Bab 1 : For Destined

8 2 0
                                    


Muntreal, kanada


13.45 AM


Musim gugur mulai menerbangkan dedaunan kuning dan merah di luar jendela kafe, memberikan suasana yang damai dan hangat. Logan merasakan getaran kebahagiaan saat langkahnya masuk ke dalam ruangan, disambut dengan aroma kopi yang menggoda dari mesin kopi. Terdengar suara mesin kopi yang berbunyi dengan irama yang lembut, seperti senandung yang merdu dan menyejukkan hati. Di sudut kafe yang redup, mesin kopi tersebut menjadi pusat perhatian, memancarkan cahaya keemasan yang menggoda. Aroma kopi yang harum menyebar di seluruh ruangan, menggoda penciuman dan memancing selera.


Dari balik mesin kopi, terlihat tangan barista yang terampil, mengoperasikan alat yang rumit dan menciptakan seni yang indah. Ia dengan penuh perhatian memasukkan biji kopi yang sudah disangrai dengan sempurna ke dalam mesin kopi, lalu menekan tombol dengan penuh percaya diri. Dalam hitungan detik, kopi yang dihasilkan meluncur keluar dari mesin kopi, mengisi cangkir dengan aroma dan rasa yang kaya dan menyenangkan.


Tidak hanya kopi yang menarik perhatian, tetapi juga tampilan kafe yang memukau. Ruangan yang hangat dan nyaman, dihiasi dengan furnitur kayu yang indah dan dekorasi yang cerdas. Cahaya yang lembut menyala dari lampu gantung di atas meja-meja, menambah suasana yang romantis dan menyenangkan. Musik jazz yang lembut mengalun di belakang layar, menambah suasana yang santai dan menenangkan.


Wewangian rempah-rempah yang hangat membuatnya merasa seperti berada di oasis di tengah padang pasir yang tandus. Di atas meja kopi, terdapat tumpukan buku-buku yang berbeda, masing-masing terlihat mengundang untuk dinikmati. Hal itu menarik perhatiannya, tidak sabar untuk menikmati secangkir kopi hangat ditengah daun yang berguguran.


Kemudian, Logan memesan secangkir cappuccino dan menunggu pesanannya sembari duduk  di kursi di sudut kafe yang paling hangat, di dekat jendela, memerhatikan dedaunan yang jatuh perlahan.


Sementara menunggu pesanannya datang, Ia merasakan semilir angin musim gugur yang sejuk di kulitnya, mengirimkan sensasi yang menenangkan ke dalam tubuhnya.


Suasana kafe yang tenang namun damai membuat logan merasa lebih santai dan membiarkan pikirannya mengalir. Dia mengamati setiap detail yang ada di sekitarnya: pengunjung yang sedang bercakap-cakap, musik yang diputar di latar belakang, dan aroma rempah yang menguar di udara.


60 menit telah berlalu...


Cafe menjadi dipenuhi oleh kerumunan orang yang berbicara dengan semangat dan kegembiraan. Setiap sudut ruangan dihiasi oleh tawa riang dan candaan, memenuhi udara dengan kebahagiaan dan energi yang mempesona. Terdengar suara desiran baju dan kain ketika para pengunjung saling bergerak dan bersenda gurau, menambahkan semarak dan kehangatan ke dalam suasana.


Logan merasa sedikit terganggu oleh kebisingan itu, tapi segera merasa terpesona oleh kegembiraan dan kehangatan suasana di kafe.  Ia memerhatikan orang-orang yang lewat di jalan, berlari-lari kejaran dengan tas kerja mereka, dan tersenyum saat anak-anak yang bermain di taman berteriak dan tertawa. Ada rasa kehangatan yang membungkus dirinya, dan ia merasa seperti dia benar-benar menjadi bagian dari tempat itu.


Tiba-tiba, dia merasakan seseorang menghampiri dirinya. Dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah wanita menawan yang berada di hadapannya.

The Path to YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang