SBU 02

4 1 0
                                    

⚠ Typo bertebaran, tandai bila menemukannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🪐🪐🪐

Kringg~

   Semua yang ada di kelas langsung menghela nafas lega karena mendengar bunyi bel jam istirahat kedua.

"Baiklah mungkin hanya itu saja, kita bertemu lagi nanti hari Kamis dan langsung belajar bab pertama," Ucap Bu Wati dengan buku yang sudah di genggamannya.

"Iya Buu," Balas semuanya dengan lesu.

Setelah mendengar balasan muridnya Bu Wati pun keluar dari kelas. Semuanya yang ada di kelas pun ribut mengatakan banyak hal tentang guru yang satu ini.

"Ayo Vir," Ajak Ahmad si keamanan kelas.

"Kemana?" Tanya Alvira bingung tiba-tiba ngajak ayo.

"Sholat," Ajak Ahmad dengan wajah tanpa dosanya.

"Dih si Ahmad ngajak join, ga dulu gue masih setia sama bapak gue," Tolak Alvira dengan matanya yang sedikit melotot, memang ini bukan yang pertama kali dia di ajak join oleh teman sekelasnya yang beda keyakinan.

"Ntar kalo mau join kabarin ya," Balas Ahmad dengan alisnya yang di naik turunkan.

"Iya iya sana ah ganggu aja gue mau tidur," Alvira mengibaskan tangannya mengusir Ahmad.

Setelah Ahmad pergi Alvira menghidupkan handphonenya, niat awalnya ingin tidur tidak jadi karena rasa kantuk nya sudah pergi karena tiba-tiba di ajak join.

Alvira kira dengan menghidupkan handphonenya mood nya akan kembali namun ternyata tidak karena tidak ada notif apapun yang muncul di bar notifications nya.

Membuka aplikasi whatsapp, Alvira memencet satu kontak yang tersemat kan dan meneleponnya. Menunggu hingga telepon itu mati tanpa ada yang menjawab membuat Alvira tambah bad mood, ingin rasanya melempar handphonenya namun dirinya ingat uang tabungan nya menipis.

"Kenapa sih dari tadi misuh-misuh mulu gue liat?" Ucap Irma teman sebangku nya.

Alvira menggelengkan kepalanya, "Tau ah bad mood."

"Stress ni anak," Gumam Irma kemudian meninggalkan Alvira yang sedang berbicara tidak jelas.

"Alviraaa ini ada titipan dari anak kelas sebelah!" Itu si Aldin yang berteriak dengan tangannya yang membawa satu bungkus cilor.

Alvira yang sedang bad mood tambah bad mood. Bukannya dia tidak mau menerima tapi Alvira sudah mengatakan berapa kali bahwa dirinya sudah mempunyai pacar tapi masih ada aja yang memberinya jajanan, bekal makan, atau apalah itu. Dan yang sering memberi jajanan seperti itu berharap untuk dekat dengan Alvira, mungkin bisa saja Alvira menerimanya dengan hanya pertemanan tapi Alvira tidak mau karena Alviranya tidak mau aja.

Dan itu membuat Alvira merasa terbebani karena yang memakannya bukan dirinya namun teman sekelasnya. Ini lagi teman sekelasnya spek Aldin semua apapun makanan yang di titipkan untuk Alvira pasti diterima.

"Aldin!" Panggil Alvira.

Aldin yang di panggil seperti itu berjengit ngeri melihat Alvira yang sedang tersenyum seperti setan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPACE BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang