c h ; 2

743 112 3
                                    

_________________

"Kookie, ayo menikah?"

"Hyungie, jangan bercanda"

"Tidak, aku sudah memikirkan nya sejak lama. Aku ingin membuat mu bahagia. Hidup berdua bersamaku di kota baru"

"Tapi, kau tau aku anak seorang pembunuh. Bagaimana nasibmu jika masih bersikukuh menikahi ku?"

"Jangan pikirkan itu, percayalah bahwa tak akan ada yang terjadi sekalipun kau adalah napi"

Harusnya dari awal Jungkook menolaknya. Harusnya saat itu Jungkook tidak egois memikirkan diri sendiri.

Harusnya harusnya harusnya.

Jungkook menyesali perbuatannya, karena nya Taehyung mengalami masa-masa sulit hingga Taehyung bisa berdiri sendiri tanpa bantuan nya.

Taehyung berjuang sendiri hingga ada satu perusahaan yang menerima nya dan membuat nama nya besar hingga sekarang.

Taehyung sudah sangat sukses, dan ia masih tetap sama, hanya bisa bergantung dan menyusahkan.

Pantas, Taehyung malu mengenalkan nya ke teman-teman karena ia hanya seorang kecil tanpa pendidikan tinggi dan hanya anak mantan napi.

Ini jalan terbaik.

Setidaknya ia sudah membantu Taehyung melepaskan beban berat yang tak lain adalah dirinya.

Jungkook tersenyum penuh arti, menatap beberapa foto mereka yang masih tertata rapih di atas nakas dan beberapa di dinding.

Taehyung sudah pergi sejak pagi tadi, dan ia mengatakan jika akan mengurus perceraian di pengadilan hari ini juga.

Ia akan kembali pada masa lalu nya. Kembali menjadi Jeon Jungkook dan meninggalkan marga Kim yang sudah ia sandang beberapa tahun terakhir.

Jungkook telah mengosongkan lemari dan memasukkan seluruh baju nya kedalam tas besar yang kemarin malam sudah ia siapkan.

Ia akan kembali menuju tanah kelahiran nya, menata diri dan mencoba menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

"Hyung, aku pulang"

Dan Jungkook mengatakan nya sebelum ia menutup pintu kamar.

Memandang sejenak rumah yang sudah menjadi tempat tinggalnya dan segera pergi sebelum Taehyung datang.

Setiap langkah yang ia ambil terasa menyakitkan.

Sangat menyakitkan hingga ia harus sesekali berhenti hanya untuk menenangkan diri.

Jungkook mengusap air matanya, menahan tangis begitu pilu mengingat betapa dekatnya mereka dulu.

"Ayah, Aku akan kembali"






_________________

Kepulangan nya pada tanah kelahiran tidak berjalan seperti yang ia bayangkan.

Bahkan sebelum ia sampai di depan pintu rumah, Orang-orang terutama yang mengetahui kasus ayah nya dulu  menyoraki nya bahkan ada yang sampai melempar dengan batu.

Semakin ia tidak peduli semakin banyak perlakuan kasar warga terhadapnya. Bahkan untuk anak kecil yang tidak tau menahu akan kejadian itu turut ikut mengganggu.

Sudah beberapa bulan sejak ia pergi dan Jungkook masih bertahan disini.

Ia hanya akan keluar rumah saat bekerja dan setelahnya akan menutup pintu rapat tanpa menyalakan lampu saat malam datang.

Ia hidup begitu tenang seperti kata Taehyung dulu sampai tak ada orang yang merasa bahwa ia masih berada disana.

Ayahnya telah meninggal, amukan warga menyebabkan beliau meninggal di tempat pasca keluar dari penjara.

Kejadian belasan tahun lalu yang mengharuskan ayahnya mendekam di penjara karena beliau hanya ingin melindungi bocah berusia sembilan tahun saat hendak di perkosa oleh para rentenir yang menagih hutang.

Kehidupan nya sangat menyedihkan.

Namun ia berhasil melalui nya sampai ia berada dititik sekarang.

Ia berhasil mendapat pekerjaan, namun jarak dari rumahnya sangat jauh sampai mengharuskan ia menaiki bus 4 kali untuk pulang dan pergi.

Di daerah sini tak ada yang menerimanya dan beruntung ia masih memiliki tabungan dari hasil kerja nya dulu hingga ia masih bisa membayar bus dan membeli makanan sampai ia kembali menerima gaji dari pekerjaan nya yang baru.

Malam yang begitu tenang, seolah tempat ini memiliki banyak hal yang menyenangkan. Ya, mungkin itu yang dirasakan orang-orang.

Namun Jungkook selalu ketakutan setiap malam nya. Sering sekali seseorang mencoba masuk dan melempar kaca rumahnya hingga berlubang. 

Tidak ada yang bisa melindungi nya kecuali diri nya sendiri.

Jungkook, ia merindukan Taehyung dan membutuhkan sosok itu disampingnya

Still With You [Fin✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang