Happy reading dear 😸
♡
♡
♡
♡
♡
♡
Don't forget vote and comment !" WOII, CUPU LU BERANI NYA CUMA KEROYOKAN " Teriak Jeannette membuat seluruh orang yang mengeroyok itu menoleh kearah Jeannette
" Heh anak kecil gak usah ikut campur! " Ucap salah satu pria disana pada Jeannette
BUGH!
BUGH!Secara tiba-tiba, Jeannette menonjok pria itu sampai tersungkur ke bawah tanah
"AKHH BANGSAT, SERANGG DIA!! " Teriak orang itu, Lalu seluruh preman itu langsung mengeroyok Jeannette
Dan yaa untungnya diraga asli nya ia selalu diajarkan beladiri, maupun dengan tangan kosong atau senjata seperti tembak,pedang,pisau,belati dll.
Setelah berperang cukup lama, akhirnya mereka semua dikalahkan oleh Jeannette. Mereka semua tumbang terjatuh dibawah tanah dengan banyak darah dan memar di mukanya
" Cih sok jago banget, lihatlah anak kecil ini mampu mengalahkan kalian semua tanpa menggunakan senjata" Ucap Jeannette tersenyum miring sembari menatap semua preman itu yang sedang tersungkur menahan sakit di tanah. Dan pemuda yang dikeroyok melihat itu pun hanya bisa melongo melihat gadis itu
" GUE TANDAIN MUKA LO AWAS AJA LO NTAR GUE BALES!, CABUT! " Teriak ketua preman tersebut lalu berlari meninggalkan anggotanya. Anggotanya yang merasa ditinggal pun ikut berlari mengikuti ketua itu
Setelah melihat para preman itu pergi, Jeannette menghampiri pemuda yang ia tolong tadi
" Lo gapapa? " Tanya Jeannette sembari berjongkok dihadapan pemuda itu yang sedang terduduk lemah dengan bersender di dinding
"Menurut lo? " Tanya pemuda itu balik membuat Jeannette menyengir kecil
"Gue beliin perban sama Betadine di IndoApril dulu, lo tunggu disini 5 menit aja kok " Belum sempat pemuda itu menjawab, Jeannette sudah berlari menuju IndoApril untuk membeli perban dan Betadine
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ia melihat Jeannette sedang berlari kearah dengan menenteng tas kresek yang berisikan perban dan Betadine
"Sini lo gue obatin " Ucap Jeannette lalu menarik tangan pemuda itu pelan lalu mengobati beberapa luka yang ada di tubuh pria itu
Saat setelah mengobati, ia melihat muka pemuda itu yang sedikit pucat ia pun langsung menempelkan tangannya ke dahi pemuda itu untuk mengecek suhu badannya
"Badan lo panas, apa perlu gue beliin obat di IndoApril lagi? " Tanya Jeannette dibalas gelengan pemuda itu
"Gak usah emang udah panas dari kemarin, tadinya gue cuma mau muter-muter pake motor bentar, tiba-tiba gue dikeroyok preman " Jelas pemuda itu, Jeannette pun mengangguk saja
"Yaudah lo pulang dulu sana, gue duluan ya" Ucap Jeannette namun tiba-tiba tangannya digenggam pemuda itu, Jeannette pun langsung menoleh kearahnya
" Tunggu, luka lo juga harus diobati" Ucap pemuda itu yang masih menggenggam tangan Jeannette
" Gak perlu, gue obatin sendiri aja dirumah " Jawab Jeannette namun pemuda itu langsung menarik tangan Jeannette sehingga Jeannette terduduk di sebelah pemuda itu
Pemuda itu pun langsung mengobati beberapa luka dan memar yang berada di muka Jeannette membuat jarak antara mereka berdua sangat dekat. Jeannette tidak munafik, tapi memang wajah pemuda itu sangat tampan membuat Jeannette menahan nafasnya saat jarak mereka begitu dekat
Pemuda itu mengobati Jeannette dengan pelan dan telaten hingga akhirnya selesai
"Thanks " Ucap Jeannette pada pemuda itu yang sedang merapikan peralatan medisnya
"Hmm, lo mau gue anter pulang? " Tanya pemuda itu
"Huh? Harusnya gue yang tanya gitu kan lo lagi demam, Lo kuat kan naik motor sebesar itu? " Tanya balik Jeannette
"Kuat kok, santai aja " Jawab pemuda itu dibalas anggukan oleh Jeannette
"Sini lo gue bantu jalan ke motor lo " Jeannette pun mengulurkan tangannya pada pemuda itu untuk membantunya berdiri lalu menuntun nya jalan pelan-pelan ke motornya, karena kakinya yang sedikit cedera jadi pemuda itu kakinya agak sakit jika berjalan
Setelah sampai di depan motor pemuda itu, pemuda itu pun langsung menaiki motor itu dengan pelan-pelan dan dibantu Jeannette lalu ia memakai helmnya
" Udah? Gue balik dulu ya" Ucap Jeannette
"Wait, nama lo? " Tanya pemuda itu
"Jeannette "
"Gue Nathaniel"
"Hmm okey, Iel hati-hati dijalan " Ucap Jeannette lalu pergi meninggalkan Nathan dan memasuki mobilnya
Nathan yang belum melajukan motornya pun mengamati Jeannette sampai ia benar-benar pergi
"Iel? Hm lucu" Gumam Nathan sembari tersenyum tipis. Lalu ia melajukan motornya untuk menuju ke rumahnya
Selang beberapa menit, akhirnya Jeannette sampai di kediaman keluarga Arkatama atau bisa dikatakan keluarga angkatnya. Setelah memarkirkan mobilnya Jeannette langsung memasuki rumahnya
PLAKK!!
