06. Keputusan

3.7K 247 7
                                    

Sebuah mobil mewah melaju sedang dijalanan kota dengan keindahan senja. Apo yang duduk di kursi penumpang menatap keluar jendela dengan takjub menikmati suasana tersebut. Berbeda hal nya dengan Mile yang sedang fokus menyetir mobil. 

" Phi Mile " panggil Apo canggung. Dia merasa tidak nyaman denga suasana didalam mobil  yang merasa sangat canggung.

" Hm " jawab Mile tanpa menoleh ke arah sumber suara

" Apa mereka temanmu? " tanya Apo semakin canggung, pasalnya Mile hanya menjawab dengan seadanya ( cuek )

" Siapa? " Mile balik tanya

" Yang tadi waktu dicafe " jawab Apo pelan sambil memainkan jari tangannya dan sedikit menunduk

" Hm " jawab Mile seperti biasa

" Apa sudah berteman lama? " tanya Apo semakin penasaran

" Cukup lama " jawab Mile cuek

" Sejak kapan? "

" Bisakah kau diam dan tidak mengganggu ku! " jawab Mile frustasi dengan sikap Apo yang seperti anak kecil 

" Ma-maaf " ucap Apo pelan semakin menundukan kepalanya karena takut

" Ta-tapi bolehkan aku bertanya satu pertanyaan lagi? " tanya Apo memberanikan diri karena dia sangat ingin bertanya mengenai hal ini.

Seketika Mile langsung memberhentikan mobilnya dengan sekali rem membuat kening Apo sedikit terbentur.

Aaaaawwhhhh~ ringis Apo pelan

 Untung saja jalanan sedang sangat sepi, jika tidak mungkin tindakan Mile akan mengalami kecelakaan karena tiba-tiba memberhentikan mobil secara sembarangan ditengah jalan.

" APA? " teriak Mile , dia sudah sangat muak dengan sikap lelaki manis disampingnya.

" I-ituu.... kenapa kamu ingin menikah denganku? " tanya Apo gemetar, dia benar-benar takut dengan Mile

" Tentu saja karena dijodohkan, pertanyaan macam apa itu " ucap Mile muak

" Ta-tapi kau terlihat tidak menyukaiku " sambung Apo yang masih memainkan jarinya gugup.

" Apakah terlihat jelas? " balas Mile 

Deg' seketika tubuh Apo gemetar mendegar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Mile. Ternyata kecemasannya selama ini benar adanya bahwa Mile sebenarnya tidak menginginkan perjodohan ini.

" Jika kamu tidak menginginkan perjodohan ini kenapa tidak menolaknya? " tanya Apo sedikit meninggikan suaranya

" Kalau begitu kau saja yang menolak perjodohan ini, masih ada waktu sebelum pertunangan dilaksanakan " ucap Mile engteng tanpa memikirkan perasaan Apo

" Ka-kau menganggap ini sebagai permainan? " tanya Apo benar-benar frustasi dengan apa yang Mile katakan

Apo menetap wajah Mile tajam tanpa mengkhawatirkan rasa takut yang sebelumnya dia rasakan

" Bukankah yang menganggap ini sebagai permainan adalah orangtuamu dan orangtuaku " tunjuk Mile pada Apo dengan meninggikan suaranya

" Bukankah karena keegoisan mereka kita berada dipermainan ini? " sambung Mile dengan urat rahang yang sudah mengeras. Mile sangat marah

" Hanya karena bisnis dan perusahaan mereka mengorbankan perasaan anaknya sendiri " ucap Mile sambil memijat kepalanya agar bisa mengontrol emosinya

" Tapi mereka menjodohkan kita bukan hanya karena bisnis, mereka sangat ingin menjadi keluarga. Tidakkah kau melihat raut wajah bahagia mereka saat menentukan pertunangan kita?, mereka selalu membicarakan kita, perhatian pada kit.." belum sempat Apo melanjutkan bicaranya Mile sudah memotongnya dengan teriakan frustasi sambil memukul setir mobil

My Struggle - MILEAPO - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang