୨⎯ War⎯୧

779 27 7
                                    

"Pangeran! Raja semakin hilang kendali! Kita harus menghentikannya sesegera mungkin, atau seluruh kerajaan bisa hancur!" teriak salah satu prajurit di sana.

Todoroki menguatkan pegangannya pada tali kekang kuda putih yang ditungganginya. Di tangan kanannya ia menggenggam pedang.

Rambut merah putihnya bergerak-gerak saat terkena hembusan angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut merah putihnya bergerak-gerak saat terkena hembusan angin. Wajahnya sangat tegas, ia tak boleh gentar sekalipun saat menghadapi monster yang tengah mengamuk ini. Monster? Padahal itu ayahnya sendiri.

Saat ini Endevour—sang Raja—tengah dikendalikan oleh kekuatan yang terlalu besar. Amat besar sampai ia sendiri tak bisa mengendalikannya.

Todoroki menatap pria yang kini seakan terbungkus oleh apinya sendiri. Dari tangannya, Endeavor terus menciptakan semacam manusia api untuk melawan prajurit istana.

Todoroki memantapkan niatnya. Nyawanya ia akan pertaruhkan di sini. "Maju!" teriak Todoroki sembari melesat dengan kuda putihnya.

Saat ia semakin dekat, Endeavor menyadarinya. Dengan mudah ia menghempaskan Todoroki dengan angin panasnya.

Todoroki terjatuh dari kudanya. Karena ketakutan, hewan putih itu berlari entah kemana. Todoroki berusaha berdiri dengan pedangnya dan kembali berlari ke arah Endeavor. Tembakan panah kembali menghujani arena peperangan.

Karena fokus menghalau semua anak panah, Endeavor tak sadar jika putranya kini sudah tepat di belakang dan siap menebasnya.

Satu tebasan berhasil mengenai punggung Endeavor. Pria besar itu menggeram marah dan mulai mengayunkan pedangnya.

Pedang keduanya mulai beradu. Dalam hal keterampilan berpedang, Todoroki mungkin unggul tipis. Namun, untuk kekuatan fisik ia kalah jauh.

Endeavor menggeram marah karena tak satupun serangannya benar-benar mengenai Todoroki. Ia mulai melemparkan bola api ke arah putranya.

Todoroki terpaksa membuat jarak dengan Endeavor untuk menghadapi serangan bola api itu.

Serangan itu membuat konsentrasinya terpecah. Ia bahkan tak sadar jika Endeavor sudah ada di depannya sembari mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

Endeavor menebas pedang Todoroki hingga membuat benda itu terbang jauh dari pemiliknya.

Endeavor kemudian mencekik lehernya dengan kuat dan mengangkatnya ke udara.

Todoroki sudah tak berdaya, perlawanan yang ia lakukan semuanya sia-sia. Mulai dirasakan pasokan udara berkurang, pandangannya semakin mengabur.

Saat ia akan kehilangan kesadaran, suara ledakan kuat tiba-tiba terdengar. Berikutnya semburan api muncul tepat di atas Endeavor.

Sebelum serangan itu mengenai Endeavor, kerah bagian belakangnya sudah ditarik oleh seseorang.

Agak kasar sampai membuat Todoroki kembali terlempar beberapa meter. Ia terbatuk-batuk, berusaha mengumpulkan kesadaran tersisa sedikit.

Past To Future [TodoBaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang