SBU 01

10 3 0
                                    


Tandai bila ada typo terimakasih
Selamat membaca.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

🪐🪐🪐

Alvira dengan langkah yang semangat dirinya berjalan ke arah kelas yang ada di ujung. Pintu kelas yang masih menutup menandakan bahwa belum ada temannya yang datang.

Membuka pintu kemudian berjalan ke arah mejanya. Melirik jam di tangannya, Alvira sepertinya datang terlalu pagi karena sekarang baru jam enam lebih dua puluh. Tapi sekolahnya masuk jam tujuh, sebenarnya jarak dari rumah Alvira hanya memakan waktu dua puluh menit untuk pergi ke sekolah apalagi Alvira membawa motor sendiri.

Alvira melangkah mengelilingi kelas untuk menghidupkan pendingin ruangan, kemudian duduk kembali di mejanya dan mengeluarkan handphone nya siapa tahu notifikasi dari doi kan.

Beberapa menit kemudian teman-teman kelasnya mulai berdatangan.

"Hai bitch," Sapa seorang laki-laki yang sering di panggil Paksa oleh Alvira. Sebenarnya nama aslinya adalah Aksa purnama, namun Alvira sering memanggilnya Paksa karena Aksa orang yang begitu pemaksa dalam hal apapun.

Alvira yang di sapa seperti itu hanya melirik sekilas lalu kembali berkutat dengan handphonenya.

Sudah jam tujuh pas namun yang datang bahkan belum setengahnya. Beginilah kelakuan anak Mipa berkedok Ips.

Bahu Alvira di tepuk, "Ayo kelapangan." Ajak seorang gadis berkerudung rabbani yang sering di panggil Alya.

"Ayo," Ucap Alvira langsung berdiri dan mengambil topi untuk upacara.

🪐🪐🪐

Saat jam delapan pas Alvira baru bisa kembali ke kelas, karena amanat dari kepala sekolah yang lama dan juga terakhir semua anak di kumpulkan dan mendapatkan sebuah pengumuman dari kesiswaan. Inilah yang membuat Alvira membenci hari senin, tapi sepertinya bukan Alvira saja yang benci namun hampir setiap orang.

Baru saja Alvira mendudukkan bokongnya di kursi, pintu yang tertutup di buka dan muncullah seorang guru dengan buku di tangan nya.

Alvira melongo heran, apa guru ini mengikuti mereka saat baru bubar?

"Halo anak-anak, sebelumnya kita tidak pernah bertemu karena saya hanya mengajar kelas dua belas jadi saya Eka Putria yang akan mengajar pelajaran Bahasa Indonesia," Ucap guru itu mari kita panggil Bu Eka.

"Sebelum kita mulai belajar ibu akan membuat kontrak belajar, apa yang kalian tidak ingin ada saat pembelajaran."

"Ibu akan memberi selembar memo, lalu kalian tulis apa yang kalian tidak ingin ada saat belajar, contohnya seperti persentasi. Setelah menulis kalian tempelkan di papan tulis dan jangan di beri nama." Ucap Bu Eka kemudian membagikan satu persatu memo.

Semua yang di kelas mulai menulis, dan beberapa orang sudah menempelkan memo nya di papan tulis.

"Sudah semua?" Tanya Bu Eka yang papan tulis sudah penuh dengan memo.

"SUDAH," Jawab mereka serentak.

Bu Eka kemudian berjalan ke arah papan tulis dan membacanya.

🪐🪐🪐

Sudah lima menit yang lalu bel istirahat berbunyi namun Bu Eka tidak ada tanda-tanda akan keluar kelas.

Dan akhirnya salah satu orang bersuara mengatakan bahwa sudah istirahat dan bel sudah berbunyi.

SPACE BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang