggengamnya. "kamu juga sama kaya mereka ji?". yeji pun mengambil beberapa langkah mundur dan berkata "aku sama seperti mereka, tetapi aku tidak seperti mereka yang memakan manusia." ucap yeji sambil tersenyum. ara pun tersenyum dan menatap mark. ''i just wish mark you can be with me forever, if that's not now.. than never". batin ara. jaemin pun nyeletuk "Knapa kmu takut banget ma jaehun?". mark pun melihat ke arah jaemin dengan tatapan ingin menyerang. "tenang mark".ucap ara. "pegang tanganku dan kamu bakal tau" ucap ara sambil mengulurkan tangannya.
jaemin hanya terdiam dan merenungi kata katanya. yeji bisa mengerti saat melihat tatapan jaemiin. suasana yang awalnya bersenda gurau pun kembali menjadi serius.
"ekhemm.. ara butuh istirahat "ujar mark yang langsung memotong pembicaraan.
"i-i-iyaa istirahat" ucap yeji, jaemin hanya mematung dan terdiam. "minnn, halo"ucap yeji sambil melambangkan tangan di depan wajah jaemin. yaps siapa sangka.... jaemin langsung pergi dan menuju mansion taeyong dan memberi pertanyaan kepada jaehyun. "min jangan gegabah!" teriak yeji. mark pun menyusul jaemin, agar bisa mencegah hal yang tidak diinginkan. ara hanya terdiam dan berusaha menidurkan semua yang telah terjadi, "tenang ra, gua jagaiin" ucap yeji. ara hanya terdiam dan menarik selimutnya.
in ara memories....
Di malam hari, itu adalah ulang tahun ara. disitulah juga dia mendapat kan sebuah trauma. dan mendapatkan sebuah berkah.
"Bunda, ara pulang kapan ya?" tanya ayah, "gatau yah coba ayah pesan dlu ke ara buat cepet datang ke rumah" jawab bunda.
Ayah
ara?
kenapa belum pulang???
ayah jemput ya??!!!
ara
ara
ara
ara
ara
ara
ara
ara
ayah pun meletakan hpnya dan hanya bisa menunggu dengan frustasi, "yah, bunda masukin aja ya kue nya? ara telat kayaknya." ujar bunda dengan membawa kue nya.
PRANGG!!!
"Bunda!" teriak ayah yang sedang berlari menuju dapur.
ayah hanya melihat pandangan dimana ada seseorang anak lelaki gagah muda, memakan bunda.
ayah pun berusaha kabur pun kalah dengan lari sang lelaki itu.
kekuatan ayah pun kalah, ayah hanya terjatuh dan memohon kepada lelaki itu. "jangan ampuni saya." lelaki itu hanya berkata. "keluarga ini memiliki darah manis, jadi janganlah kau memohon ampun", ayah pun berdiri dan mengambil pisau dan menggaris tubuh lelaki itu saat tubuh sang ayah di cekik.
30 menit berlalu. ara pun pulang dan sudah ada mobil polisi dan mobil ambulan, terkejutnya ara pun langsung berlari, dan memasuki rumah nya yang sudah dianggap sebagai tkp. "bunda" teriak ara. alangkah terkejutnya ara malah menjumpai tubuh sang ayah sudah tercobak-cabik. ara pun terjatuh dan menggengam tangan ayahnya. "ayah maafin ara" isak ara yang sudah tak bisa membendung air matannya. ara pun melihat kejadian melalui genggaman dari sang ayah. ara pun tak bisa menahan teriakan nya. penjaga berusaha memisahakn jasad sang ayah dan ara.
YOU ARE READING
run with wolf and vampire (ON GOING)
VampireTrauma apa yang tidak bisa dihapus.... ya trauma masa kecil... buat apa aku memberikan hatiku kepada seseorang yang menyakitiku.. "walaupun engga ra aku bakal nunggu"