Tiba-tiba ada seorang pria paruh baya yang menampar Jeannette dengan keras hingga kepalanya tertoleh ke sebelah kiri dan berdarah disudut bibirnya
" DASAR ANAK TAK TAHU DIRI! BUKANNYA BELAJAR MALAH KELUYURAN GAK JELAS, UDAH TAU NILAI KAMU JELEK BEGITU MASIH AJA GAK MAU BELAJAR, NAH KAMU HABIS DARI MANA BERANTAKAN BEGITU JUAL DIRI YA?! NGAKU KAMU! " Teriak pria paruh baya itu, Jeannette pun hanya diam sembari menutup matanya karena air ludah pria itu muncrat ke mukanya
Satria Arkatama itu lah nama pria paruh baya itu, Satria Arkatama adalah ayah angkat Jeannette dan ayah kandung Avalon.
"Sshh diam lah pak tua, air ludah anda terbang kemana-mana " Ucap Jeannette sembari mengelap air ludah Satria
" DASAR TIDAK TAU SOPAN SANTUN! BERBEDA SEKALI DENGAN AVALON YANG SANGAT SOPAN DAN LEMBUT LIHATLAH BAHKAN IA TERUS MENANGIS MELIHAT MU HILANG TAK ADA DIRUMAH " Teriak Satria lagi sembari menunjuk Avalon dibelakang sana yang sedang menangis eh ralat pura-pura menangis disebelah seorang wanita paruh baya yang sedang menenangkan anak nya
Yuanita Arkatama nama wanita itu, ia adalah ibu angkat Jeannette dan ibu kandung Avalon
"Ck drama, air mata buaya" Decih Jeannette
"JEANNETTE! DASAR ANAK TAK TAHU TERIMAKASIH, SEHARUSNYA KAMU BERTERIMAKASIH PADA AVALON KARENA DIA SUDAH MEMINTA KU MENGADOPSI MU, DAN SEKARANG AKU MENYESAL MENGADOPSI ANAK TAK BERGUNA SEPERTI MU! " Ucap Nita sembari memeluk Avalon yang sedang menangis, Satria pun menatap Jeannette tajam
"Dih gue juga gak sudi kali di adopsi sama keluarga dongo seperti lo pada" Ucap Jeannette membuat Satria semakin kesal, namun Jeannette malah meninggalkan mereka dan langsung memasuki kamar
"YAKK DASAR ANAK BODOH!" Teriak Satria pada Jeannette yang sudah berada dilantai atas
"Arrghh sialan, kenapa dia menjadi lebih cantik? Dan kenapa sekarang dia tidak memohon-mohon ampun lagi? " Batin Avalon geram
Sedang saat ini Jeannette sedang tiduran di kasurnya sembari memainkan Handphonenya
"Jeannette, lu sebaiknya mandi deh terus istirahat besok kan lu sekolah" Ucap sistem dibalas deheman oleh Jeannette, ia pun langsung menuju kamar mandi lalu membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya
Setelah selesai mandi, Jeannette menghempaskan tubuhnya ke atas kasurnya lagi
"By the way, laki-laki tadi itu siapa? Apa di kehidupan Jeannette dulu pernah bertemu orang itu? " Tanya Jeannette
"Hmm..."
_________________________________
TBC.
10036 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Brigitte Or Jeannette
Teen FictionMenceritakan seorang gadis bernama Brigitte Aceline Mahendra, seorang gadis yang bisa dikatakan pintar, cantik, dan multitalent. Semenjak kakaknya meninggal, ia selalu diajarkan beladiri oleh keluarganya agar tak bernasib sama dengan kakaknya. Brigi...