୨⎯ Comeback ⎯୧

173 17 1
                                    

"Dengan begini, takkan ada masalah lagi, 'kan?"

Kurumi mengangguk, ia berjongkok di depan jiwa yang tak bernyawa lagi, tangannya membelai surai Shoto.

Kemudian turun ke gagang pisau yang masih menempel di jantung pria itu. Tubuhnya perlahan menguap menjadi butiran sinar kecil di udara.

"Ara-ara ... kau sama sekali tidak berbelas kasih, ya."

Todoroki mengusap keringat di dagunya. Nafasnya masih terdengar tak beraturan. "Tentu saja."

Kurumi berdiri sembari berkacak pinggang. "Dengan begini aku takkan kesulitan lagi. Nah, jadi apa kau mau langsung kembali?"

"Tentu saja."

Gadis itu menghela nafas saat mendengarnya, ia tertawa pelan. "Kita tak punya urusan lagi setelah ini, dengan kata lain kita tak punya alasan lagi untuk bertemu."

Todoroki seketika termangu, tak tau apa yang harus ia katakan. Hal itu membuat Kurumi tersenyum.

"Haruskah aku mengatakan see you sekarang? Tapi kurasa lebih tepat goodbye. Mmm~ aku payah dalam—"

Ucapan Kurumi terpotong saat tiba-tiba Todoroki menerjang ke depan dan memeluk tubuhnya erat, ia bahkan hampir terjatuh.

"Tak perlu ada kata perpisahan."

Kurumi mengerjapkan matanya beberapa kali, belum berniat membalas pelukan Todoroki. "Aahh~ benar juga ... tapi aku berharap bisa mendengar setidaknya beberapa untaian kalimat terima kasih darimu."

"Terima kasih, karena sudah membantuku selama ini, meskipun aku seringkali merepotkan dan membuatmu mendapat teguran dari atasan. Aku tak akan mungkin mencapai titik ini tanpa bantuanmu. Terima kasih, Tokisaki, untuk segala pengorbananmu yang tak terhitung dan setiap ketulusanmu dalam membantuku," ujar Todoroki dengan suara yang dalam.

Kurumi lagi-lagi mengerjap cepat, tangannya membelai punggung pemuda itu. "Kau ini terlalu dramatis."

"Tapi memang begitu adanya!"

"Baiklah, berikutnya akan sulit karena mungkin telah terjadi kesalahpahaman antara Bakugo dengan dia. Tugasmu adalah meyakinkannya, mulai dari sini aku sudah tak bisa membantumu, tugasku selesai."

Kurumi menepuk pundak Todoroki lalu mendorongnya kuat, hingga pria itu terhempas cukup jauh.

Dengan cepat Kurumi langsung mengangkat pistol dan menembakkannya ke arah Todoroki. "Semoga berhasil."

Berikutnya, Todoroki menghilang di balik pusaran asap merah dan hitam, kembali ke dunia yang seharusnya.

Setelah Todoroki menghilang, Kurumi tersenyum penuh arti, alisnya bertaut, menampilkan ekspresi yang sulit dibaca.

"Ha, aku ini kenapa? Sampai membantu manusia segitunya...."

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

Todoroki tersentak dari pingsannya. Pusing menghantam kepalanya ketika menyadari jika saat ini ia tengah tiduran di lantai.

Perlahan Todoroki bangun, memijat pangkal hidungnya. Saat pandangan mulai jelas, yang ia dapati hanyalah kamar kosong dan hampa.

Ya, sudah seharusnya.

Tangannya turun ke tengkuk yang ikut terasa pegal. Sedetik kemudian ia menyadari sesuatu.

Liontin dari Bakugo hilang.

Setelah terdiam beberapa detik, Todoroki lantas melesat keluar kamar dan menuruni tangga dengan cepat.

Past To Future [TodoBaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang