Hai! Assalamualaikum!!!
Gimana kabar temen temen yang baca hari ini? Inshaa Allah semua sehat sehat yaaa!!Anyway!, Welcome to chapter awal LAUTAN DAN CUACANYA!!!, kalau kalian berpikir "cerita ini sama kayak yang lain ya? Perjodohan gitu" jawabannya 50% nya itu ya wkwk, rata rata yang aku baca kalau perjodohan itu latarnya di pesantren (ada beberapa yang engga), dan juga cerita ini menceritakan masalah yang pastinya 180° berbeda karena ini menyangkut dengan jurusan mereka masing-masing! + Cerita ini aku sedikit bumbui dengan bubuk islami biar lebih muach hehe.
Enjoy!!!
.
.
.
.
.
.
Pagi hari telah tiba, onggok matahari telah terlihat dan burung burung bernyanyi dengan merdunya seraya bertengger di batang pohon.Di rumah sederhana dengan cat berwana hijau, aroma-aroma makanan untuk sarapan telah tercium.
Menggoda sekali.
"Habib! Tolong bantuin umi sebentar!" Umi menyahut dari dapur.
Habib yang sedang merebahkan diri di ruang tamu segera berjalan ke arah dapur mematuhi titah ibunda.
"Iya umi?"
"Tolong bawa kotak nasi ini ke abangmu ya?" Umi menyerahkan kotak nasi berukuran sedang kepada Habib.
Dengan senang hati Habib menerima kotak nasi yang berisi itu dan menuju ke kamar Fauzan.
3 hari telah berlalu semenjak Abi Fauzan mengatakan hal itu, sampai hari ke 4 Fauzan belum bisa menjawab perkataan beliau, terdapat rasa bingung dan ragu yang ada dalam benak dirinya.
Begitu Habib berada di depan kamar Fauzan, ia mengetuk pintu "bang?", Ia melihat koper berwarna hitam yang telah dikemasi.
"Hm?" Jawab Fauzan.
Habib mengalihkan pandangannya ke sumber suara, yang awalnya tatapannya ke koper hitam kini beralih ke arah abangnya yang sedang memakai wewangian di depan kaca.
Habib bersiul "Maa shaa Allah Fauzan Al-Abbas, anta rapih sekali, ini mau beneran mau holiday atau mau ketemu calon istri?" Goda Habib.
Fauzan pergi liburan setelah fokus dengan kuliahnya, ia berencana untuk pergi ke suatu tempat yang membuatnya dari dulu ingin kesana. Pada awalnya ia ingin sekali pergi bersama dengan keluarganya karena menurut Fauzan pergi bersama keluarga itu lebih indah. Namun sayangnya, Abi dan Umi menolak untuk pergi.
Pakaiannya juga tidak kalah rapih dengan orang-orang pada umumnya. Biasanya orang-orang pergi menggunakan ootd yang kece, elegan dan trendi, Namun Fauzan hanya menggunakan gamis berwarna coklat tua simple dan tampak elegan.
Rambutnya juga ia tata dengan rapi yakni belah tengah, apabila ia merasa kurang maka ia memakai kopiah atau topi. Jangan lupakan Jan tangan branded berwarna silver yang berada di tangan kirinya yang membuat pesona laki-laki itu bertambah.
Fauzan tersenyum tipis "kalau misalkan pulang dari sana Abang bawa gimana?"
"Artinya habib punya kakak ipar yang cerdas, orang sumatra itu rata-rata cerdas dan tegas loh bang. Kalo kata orang-orang mereka itu klan uchiha nya Indonesia wkwk."
Fauzan tersenyum tipis dan mengacak-acak rambut habib gemas.
"Kamu yakin ga ikut Bib?" Tanya Fauzan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan Dan Cuacanya
RandomSerupa tapi tak sama, mereka yang bertemu satu sama lain setelah sekian lama membuat perasaan yang dulu meledak-ledak seprti ombak besar, namun mereka harus menghadapi rintangan orang-orang diluar sana.